Woah, aku update kawan-kawan. Jangan lupa voment nya loh, meni hese tinggal pencet bintang 🙄
Happy Reading 🔥
***
"Saka kita harus kemana?!"
"Kita sembunyi dulu di semak-semak," balas Saka cepat.
"Mau ngapain di semak-semak?!" Bella histeris.
"SEMBUNYI!!!"
Tanpa pikir panjang, Saka membawa Bella untuk bersembunyi karena dua orang tadi mengejar mereka.
"Ssttt!" menutup mulut Bella dengan satu tangan, lalu memangkas jaraknya. Satu tangan Saka yang bebas tanpa sadar memeluk tubuh Bella yang bergetar.
Perlakuan tersebut tidak luput dari pantauan Bella. Dia merasa lebih dekat dengan Saka, apalagi sekarang Saka memeluk tubuhnya.
Keringat Saka bercucuran, tubuhnya juga di penuhi lebam. Sudut bibirnya sobek, dan matanya kelihatan lelah. Bella tidak bisa melihat Saka begini, terlebih lagi Saka itu masih mengidap kanker.
Dua tangan Bella yang bergetar perlahan memeluk erat Saka, kepalanya ia sandarkan ke dada bidang Saka. Entah apa yang Bella lakukan. Tapi, ini sangat nyaman, detak jantung Saka yang cepat dapat ia dengar.
Pandangan Saka menurun ke arah Bella, dia mengerjabkan mata. Lalu dengan sadar, dia melepas dua tangannya.
Suara dua pria tadi kembali terdengar. Pelukan Bella semakin erat, dan Saka pun membalas pelukan Bella. Sadar atau tidak, tapi Saka benar-benar memeluk Bella.
Perasaan Bella kembali menghangat hanya karena satu perlakuan dari Saka.
"Tuhan, tolong ... hentikan waktu meski hanya sebentar," gumam Bella dalam hati.
"Kalau mereka gak ketemu, pasti kita di bunuh di Bos."
"Ya lo! Kenapa bisa pingsan dulu tadi! Kan jadinya kita ketinggalan jejak! Seharusnya lo bilang dulu kalau mau pingsan, tai."
"Goblok! Sejak kapan pingsan harus bilang dulu. Sekarang, kita cari dua manusia sialan itu. Mereka pasti belum jauh, terlebih ini kawasan hutan dan jauh dari jalanan!"
Satu orang pria mengangguk, dia mengamati sekitar halaman gedung ini.
"Kenapa masih diem?!"
"Lah? Kan lo gak suruh jalan."
Pria itu tersenyum paksa, "izinkan saya mengumpati anda dengan estetik. B a n g s a t, eh astagfirullah."
"Lah, kan lo Kristen."
"Eh iya, astaga. Kita ini goblok nya natural banget."
Krusuk ... krusuk
"Nah tuh suara kucing."
"Itu suara sapi."
"Suara kuda, eh ... suara kuda gimana?"
"Hik hik."
"Kek babi anjir, hahhahaha."
Saka dan Bella saling pandang, kenapa dua preman itu kelihatan o'on?
"Aw!"
Bella berteriak secara refleks karena kakinya di patuk ular. Saka yang melihat itu lantas panik. Dia merobek sedikit baju Bella lalu mengikatnya di bagian kaki yang terkena patuk tadi.
"S-saka ... sakit." rintih Bella.
Dua pria tadi yang mendengar suara Bella lantas mendekat ke arah semak-semak dengan seringai tipis yang menghiasi bibir mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk Saka(Hiatus)
Teen Fiction"Saka, pulang sekolah kerjain pr aku." "Pulang sekolah? Gak bisa Vi, aku ada urusan." "Kamu gak boleh ada urusan dulu." *** [REVISI SETELAH TAMAT] Kisah Saka yang selalu sabar menghadapi keegoisan Violla, ketidakharmonisan keluarga dan kehidupan Sak...