Part| 16

551 51 42
                                    

Happy Reading, all♥

***

Seperti hari-hari sebelumnya, Saka mengantar Vio ke sekolah. Ia menekan bel rumah yang berada di samping pintu. Setelah beberapa menit menunggu, akhirnya Vio keluar dengan senyum manis yang mampu membuat Saka menjadi semakin bahagia dan juga senang.

"Semoga kamu selalu menunjukkan senyum manis mu itu, kebahagiaan harus selalu kamu nikmati bukan kesedihan. Amin ... " batin Saka.

Vio mengernyit heran saat Saka diam dan hanya menatap nya. Apakah dirinya aneh atau penampilannya?

"Saka!" tegur Vio seraya menepuk tangan Saka pelan. Saka yang tersadar pun lantas mengerjabkan matanya.

"E-eh, iya. Ayo berangkat!" ucap Saka lalu menarik tangan Vio ke arah motornya. Setelah sampai, Vio melepas tangan Saka, ia menatap heran ke arahnya.

"Kamu kenapa sih? Ada yang aneh deh. Akhir-akhir ini kamu sering bengong, ada yang kamu pikirin? Kalau kamu punya masalah, cerita aja ke aku."

"Enggak. Siapa juga yang punya masalah, kamu itu cantik banget Vi. Aku takut nanti kamu di ambil orang." goda Saka seraya menarik hidung Vio.

"Jangan nge gembel, Saka."

Saka menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "eh iya, kamu ada waktu gak nanti kalau pulang sekolah?"

"Enggak, emang kenapa? Kamu mau ajak aku ke mall atau makan-makan?" tanya Vio dengan mata berbinar. Sesaat lidah Saka mendadak jadi kelu, ia tidak punya cukup uang untuk ke mall. Tapi demi Vio ... Saka rela.

"Ini lebih baik dari jalan-jalan di mall ataupun makan-makan. Setelah pulang sekolah, kita langsung ke sana."

Vio mengangguk-anggukan kepalanya, "oke. Aku tunggu kamu di gerbang."

"Sekarang kita berangkat, nanti keburu telat." kata Saka, ia memasangkan helm di kepalanya dan juga di kepala Vio. Setelahnya mereka pergi menuju sekolah.

***

"Fara!!" teriak Vio saat melihat Fara di depannya. Fara berbalik dan mengangkat sebelah alisnya.

"Apaan?"

"Enggak ada apa-apa, aku cuman manggil. Eh iya, belum masuk 'kan? Gimana kalau kita ke kantin dulu?"

"Tapi lo yang bayarin, gue lagi gak ada uang. Bokap sama nyokap gue lagi gak ada di rumah." Vio memutar bola matanya malas, ia pun mengangguk.

"Anjay, baik banget temen gue yang satu ini, hahahha."

"Kalau ada maunya aja nurut. Dasar!" gumam Vio. Fara menarik tangan Vio menuju kantin.

Setelah di kantin mereka memesan makanan dan duduk di antara meja yang kosong. Fara sangat lahap menikmati makanan nya sedangkan Vio malah teringat dengan Saka.

"Fara, kamu ngerasa ada yang aneh sama Saka gak sih?" tanya Vio. Fara mengangkat bahunya acuh.

Vio menghembuskan nafas pelan. "Kayaknya Saka nyembunyiin sesuatu deh, soalnya sikap dia tuh aneh gitu, enggak kayak biasanya."

Untuk Saka(Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang