10 | Together

7.2K 1.2K 71
                                    

Now Playing
Wanita Terbahagia - BCL

Now PlayingWanita Terbahagia - BCL

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bersamanya aku nyaman. Bersamanya aku bahagia. Pertahankan sikapmu, ya? Please don't break my heart.

_Scary Beauty_

***

(Ilustrasi photo by pinterest)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Ilustrasi photo by pinterest)

"Kamu bisa bermalam di mess pegawai perempuan, ada kamar kosong dan bersih di sana. Itu milik orang tua saya." Aku mengangguk cepat. Tuh kan benar Rian bukan pegawai café biasa. Hebatnya, dia gak menyebalkan seperti orang kaya lain. "Kita mampir ke rumah saya dulu," ajaknya tanpa meminta persetujuanku.

Sampai di rumah Rian, betapa terkejutnya aku. Ini layaknya rumah orang kaya yang ada di medsos, bergaya klasik Eropa. Hey, bahkan di sini ada kolam renang dengan hiasan lampu indah berjajar serasi di samping kiri menuju rumah utama.

Rian menyapa satpam setengah baya yang sedang berjaga, ia mengambil kunci rumahnya dan langsung menerobos tanpa menungguku yang jauh dibelakangnya. Semua yang aku lihat ini bukan ilusi, 'kan?

Rian menyenderkan tubuhnya pada sofa ruang tamu. Andaikan kau melihat semua ini, sudahku pastikan akan teriak histeris! Cukup cuma bersandar saja sudah menggoncangkan kaum hawa! Aku memperhatikan setiap detail wajah jernih Rian. Nyaman rasanya ketika bersama cowok itu. Seperti magnet di dalam dirinya untuk menarikku terus berada di sampingnya.

Cowok yang merasa diperhatikan itu menyampingkan badan sampai sepenuhnya menghadapku.

"Kenapa? Duduk aja, nggak usah sok canggung," ucapnya menyuruhku duduk. Ragu, aku memposisikan diriku di sebelahnya. Suara berat Rian memecah kesenyapan, "Mau makan?" Aku menggigit bagian bawah, sebisa mungkin menutupi rasa gugup.

"Saya aja yang masak atau--"

"Kak Rian nggak ngerasa kaku pakai istilah saya-kamu?" tanyaku pelan-pelan. Rian tersenyum simpul serta melemparkan tatapan hangat. Katanya, memakai istilah seperti itu sudah biasa. Suatu hal yang biasa jika dalam hubungan senior dan junior, bukan? Aku menahan diri agar tidak mengeluarkan kegemasanku depan Rian. Dari awal aku bertemu dengan cowok sespesies Rian, aku sudah menyimpulkan bahwa Rian adalah tipikal orang yang menciptakan kekesalan pada siapapun orang yang tengah ia ajak bicara.

SCARY BEAUTY [END✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang