23 | Tembok Toilet

3.6K 718 112
                                    

Now Playing
Good bye (slow versi)

Kalau mau dihargai, hargai dulu orang lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalau mau dihargai, hargai dulu orang lain. Jangan bego!

_Scary Beauty_

------o0o------

Ulah Wati semalam membuatku bangun kesiangan. Aku ini tetap manusia biasa yang mempunyai rasa lelah. Dengan rentetan kejadian semalam, mustahil jika tenagaku tak terkuras. Aku membasuh wajahku, berharap sisa kepenatanku menghilang.

Aku berjalan melewati koridor sekolah. Begitu banyak pujian yang mereka layangkan. Ada yang mengatakan, bahwa aku akan bisa mempertahankan posisi ratu sekolah.

Aku tak mengharapkan lebih. Inginku hanya melenyapkan sosok Wati. Hanya itu. Bahkan sampai sekarang ini, aku masih berkutat dengan hal itu.

Di kelas, aku mendapati bangku kosong di sebelahku. Salsa tidak masuk sekolah? Perasaan kemarin dia baik-baik aja, tuh. Tak membutuhkan banyak waktu, aku memutuskan memanggil salah satu teman yang berada di dekatku. Mereka semua kompak menggelengkan kepala. Salsa nggak ada kabar sama sekali. Percuma jika aku menelponnya sekarang, Salsa biasa menonaktifkan notifikasi ponsel. Kemana sih dia?

Oke, berpikirlah lebih jernih. Mungkin Salsa ada urusan sehingga mengharuskannya tidak masuk sekolah. Tengahku menelaah buku pelajaran yang sudah di depanku, kotak biru dengan tutup kuning disodorkan seseorang padaku. Aku mengangkat sedikit kepala, memastikan siapa yang memberikan kotak makanan itu. Ternyata oh ternyata.. Orang yang memberikan kotak itu ialah orang yang baru saja mengajakku berteman beberapa hari lalu yang kemudian justru membakar aku dengan rasa cemburu. Shania Adrenia.

Ada hentakkan saat ia memberinya. Sudah ku prediksi bahwa ia memberikan kotak makanan itu bukan kemauannya sendiri.

"Ada yang ngasih lo ini, makannya nanti aja!" Sogokan macam apa ini batinku. Merasa mengerti gesturku berlagak tak mengerti apa yang coba ia sampaikan, Shania melanjutkan kalimatnya lagi setelah jeda beberapa detik, " Dari cowok. Untuk sekarang, gue mau lo ikut sama gue. Gue bakalan nunjukin sesuatu. Gue yakin lo suka tempat itu."

Aku mengedipkan mata beberapa kali. Apa tujuannya mengajakku mengikutinya? Ada yang tidak beres. Susah payahku telan air liur ku sendiri. Jujur saja, firasat ku semakin tidak mengenakan tatkala ku angkat kaki, mengikuti langkah gadis itu.

Atau bisa jadi.. Sikap Shania ini bagian dari ucapannya beberapa hari lalu, menawarkanku pertemanan untuk sama-sama mengenyahkan Wati. Samar aku merasa tingkahnya sudah kembali menyebalkan. Berpikirlah positif, jangan terlalu curiga.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SCARY BEAUTY [END✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang