9 | Bercak Darah

8.1K 1.4K 106
                                    

Now Playing
Trouble is a friend - Lenka (cover by Feby)

Berkorban demi bertahan itu lebih baik daripada pasrah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berkorban demi bertahan itu lebih baik daripada pasrah.

_Scary Beauty_

***

AAAAAHHHH!

Tidak terkecuali, semua terpaku pada sumber suara. Suasana dibuat tegang. Ditambah, lampu kelas berkedip-kedip layaknya film horror. Aku percaya, ini ada maksud tersembunyi. Menurut firasatku, ada makhluk halus di sekitar sini. Hanya saja, mataku tidak dapat menangkap penampakkan itu.

"KALIAN SEMUA! KELUAR!" pekik orang yang menjadi pusat perhatian. Orang itu adalah Shania. Semua yang menyaksikan, membisu dalam hitungan detik. Ternyata, makhluk halus yang ku jumpai di cermin itu cerdas memainkan jantung kami. Oh tidak, ralat. Bahkan jantungku hampir berhenti.

"Shan, lo kenapa sih akhir-akhir ini? Lo--"

"GUE BILANG, LARI! JANGAN KE SINI! 'DIA' MAU GANGGU LO SEMUA! Bila kalian tidak bergerak cepat, 'dia' akan mengganggu kalian seumur hidup," peringat Shania. Kali ini, suaranya lebih keras daripada sebelumnya. Semua orang terlihat panik kecuali aku. Hanya dengan teriakkan Shania, mereka percaya jika makhluk itu benar-benar akan membuat hidup mereka terkoyak? Jujur saja, masih ada rasa jengah yang mengelabuhi hati. Namun, aku juga sadar, manusia lebih mulia daripada makhluk tak kasat mata.

Alangkah terkejutnya, Shania menggigit jari tangannya sendiri sampai berdarah. Ia mencipratkan sedikit darahnya. "Oke! Gue cipratin darah gue ke sana. Mungkin, dia akan pergi setelahnya," lanjutnya.

Caranya melindungi kami menciptakan buluk kunduk yang terus berdiri. Dia melukai diri untuk apa? Untuk mengusir makhluk itu? Benar-benar tidak waras!

Alih-alih aku mengedarkan pandangan. Pertama aku menyapu pandangan, aku malah menemukan sesosok gelap juga tidak lupa dengan paras cantik yang sudah tidak terbentuk setengah bagian lagi. Aku ingin memberanikan membalas tatapan sosok itu tapi raga tidak tahan untuk melakukannya. Mataku menatap posisi dia berdiri, tapi mataku tidak sanggup tertuju pada matanya.

Wati nggak pernah dianggap, semua orang jahat! ORANG JAHAT HARUS MATI! Lana harus jadi temen Wati kalau nggak mau mati.

Aku menghiraukan suara itu. Andai saja tidak terhalangi fakta beda alam, ingin sekali rasanya mencabik mukanya. Muka sosok itu yang awalnya terlihat jelas, kini ditutupi oleh rambut yang menjuntai kebawah. Tunggu.. Apa?! D-dia mengincarku untuk berteman?

***

Bel sekolah berbunyi tanda waktu istirahat. Siswi-siswi menghambur ke luar ruangan, mengisi perut mereka. Tapi, tidak bagiku. Di dalam diri ini telah dikuasai oleh penasaran yang berkecambuk. Buat apa Wati mengincarku sampai segitunya? Bahkan, aku tidak mengetahui siapa Wati sebenarnya. Dari mana asal muasalnya juga aku tidak tahu!

SCARY BEAUTY [END✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang