Now Playing
Unstoppable - SiaKalau dia aja nggak mau, jangan paksa. Kalau maksa, egois namanya.
_Scary Beauty_
-----o0o-----
Antusias, aku meraih kertas gulungan, menyampaikan informasi salah satu rangkaian ujian yang diselenggarakan dewan murid. Ku sebarkan kertas tersebut pada siswi yang sedang berlalu lalang. Aku menyunggingkan senyum, bangga. Semangat. Semua ini aku lakukan hanya mempersingkat masalah antara aku dan Wati.
Siswa-siswi di sana terlihat menekuk wajahnya. Hey, apa yang perlu dipusingkan? Hanya mengikuti ujian malam di sekolah ini, bukanlah hal yang sulit.
Aku menyapu pandang, ada seorang siswi berbadan ramping, berpita hijau alias dia anak kelas bawah, ada bando menghiasi rambut pendeknya. Cewek itu cukup menyita perhatianku. Entah kenapa, dia tampak menonjol dipenglihatanku.
Cewek itu tengah duduk di bawah pohon rindang tak jauh dari tempatku. Aku berjongkok, mensejajarkan tinggi dengannya. Aku berbicara baik-baik, kenapa dia memisahkan diri dari murid lain? Dia menggeleng lemah. Ia tak mau menatap mataku. Aku menghela nafas pelan, menggapai bahu cewek itu yang semakin bergetar.
Anehnya, cewek itu menghempaskan tanganku sedikit kasar, oh tidak, perlakuannya melebihi itu.
"Michelle takut," ujarnya melemah. Ku ulang dua kata tersebut dalam benakku. Ah, aku telat menyadari. Baru dua kali berpikir ku ketahui maksudnya.
Petunjuknya? Dari pandanganku nampak telapak tangannya yang terlumuri darah hitam pekat. Ya, hanya aku yang bisa melihat itu.
Kami berdua bahan sorotan banyak orang? Aku tidak mempedulikan. Banyaknya desisan yang bermunculan ku hiraukan. Pikiranku hanya tertuju pada gadis di depanku ini.
"Sekarang, lo ngerasain apa?"
"Sakit," sambar Michelle.
Aku mengenyit. Ketika darah hitam pekat mulai berlumuran, aku juga merasakan hal yang sama. Mengapa darah hitam itu ada pada Michelle? Apa ada sangkut pautnya antara Michelle dan Wati?
"Michelle nggak mau ikut ujian itu!" tolak Michelle, berkutat dengan pendapatnya sendiri. Aku menarik buangkan napas. Ujian itu hukumnya wajib. Seluruh siswi diharuskan mengikuti ujian. Emang apa kendalanya? Cuma ke sekolah malam hari saja. Sudahlah, jangan bersikap layaknya bocah ingusan.
"Coba ceritain sama gue, kekhawatiran apa yang ada di lubuk hati lo?"
Michelle bergeming. Bibir nya mengatup rapat, belum berani mengangkat suara. Aku memaksa cewek itu agar menjelaskan masalahnya, tapi justru gerungan keluh kesah keluar dari mulutnya. Katanya aku jahat, aku nakal. Hah? Bukannya itu kata-kata Wati? Aku meniliknya penuh kecurigaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SCARY BEAUTY [END✔️]
HorrorR13+ S E L E S A I ⚠TEORI BERTEBARAN⚠ "ɢᴏᴏᴅ ʟᴏᴏᴋɪɴɢ ≠ ᴢᴇʀᴏ ᴘʀᴏʙʟᴇᴍ" **** Siapa sangka sekolah khusus perempuan yang mengutamakan kecantikkan ini mempunyai seribu rahasia? Lana Larassati Zaneta, salah satu siswi yang bersekolah di sana. Mulanya, Lan...