4 | Lana vs Shania

12.6K 2.1K 188
                                    

Now Playing

Meghan Trainer - No

Kemenangan datang dengan sendirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kemenangan datang dengan sendirinya. Kalau gagal, ya coba lagi!

_Scary Beauty_

***

"Jadi lo mau minta gue ngomong ke kepala sekolah buat melakukan setiap murid diperlakukan sama?"

Aku mengangguk, kuat. Ya, kau benar. Aku meminta Shania agar menyamaratakan nasib murid di sekolah ini. Coba saja bayangkan, fasilitas yang Shania dapatkan tidak didapatkan oleh murid biasa. Contohnya? Jangan terlalu jauh! Lihat saja jatah fasilitasku dengan Shania. Bedanya pake banget! Dan yang paling di luar logika, Shania mendapat dua asisten hanya untuk melayaninya. Buat Shania sendiri ini kan bahaya bisa jadi sumber kebencian dan masalah lainnya.

Sungguh, aku masih bertanya hingga detik ini. Apa tujuan sekolah memperlakukan murid biasa dan murid yang mempunyai tampang cantik dibedakan? Tidak adil!

"Lo lupa kalau gue anak pemilik sekolah ini? Bego kali gue ngikutin perintah lo. Gue ratu di sekolah ini! Kalau sekolah ini diubah menjadi yang lo mau, derajat gue bisa turun!"

Bentakkan tersebut tidak berefek pada keyakinanku. Aku tahu, Shania dapat mengubah sekolah ini seperti sekolah pada umumnya. Seantero sekolah ini menginginkan wajah glowing seperti Shania. Tapi kenapa.. keistimewaan cuma bisa dinikmati ratu sekolah?

"Shania, lo tahu sistem ini sangat menyusahkan gue sebagai murid di sini? Nggak cuma gue aja, murid lain juga mengeluh hal yang sama. Lo harusnya ngerti masalah--" belum sempat mengakhiri perkataan, ucapanku langsung disambar oleh Shania, "Lo harus belajar ngerti kenapa sekolah ini hanya memperlakukan orang cantik secara 'spesial'. Coba lo pikir bagaimana rasanya tidak jadi siapa-siapa!"

Aku tertegun mendengarnya. Hatiku terasa tertusuk ribuan jarum di satu sisi yang sama. Apa katanya? Tidak tahu rasanya tidak jadi siapa - siapa? Hey, harusnya aku yang melontarkan deretan kalimat itu! Dasar cewek aneh! Apa dia pernah merasakan? Sudah jelas - jelas semua kebutuhannya terpenuhi, bagaimana bisa kata - kata itu terucap?

Shania terlihat seperti.. orang asing, takut kehilangan sesuatu. Shania yang aku kenal, menyombongkan segala sarana prasarana hasil statusnya sebagai ratu kecantikkan sekolah. Dan ini apa? Ah, sudahlah! Apa pula aku mengikut campur tangan urusan orang lain?

Kalau sudah begini, baiklah. Aku akan melakukan aksi ini seorang diri.

***

Tok.. Tokk..

Aku mengetuk pintu ruang kepala sekolah, takut. Jantungku berdetak gila. Jika saja ibu kepala sekolah bertanya kemari, aku harus jawab apa? Lantas, jika pertanyaan lain seperti 'kenapa meminta sistem Beauty Rate dihapus' aku harus menjawab apa? Aduh, sepertinya aku berurusan dengan orang yang salah.

SCARY BEAUTY [END✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang