3. Pertunjukan musik

183 32 2
                                    

Sekitar pukul setengah 7 malam, Seungmin sudah keluar dari apartemennya lalu turun ke basemant untuk menuju ke mobil jenis grand avega berwarna silver mencolok, lantas melajukannya menuju area apartemen yang terletak di daerah Garosu-gil, tempat d...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekitar pukul setengah 7 malam, Seungmin sudah keluar dari apartemennya lalu turun ke basemant untuk menuju ke mobil jenis grand avega berwarna silver mencolok, lantas melajukannya menuju area apartemen yang terletak di daerah Garosu-gil, tempat dimana rumah Yeji berada. Gadis itu memang tidak tinggal berpisah dengan orangtuanya setelah kuliah, beda sekali dengan Seungmin dimana rumahnya bahkan masih di satu kota yang sama dengan tempa kuliahnya, namun pria Kim itu lebih memilih untuk tinggal sendiri.

Kurang lebih lima belas menit perjalanan, cowok itu menghentikan mobilnya di depan rumah sederhana dengan pagar batu bata kecokelatan serta pintu gerbang hijau tua. Cowok itu pun turun dari mobilnya lantas menekan bel, menunggu sosok perempuan manis yang katanya sudah menunggu di depan rumahnya itu.

Ia pikir, dirinya akan melihat wajah Yeji yang tersenyum, namun cowok itu malah bertemu dengan wajah Nyonya Hwang yang menyambutnya dengan senyum yang sangat hangat. Cowok itu membungkuk pelan sembari tersenyum tipis.

"Malam, ahjumma," Seungmin menyapa Ibu Yeji yang terlihat sangat senang bertemu dengan laki-laki itu.

Wanita yang memiliki bola mata tajam seperti putri sulungnya tersebut pun balas tersenyum. "Malam, Seungmin. Ayo masuk dulu. Sebenarnya, Yeji masih dan—"

"Eomma! Aduh, dibilangin kalau aku tinggal pakai sepatu!"

Dari dalam rumah, keluarlah Yeji yang memakai kaus putih dengan luaran berwarna cokelat polos serta jeans biru pudarnya. Gadis itu sedikit ribet menenteng totebag putih gadingnya lalu menatap Ibunya jengkel, sebelum menyengir lebar pada Seungmin. "Mian, sebenarnya gue belum bener, bener, rapih tadi," ujar gadis itu tanpa rasa bersalah.

Seungmin hanya tertawa kecil, lalu mereka berdua pun berpamitan pada Nyonya Hwang yang sejak tadi menatap keduanya penuh bahagia sebelum masuk ke dalam rumah dan Yeji pun menutup pintu pagar rumahnya. Gadis itu pun masuk ke dalam mobil Seungmin dan memasang seatbelt sebelum berujar.

"Ibu gue kayaknya lebih senang punya anak kayak lo dibanding gue, Seungmin," kata gadis itu kesal. "Bayangin aja, masa dia tadi hampir mau kasih lo bingkisan! Terakhir kali lo dapet apa, ya, dari Ibu gue?"

"Kimchi."

"Ah, iya, kimchi," gadis itu berdecak. "Kali ini dia mau kasih kepiting pedas sama telur puyuh. Katanya biar lo nggak perlu pesan makanan cepat saji."

Cowok itu tertawa sembari tangannya sibuk menyetir mobil. "Apa lo mau tukeran sama gue, Hwang Yeji?" tawar cowok itu bercanda.

Yeji mendelik. "No way, sorry. Walaupun sebenarnya, enak sih hidup sendirian," jawabnya.

Seungmin hanya mengangguk pelan. Matanya sibuk menatap jalanan yang cukup ramai di Minggu malam. Selagi cowok itu menyetir, matanya tidak bisa berhenti untuk melirik ke arah gadis di sampingnya yang asik bermain ponsel. Seungmin tidak tahu apa yang tengah dicari oleh Yeji, namun raut wajahnya yang tiba-tiba sedih membuat cowok itu menghela napas lelah sebelum mobilnya berhenti karena lampu lalu lintas yang berwarna merah.

friend to loverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang