18. Dimulainya Cinta Bertepuk Sebelah Tangan Yeji

73 20 3
                                    

Hari ini merupakan hari yang termasuk sibuk bagi Kim Seungmin, terlebih nanti malam akan ada rapat BEM kampus membahas persiapan orientasi mahasiswa baru beberapa bulan ke depan, kemudian persiapan berkas selanjutnya untuk wamil, dan tidak lupa tentang tugas kelompoknya bersama Yeji, Renjun, dan Karina. Cowok itu sampai di kelas pukul 8 lebih 20 menit, tersenyum pada Karina yang menyapanya, menyuruhnya untuk duduk di samping gadis berdagu lancip dengan tahi lalat di dekat bibirnya itu.

"Gue minta fotocopy-an makalahnya, dong. Mau baca lagi," cewek itu berkata, Seungmin dengan santai mengeluarkan 1 dari 4 fotocopy-an yang dia bawa, sebelum melirik ke arah cowok foreign dari China yang sejak dia datang malah tertidur pulas.

"Woi, Jun!"

"Hghnn, bentar lagi!" Renjun mengerang, mengganti posisi kepalanya membuat Karina terkekeh sebelum makalah dari Seungmin dia pukulkan ke kepala lelaki Huang itu. "BANGUN!" teriaknya, menyita sebentar atensi sekelas dan membuat lelaki foreign itu berdiri tegap dengan bola mata kecilnya yang terbuka lebar.

"Ne, ne, apa?"

"Nih, buat persiapan presentasi hari ini," Seungmin memberikan salah satu makalahnya lagi, hingga kini tersisa dua dimana satunya adalah milik Hwang Yeji. Nampaknya gadis berlekung mata tajam itu belum hadir, dan Seungmin sudah terlalu biasa akan hal itu.

Yeji datang di detik terakhir kelas ingin dimulai, dimana Profesor Lee masuk membawa jurnal yang dia pegang sebelum memulai pelajaran dengan mengabsen tiap mahasiswa lantas memanggil tiap satu dari lima kelompok yang akan presentasi secara acak—alias suka-suka beliau mau memanggil siapa dari 5 kelompok itu, acak tapi tetap keseluruhan. Alias kelas hari ini hanya diisi oleh presentasi dan diskusi.

"Oke, semuanya sudah hadir. Jadi kita mulai, ya."

Seluruh mahasiswa Sosial dalam kelas Budaya dan Asmililasi Sosial itu tampak bergerak-gerak dengan gelisah, melirik anggota kelompoknya dengan berbisik agar mereka bukan kelompok yang pertama presentasi. Apalagi Yeji, yang baru saja datang dan membuka makalah dari Seungmin. Bisa gila dia kalau baru datang sudah disuruh presentasi, terus jawab pertanyaan pula.

"Oke, kelompok Choi Jisoo. Silakan maju."

Hwang Yeji melirik kea rah kelompok Lia yang sedang ketar-ketir, lihat saja Sanha malah hampir menjatuhkan laptop yang dia peluk saking paniknya. Gadis itu terkekeh, tapi Seungmin menegurnya untuk diam.

"Belajar, Ji," Seungmin memberi peringatan pada gadis Hwang itu, mengeluarkan satu permen kopi yang sisanya sudah dia bagikan pada Karina serta Renjun.

Yeji menerimanya. "Iyaa," gadis itu melirik dan mulai memerhatikan Sanha yang tengah menjelaskan prinsip Budaya Sosial di sana, sebelum kembali ke arah Seungmin. "Ya, lo nanti sibuk?" entah mengapa, Hwang Yeji ingin sekali makan bersama Seungmin karena akhir-akhir ini cowok itu tampak menghilang dari kehidupannya. Mereka memang masih berbincang di kelas, apalagi selalu duduk berdampingan seperti hari ini, tetapi ketika sudah di luar lelaki Kim ini akan berubah asing di matanya.

Seakan-akan Hwang Yeji mulai menyadari betapa kehadiran Kim Seungmin sangat berharga untuk dirinya yang selalu sendirian.

Cowok itu melirik. "Rencananya mau makan bareng Karina, Renjun," suara cowok itu berhenti sembari memerhatikan materi yang kini dijelaskan oleh Junkyu. Lalu dia melanjutkan. "Juga lo."

"Eh?"

Karina langsung menoleh pada gadis Hwang itu. "Habis ini kita mau perayaan kelompok, Ji. Apalagi satu minggu lagi UAS, kelompok ini udah gak bakal ada lagi minggu depan kata Prof Lee. Tugas kita sampai materi ini aja," kata gadis itu.

friend to loverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang