13. Kita yang Mulai Terbiasa

77 16 2
                                    

Sudah 1 minggu sejak perang tidak kasat mata antara Seungmin dan Yeji hingga membuat kedua orang itu mulai melupakan hubungan dekat mereka yang telah terjalin semenjak Orientasi Mahasiswa Baru. Hari itu dapat disebut sebagai hari yang paling ditunggu kebanyakan mahasiswa karena adanya festival kampus dan perkuliahan hanya sampai pukul 1 siang. Berbeda dengan mahasiswa umum, para pengurus Unit Mahasiswa tiap jurusan dapat dibilang sibuk dari pagi hingga siang menyiapkan tenda jurusan mereka. Salah satunya adalah Kim Seungmin, pria yang terpaksa bergabung pada Unit Mahasiswa Jurusan Sosiologi, lebih tepatnya sebagai wakil ketua angkatan 2020.

Baru datang ke kampus saja, dia sudah mengangkat beberapa kardus minuman soda ke arah tenda yang baru setengah jadi alias baru tiangnya saja yang terpasang. Beruntung hari ini kelas Seungmin dimulai pukul 10, sehingga cowok itu tidak harus terburu-buru ke kelas pagi di jam 8 meskipun dia tetap harus menyiapkan tenda. Jurusan Sosiologi membuka tenda restoran tteokbokki dengan minuman soda di siang hari, sedangkan minuman bir baru mulai diperjual belikan pada pukul 6 sore.

"Seungmin, tolong bantu pasangin bagian ini, dong!"

Seungmin menoleh saat Sanha memanggil, sehingga cowok yang tadinya sedang menyiapkan meja sebagai tempat memasak tteokbokki itu pun segera bergabung dengan cowok tinggi itu dengan memegangkan tiang dari tenda sedang Sanha mengikat tali tenda.

"Nah, pas. Gomawo~"

"Seungminn, buru. Angkutin gas di dekat mobil Mark sunbae!"

Dengan langkah setengah malas, Seungmin mengikuti Renjun yang sebetulnya cowok berdarah China itu hanya volunteer dan setelahnya dia pasti pergi ke perpustakaan buat tidur sampai pukul 1 siang.

Berbanding terbalik dengan kesibukan seorang Kim Seungmin sang babu jurusan—orang-orang mengatakan bahwa kalau kamu bergabug pada unit kegiatan kampus apalagi Unit Mahasiswa, kamu disebut pesuruh. Tetapi sebetulnya menjadi anak BEM versi jurusan ini nggak buruk-buruk amat. Tak terkecuali Yeji yang bahkan menolak lebih dahulu ketika ditawari bergabung menjadi ketua angkatan. Gadis itu langsung pura-pura sakit perut, dan Karina lah yang terpilih menjadi ketua angkatan saat itu.

Sekarang Yeji baru sampai kampus pukul 9 lebih 12 menit. Niatnya dia ingin ke kantin dan memesan milk tea, tetapi netranya menangkap kesibukan di tenda untuk festival nanti sehingga langkah Yeji pun tak sengaja bergerak ke sana. Mengikuti intuisinya sampai suara Yeonjun membuat Yeji bergeming.

Gadis berlekuk mata tajam menukik itu menoleh cepat, senyumnya yang tipis pun dibalas oleh Yeonjun yang tersenyum lebar bersama seorang gadis yang sekarang Yeji mengenalinya sebagai Arin. Mahasiswi dari Jurusan DKV dan pacar Yeonjun hari itu ketika Yeji menemuinya di ruang belajar jurusan.

Yeji tersenyum sopan pada Arin yang menatapnya penuh selidik. "Anyeong, sunbae," ucapnya. Bertemu dengan mata Yeonjun yang masih mampu menggetarkan sebagian dari detak jantungnya sendiri.

Tetapi Yeji tidak mencoba mencari tahu mengapa detakan itu hanya sebagian saja dan hampir tak biasa.

"Lo baru dateng? Tumben. Seungmin dari pagi udah sibuk—nah, itu Seungmin," Yeonjun menyita atensi si lelaki yang sudah melepas hoodienya sehingga meninggalkan kaus hitam polos yang lepek akibat kegiatannya dari pagi yang amat melelahkan.

Lelaki itu menghentikan langkahnya, meletakkan kembali kardus berisi bahan makanan yang baru datang, lantas membungkuk untuk menunjukkan sopan santunnya tanpa melirik Yeji yang terdiam.

"Capek banget?"

Seungmin tersenyum. "Iya. Permisi, sunbae ..., bye Ji," dia baru menyadari kehadiran Yeji saat matanya tak sengaja bertubrukan dengan gadis Hwang itu. Lantas Seungmin kembali membawa kardus bahan makanan, meletakkan di samping meja dan duduk untuk meminum air yang dibagikan oleh Karina.

friend to loverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang