10. Tentang Cowok yang Tiba-tiba Mendekat

97 17 4
                                    

Sudah terlambat masuk, Seungmin juga melupakan rapat bersama anggota volunter pecinta hewan sehinga cowok itu membatalkan janjinya dengan Karina dan Sanha untuk membeli beberapa bahan-bahan persiapan festival minggu depan. Padahal tadi saat di kelas, Seungmin sangat yakin tidak ada jadwal setelah mata kuliah pagi dan hanya ada kelas sore sebelum dia mengikuti rapat bersama anggota himpunan jurusannya untuk membahas persiapan festival kembali.

Pada akhirnya Seungmin duduk di atas rumput di mana Felix terlihat memerhatikan ketua dari organisasi pecinta alam, Mina sunbae, yang tengah menjelaskan tentang kegiatan apa saja yang akan mereka lakukan hari Sabtu ini di pusat perawatan hewan daerah Itaewon. Cowok itu setengah mengantuk, apalagi tubuhnya yang belum mandi semenjak semalam membuatnya merasa sangat lengket.

Ia menoleh saat bahunya ditepuk, lantas gadis yang semalam telah membuat Seungmin merasa brengsek itu muncul dengan seorang perempuan asing yang menatapnya jengkel.

"Hai, Seungmin," Heejin menyapa. "Gue baru tahu kalo lo juga ikut volunter ini, loh. Padahal keliatannya lo sibuk sama himpunan fakultas dan belajar, tapi diem-diem ikut volunter juga. Keren," gadis itu berujar karena selama kegiatan volunter yang sudah dimulai semenjak 2 bulan lalu, Heejin memang tidak pernah tahu soal kehadiran Seungmin.

Atau lebih tepatnya gadis itu yang tidak pernah bertemu Seungmin dan mengenal cowok itu.

Seungmin tersenyum tipis. "Gue emang jarang ikut partisipasi langsung, biasanya cuma dateng rapatnya atau kadang kalo dateng tuh suka telat. Waktu acara perkenalan di bar juga, gue nggak dateng karena janji nemenin Yeji," cowok itu seketika terdiam, melirik gadis yang kini mengikat rambut panjangnya menjadi satu yang terlihat tidak terganggu oleh ucapannya.

Heejin hanya mengangguk-angguk. "Pantes, sih. Terus, hari ini tumben dateng?"

Belum sempat Seungmin menjawab, sosok cowok di samping Seungmin lebih dulu memotong. "Karena gue yang ngajak, hehe. He will not coming again, if I don't find him and invite him to come. Seriously, he really such a liar boy!" Felix mendelik padanya, membuat Seungmin cemberut.

"Ya! Nggak gitu, Lix, I just doesn't have a right time to come with you. Setidaknya gue kan ikut daftar volunter dan nyumbang," Seugmin membela dirinya ketika Felix membuka segala kesalahannya terhadap cowok itu. Memang benar bahwa Seungmin tidak pernah berniat menjadi volunter—jika Felix tidak memaksanya untuk ikutan daftar, mengingat cowok dengan bintik-bintik di wajahnya itu adalah penyuka hewan dan akan mengambil minat tentang hewan saat peminatan di semester 5 nanti.

Gadis yang duduk bersama Heejin sepertinya memiliki pendapat yang sama dengan Felix, maka dia ikut berkomentar. "Kalo nyumbang doang, mending nggak usah daftar jadi volunter. Buka aja kegiatan amal lewat website, kelar," matanya menatap sinis Seungmin.

Sedangkan pria Kim itu balas menatap gadis itu heran. "Sori, gue emang salah. Denger perkataan lo sekarang, mungkin bisa jadi pembelajaran buat gue untuk lebih bertanggung jawab sama apa yang udah gue sepakatin," ia tidak lagi ingin terlibat pada percakapan mengenai kegiatan volunternya yang lebih terlihat seperti orang yang tidak berminat.

Heejin menyenggol bahu Seungmin, membuat cowok itu menoleh. "Maafin temen gue, ya. Semalam, kayaknya Ryujin cerita soal lo yang ninggalin gue buat dateng ke konser sendirian. Makanya sekarang dia jengkel banget sama lo."

"Ryujin? Dia temen lo sama Ryujin juga? Berarti temennya ... Yeji juga?"

Gadis itu mengangguk. "Sori, tapi gue udah jelasin kalo lo akhirnya dateng! Cuma kayaknya mereka udah keburu kesal sama lo, padahal gue hanya bilang dateng sendirian dan udah jelasin kalo lo ada urusan di kampus. Tapi ...."

friend to loverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang