15. Kencan Buta

111 17 6
                                    

Pagi yang tidak cerah dengan kepala yang pusing akibat terlalu banyak konsumsi alkohol selama acara festival kemarin, membuat Seungmin bangun dari ranjang kamarnya dengan seprei yang berantakan dan di sampingnya ada Han Jisung yang tertidur bertelanjang dada. Cowok itu teringat kembali bahwa mereka berdua sebetulnya pulang bersama dan Han minta menginap karena ada Ibu dan Ayahnya di apartemen lelaki itu dan Jisung diminta menginap—Jisung mulai waspada kalau kedua orangtuanya malah membuat adik baru (dan dia lupa kalau besok adalah ulang tahunnya, jelas Ayah dan Ibunya sedang membuat kejutan di kamar apartemennya)—dan sampai di apartemen Seungmin, cowok itu meminta bir dan tahu-tahu Jisung tertidur akibat terlalu banyak alkohol dan Seungmin harus membawa cowok itu ke kamarnya dalam keadaan setengah pusing.

Teruntuk kaus yang sebelumnya masih melekat di tubuh sahabatnya itu, Jisung melepasnya sendiri karena dia merupakan tipe cowok yang kalau mabuk suka melepas baju dan berteriak kepanasan lalu kembali lelap dalam mimpinya. Sungguh, melihat pemadangan Han Jisung yang terlalu mabuk adalah pilihan terakhir yang ingin Seungmin lihat kalau waktunya di bumi akan selesai.

Dengan kepala yang nyut-nyutan, lelaki Kim itu berjalan ke arah dapur dengan berniat menelepon restoran di dekat apartemennya untuk memesan sup pengar dan sebuah nasi goreng kimchi untuk dirinya dan Jisung, namun harum sup lebih dulu memacu perutnya yang kosong pagi itu langsung bergemuruh.

Dia menemukan sosok wanita yang sudah jarang dia temui, berdiri membelakanginya dengan tali apron yang mengikat pinggang dan lehernya. Beserta rambut yang dicepol dan pakaian kantor yang sangat formal. Wanita itu, Eomma, menoleh saat mendengar decitan kaki kursi yang bergeser. Tersenyum pada Seungmin dengan muka bantal dan rambut hitam yang acak-acakan.

"Eomma tadi baru masuk apartemen dan ruang tamu berantakan, ternyata kamu habis pesta alkohol sama Jisung," komentar Eomma, mengangkat panci berisi sup panas ke meja makan lalu kembali mengambil dua mangkuk. "Kalian nggak minum obat-obatan narkoba, kan?" Eomma kini menatap anak semata wayangnya penuh selidik.

Sedang Seungmin yang ditanya demikian langsung menggeleng cepat. "Nggak, lah," balasnya, menerima sup itu dan baru ingin mencobanya sebelum mendengar suara parau dan cowok bergigi kelinci itu keluar dengan kaus yang sudah kembali dipakai tapi matanya masih setengah tertutup.

"Seungmin... hoam, lo diman—" langkah pria Han itu berhenti, lalu matanya langsung cerah selagi dia membungkuk untuk memberi salam. "Pagi, ahjumma. Maaf saya merepotkan karena saya diusir dari apartemen sendiri," dia menyapa Nyonya Kim yang terkekeh, lalu tergelak saat mendengar lanjutan ucapan Han yang malah terdengar konyol. "Sepertinya Eomma dan Appa saya sedang membuat adik, jadi saya harus membiarkan mereka bersenang-senang."

"Hahaha, iya, iya. Ayo dimakan supnya, Jisung-a," Nyonya Kim pun memersilakan lelaki yang saat ini berusia 22 tahun itu sambil berujar. "Oh, iya. Eomma harus segera ke kantor karena ada klien penting pukul setengah 11 nanti," wanita itu mengambil tas kantornya, lalu mencium puncak kepala Seungmin singkat. "Eomma berangkat dulu, ya, Seungmin. Kamu sering-sering pulang ke rumah," lantas pandangannya beralih pada Jisung yang diam-diam melirik. "Anjumma pergi dulu, ya, Jisung. Selamat ulang tahun," meskipun wanita itu jarang bersama Seungmin, tetapi beliau selalu tahu kegiatan lelaki itu baik saat belajar maupun ketika bersama sahabat-sahabatnya. Maka tidak heran bahwa Nyonya Kim tahu kapan Jisung ulang tahun, begitu pula tanggal ulang tahun Hyunjin dan Felix.

"Ne, ahjumma. Terima kasih—eh, apa?" lelaki itu langsung diam, menepuk jidatnya dan tertawa kencang ketika Nyonya Kim telah keluar dari apartemen. Menyisakan dua lelaki 20-an dimana satunya sedang tertawa geli, sedang satunya lagi hanya menggeleng tidak paham.

"Pantes gue diusir, Seung."

"Emang, lo sekalian aja dibuang ke Korea Utara," balasan Seungmin yang tajam membuat Jisung melotot.

friend to loverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang