16. Di Antara Dua Sudut

93 15 2
                                    

Dua hari semenjak Yeji pergi kencan buta bersama Soobin, lelaki yang cukup menyenangkan meskipun akhirnya gadis itu tetap tidak bisa melanjutkan hubungan mereka karena entah mengapa, Soobin menyadari bahwa perempuan itu seperti berada di antara dua sudut yang tidak dia sadari. Meskipun begitu, tampaknya para mahasiswa kampus Fisip tidak mengetahui bahwa Yeji bahkan tidak pernah memiliki hubungan dengan pasangan kencan butanya—yang sekarang berakhir menjadi teman akrab biasa. Entah mendapatkan kabar dari mana, teman seangkatannya malah membicarakan kalau Yeji memiliki kekasih dari fakultas Komunikasi bernama Choi Soobin dan perempuan Hwang itu tidak mampu menjelaskannya.

Dia merasa ... tidak punya semangat untuk menjelaskan. Biarkan saja orang-orang berkata demikian, sehingga Yeonjun berhenti menghubunginya terus atau mendatanginya seperti kali ini.

Di ruang belajar, dia bertemu cowok itu yang tampaknya menunggu kehadiran Yeji. Apalagi Seungmin tidak bisa menemaninya mengerjakan tugas siang itu akibat rapat BEM, begitu pula Lia maupun Chaewon yang harus kumpul kelompok untuk salah satu tugas mata kuliah dimana Yeji tidak sekelompok bersama dua perempuan itu. Sehingga kali ini Yeji benar-benar sendirian, dan dia tidak tahu cara menghadapi cowok menyebalkan ini.

Kenapa pula Yeji bisa menganggap Yeonjun menyebalkan padahal sebelumnya gadis itu sangat menginginkan Yeonjun untuk menjadi kekasihnya?

Hidup terkadang tidak dapat ditebak.

"Aku tahu kalau Soobin bukan kekasihmu, Hwang Yeji," ucap cowok itu menarik kursi di depan gadis itu sebelum mendudukinya sembari menopang dagu. "Jadi, gimana kalau kita makan siang?"

Yeji mendongak. "Mian, tapi aku harus mengerjakan tugas kelompok karena Seungmin bakalan marah misal tugasnya dikirim telat," gadis itu tidak berbohong. Seungmin itu cukup perfeksionis di berbagai hal dan tidak menolerir bila tugasnya telat dikirim, sehingga daripada namanya dihapus atau bahkan dia kena omel pria Kim itu, lebih baik Yeji menyelesaikannya siang ini karena nanti malam dia ingin pergi ke club tari bersama Ryujin dan Heejin.

"Ck, Seungmin? Kamu sekelompok dengan cowok itu?"

Yeji hanya mengangguk, mengabaikan pria itu sembari mengetik beberapa kalimat dari buku yang terbuka.

Yeonjun semakin jengkel. "Besok?"

"Aku mau makan bareng Seungmin."

"Lusa?"

"Umm," Yeji agak bergumam, sebelum menjawab. Kali ini agak berbohong. "Soobin mengajakku pergi kencan," kali ini tampaknya gadis Hwang itu memulai permainannya. Tidak dengan menjadikan Seungmin pelariannya seperti yang selalu dia lakukan bila bertemu Yeonjun, namun Soobin itu cowok baik sehingga tidak mungkin pria Choi itu marah bila namanya digunakan untuk menghindari Yeonjun.

Lagipula, bagaimana pun Seungmin memiliki kekasih.

Meskipun perempuan itu tidak mengelak bahwa dirinya merasa jengkel dengan kenyataan itu. Kenyataan yang harusnya tidak pernah menjadi nyata.

Tampaknya, pria di depan Yeji itu tampak muak. Yeonjun berdecak, menatap gadis itu marah. "Kamu tahu kalau aku mengetahui perasaan mu, Hwang Yeji."

Gadis itu kali ini mendongak. "Apa?"

Yeonjun mendekat, namun tidak untuk menjawab pertanyaan gadis itu. Melainkan memberikan ciuman singkat di pipi perempuan itu sebelum berdiri dan berkata pelan. "Itu kan, bagian dari perasaan mu pada ku. Aku tau semuanya, jadi sampai jumpa besok saat makan siang," ia pergi, melirik sosok cowok dengan wajah menahan amarah yang berdiri di belakang Yeji sebelum menghilang ke area rak-rak buku di ruang belajar.

friend to loverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang