2. Tidak akan bisa menolak

233 39 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Jadi pacar bohongan gue, gimana?"

Pria di depannya hampir saja mengangguk sebelum suara Felix yang ribut memanggilnya dari kejauhan membuat dua orang yang masih saling menatap itu akhirnya menoleh ke sumber suara. Di sana ada Felix yang sudah tidak lagi memakai jas laboratoriumnya, lalu ada Hyunjin, Jisung serta Lia yang tau-tau bersama tiga cowok tersebut. Mereka berhenti di tempat dimana Seungmin dan Yeji duduk lantas Lia langsung memeluk Yeji erat. Gadis itu sepertinya sudah tahu apa yang telah terjadi karena melihat mata sembab milik gadis Hwang itu.

Jisung yang mulai bertanya saat melihat wajah murung Seungmin. "Lo kenapa? Itu dia juga kenapa?" tanya pria Han itu sembari mengambil ruang di samping Seungmin untuk dia duduk. Jisung mendekatkan mulutnya ke arah Seungmin seraya berbisik. "Lo nggak tiba-tiba nembak dia, kan?"

Seungmin berdecak. "Yakali!"

Sepeninggal Yeji dan Lia, kini tinggal-lah 4 cowok tersebut di gazebo. Baik Felix, Hyunjin dan Jisung, menatap Seungmin seakan sosok pria Kim di depannya adalah bagian dari sebuah makanan. Mereka seperti siap untuk menerkam, sedangkan Seungmin mulai mengerucut lalu akhirnya hanya bisa pasrah.

"Iya, tadi hampir."

"Hampir lo cium?!" teriak Hyunjin histeris. Entah mengapa cowok tampan ini kadang tidak punya etika. Dia bisa berkata seenaknya padahal sekarang lagi di tempat ramai.

Mata Seungmin bergulir pelan. "Bukan, bodoh! Maksud gue tuh hampir jadian."

"Siapa yang jadian? Yeji sama Kak--"

"Gue sama Yeji."

Ketiga orang itu diam selama beberapa detik untuk mencerna kalimat dari Seungmin sebelum akhirnya Felix duluan yang menyadari ada yang janggal.

"Hah?" pria Lee itu menatap sahabatnya dengan wajah bingung.

Bagaimana bisa Seungmin jadian dengan Yeji dimana gadis itu bahkan tidak pernah menganggap sosok pria Kim di depannya adalah laki-laki--bukan sekadar seorang sahabat yang selalu ada kapan kita butuh.

"Apa?!"

"Kok bisa?!"

Hyunjin dan Han pun sama kagetnya. Mereka bertiga menjadi semakin tidak mengerti tentang kerumitan hubungan Seungmin layaknya rumus trigonometri. Lagipula, memang sejak awal hubungan Yeji dan Seungmin seperti sebuah magnet rusak dimana satunya menarik, tetapi satunya malah menolak sungguh-sungguh sejak awal. Jika boleh dikatakan, Seungmin tidak termasuk friendzone, dia hanyalah sosok laki-laki yang memang sejak awal tidak dibiarkan untuk berjuang mendekati, tetapi langsung ditolak dengan sebuah status 'sahabat' terkonyol itu.

"Yeji yang ngajakin," pria Kim itu agak merajuk saat mendengar reaksi ketiga sahabatnya yang terlihat tidak percaya, atau bahkan menolak untuk percaya.

Seungmin mengacak rambut kecokelatannya sebelum akhirnya berdiri. "Ayo ke bar," pria itu tahu-tahu berjalan lebih dulu, membuat tiga cowok yang tertinggal pun lantas mengikuti Seungmin layaknya anak itik mengikuti sang ibu.

friend to loverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang