Bab 22

282 61 8
                                    

Happy Reading
⚠Typo Bertebaran
.
.
.
.
.
.
.
.

“Ada dua persepsi tentang sifat dasar manusia. Yang pertama adalah bahwa sejatinya manusia itu baik, dan yang kedua adalah bahwa manusia pada dasarnya jahat. Selama ini, aku hidup dengan keyakinan bahwa semua itu baik, jika mereka melakukan sebuah kejahatan, itu artinya mereka sedang khilaf. Namun sekarang, sepertinya aku mulai goyah. Jahat dan baik seolah melebur menjadi satu. Sangat samar, dan sulit untuk dibedakan. Tidak ada yang bisa dipercaya, bahkan jika itu merupakan orang terdekatmu. Pegkhianatan dan dikhianati. Kurasa ini bukanlah awal, dan takkan berakhir dengan mudah.”

“Apa kau pernah bertanya apa alasannya tiba-tiba ada dalam hidupmu? Bukannya aku mencurigainya, tapi bukankah aneh jika orang asing yang sebelumnya tidak kau kenal datang bak malaikat pelindung? Exchange Teory beranggapan bahwa semua tindakan berkaitan dengan pertukaran dan timbal balik. Selalu ada pengorbanan, imbalan, dan keuntungan dalam sebuah hubungan. Jika dia sudah banyak berkorban untukmu, lalu apa yang ia dapat darimu?”

“Apakah ini yang kuinginkan? Apa tindakan ini benar? Apa semua hal yang kulakukan benar-benar akan membawaku pada tujuanku? Entah mengapa semakin lama aku merasa semua yang kulakukan salah. Lalu bagaimana caranya untuk berbalik mundur? Tatapan dari sepasang mata itu sekarang membuatku sesak. Apa akhirnya akan lebih parah dari ini?”

***

Langit sedang cerah walau salju tebal masih menyelimuti bumi. Dengan enggan dan memasang wajah cemberut, pemuda bertubuh kecil ditarik paksa oleh pemuda kecil lainnya. Langkah pemuda yang lebih tua terlihat mantap dengan senyum sumringah. Kupingnya seolah sudah tersumbat sesuatu karena seperti tak mendengarkan ocehan yang sedari tadi keluar dari mulut pemuda kecil itu.

“Hyung, sudah kubilang aku tidak mau belajar beladiri. Untuk apa aku barus melindungi diriku sendiri jika malaikat pelindungku selalu di sisiku?Ahhh, atau kau sengaja melakukannya karena kau akan meninggalkanku?” Langkah Minseok akhirnya terhenti. Helaan napas berat keluar menimbulkan kepulan uap tanda bahwa udara masih sangat dingin.

“kau bukan seorang bayi lagi. Apa aku babysitter mu yang selalu pergi kemana-mana menggikutimu? Tidak, kan? Tidak meninggalkanmu bukan berarti akan selalu bermamu setiap saat. Kau akan menjadi pria dewasa nanti. Kau tidak akan lagi selalu dilindungi, malah kaulah yang harus melindungi keluargamu. Lagipula Kyungsoo, tolong dengarkan aku.” Minseok menatap Kyungsoo intens. “Aku berjanji tidak akan meninggalkanmu dan akan selalu berusaha untuk menepatinya. Tapi kemampuan manusia ada batasnya, kita tidak tau takdir apa yang telah dituliskan. Jikapun nanti aku benar-benar pergi, kuharap kau akan lebih siap. Tapi jangan khawatir, aku tidak akan mati dengan mudah.  Peramal bilang bahwa aku bernyawa banyak, itu sebabnya aku akan berumur panjang.”

“Sial sekali, kenapa dia mengatakan itu. Ayo,hyung kenapa kau lambat sekali.” Tiba-tiba Kyungsoo melangkah cepat meninggalkan Minseok karena tidak mau mendengarkan perkataan Minseok dengan topik seperti itu lebih lama.
Akhirnya mereka sampai ke tempat pelatihan bela diri. Minseok memilih Taekwondo sebagai seni beladiri yang akan dipelajari Kyungsoo. Dengan sangat terpaksa, Kyungsoo menuruti permintaan Minseok dengan memotivasi dirinya sendiri melalui kata-kata Minseok tadi. Sial, batinnya. Karena tidak perbah olahraga, setiap rangkaian latihan dasar yang Kyungsoo lalui terasa sangat berat bagi Kyungsoo. Beberapa kali ia mengeluh kepada Minseok, namun Minseok hanya menertawakannya dan setiap kali Mnseok membuka mulut untuk menasihatinya, Kyungsoo langsung kembali latihan karena tau bahwa nasihat Minseok akan sangat pajang dan mmembosankan. Terkadang Minseok membuat rindunya terhadap orangtuanya terobati. Tapi terkadang pula nasihat itu menjadi sangat menyebalkan. Kyungsoo rasa, bahwa Minseok sangat cocok untuk menjadi bapak-bapak dengan mengesampingkan wajahnya yang masih imut.

Days With My Hyung [New Account]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang