Bab 34 b

107 26 7
                                    

Baru sadar yang kemarin aku up bab 34 b tanpa ada bab 34 a. Tapi isinya bener kok.

Happy reading guys
.
.
.
.
.
.
.
.

Sudah selesai tidur siangnya?" Tanya jongin tanpa melihat Kyungsoo sedikitpun. Jemarinya lincah menekan ponsel, memaikan games yang sudah ia mainkan selama 3 jam.

"Kenapa aku bisa di sini?" Ucap Kyungsoo kebingungan. Pasalnya ia mengingat betul bagaimana ia sedang kabur dari Chanyeol, namun ia malah terbangun di rumah Jongin.

"Harusnya itu yang aku tanyakan padamu. Kenapa kau tidur di depan rumahku seperti gelandangan. Aku hampir saja mengusirmu. Aishhhh... kalah lagi" Jongin membanting ponselnya ke sofa, seolah benda itu tidak berharga.
"Kau bertengkar lagi dengan Minseok hyung, dan kabur ke rumahku?" Jongin berbalik, menghadapkan tubuhnya ke arah Kyungsoo. Alis Kyungsoo terangkat sebelah, jawaban Jongin sama sekali tidak menjawab rasa penasarannya.

"Hei kau mau kemana? Tidur lagi?" Jongin beteriak melihat Kyungsoo yang melenggang pergi ke kamar Jongin.

Menghubungi Minseok adalah hal yang pertama terbesit di otak Kyungsoo. Ia mencari ponselnya di tas,  lantas mencari kontak Minseok.

Ponsel Minseok berdering, namun panggilan tak kunjung tersambung. Ini semakin mencurigakan, terlebih ketika ingatan Kyungsoo berangsur kembali. Ia mulai ingat dengan jelas bagaimana di perjalanan pulang seseorang membungkam hidungnya dengan saputangan, hingga sedetik kemudian kesadarannya mulai terkikis. Dan anehnya, Kyungsoo malah terbangun di istana Jongin.

"Ada apa?" Jongin tiba-tiba datang, menyembulkan kepalanya dari balik pintu.

"Minseok hyung tidak bisa dihubungi." Wajah Kyungsoo menegang. Ia menggigit bibir wajahnya, pikirannya sangat gusar.

"Aaaa, mungkin saja Minseok hyung sedang sibuk. Kau mau pulang? Biar sopirku saja yang mengantarkanmu." Ingin Kyungsoo memaki Jongin bahwa ini bukan waktunya untuk berbaik sangka.

"Apa sebelumnya Minseok hyung sama sekali tidak menghubungimu?"

"Dia tadi menelponku dan Chanyeol, katanya jaga Kyungsoo. Itu adalah terakhir kalinya ia menghubungiku." Ekspresi Jongin masih saja kelewat santai.

"Aaa, kalau dipikir-pikir bukankah itu aneh, kenapa dia memintaku melakukan hal yang seperti itu? Apa kau sedang dalam bahaya?" Dalam sutuasi normal, mungkin Kyungsoo akan menggetok kepala Jongin yang terlalu lambat memahami situasi.

"Itu yang kupikirkan, masalahnya aku bukannya sengaja tidur di depan rumahmu. Yang kuingat adalah seseorang membuatku tidak sadarkan diri saat aku sedang dalam perjalanan pulang."

"Kau sudah bangun?" Chanyeol datang ke kamar Jongin sambil menenteng kantung plastik berisikan camilan.

"Chanyeol-ah, aku tidak bisa menghubungi Minseok hyung." Dalam situasi seperti ini, Kyungsoo percaya bahwa Chanyeol lebih bisa diandalkan daripada Jongin.

"Sudah coba hubungi Jongdae hyung? Siapa tau Minseok hyung memang sedang sibuk."

Kyungsoo melaksanakan saran Chanyeol. Namun jawaban Jongdae tidak membuatnya bernapas lega. Minseok sudah pergi sejak 3 jam lalu dari kantor.

"Kalau begitu Junmyeon hyung. Siapa tau Minseok hyung sedang bersamanya, atau setidaknya Junmyeon hyung tau dimana Minseok hyung berada." Ucap Chanyeol lagi.

"Yeobboseyo." Sapa Kyungsoo sesaat setelah panggilan tersambung.

"Yeobboseyo." Suara Junmyeom terdengar berat. Bahkan Kyungsoo mampu mendengar dengan jelas bagaimana Junmyeon menelan salivanya.

Days With My Hyung [New Account]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang