Bab 12

349 59 11
                                    

Sometimes, the truth
Hurts more than a lie
Everyone is afraid to get hurt
So they turn away from the truth
Sweet Lies -  EXO.

Happy reading
⚠typo bertebaran
.
.
.
.
.
.
.

Namja bertubuh kecil itu memacu langkahnya cepat menuruni setapak demi setapak tangga. Mendengar bahwa Sehun baru saja mengalami kecelakaan hingga kepalanya harus diperban membuat Baekhyun sangat khawatir. Dalam angannya, Baekhyun sudah membayangkan bahwa saat ini Sehun sedang terbaring lemas dengan nasal kanula yang tertancap di hidungnya. Kepala Sehun terbentur keras di trotoar hingga ia mengalami gegar otak dan amnesi kemudian Sehun tidak akan mengenalinya.

Untuk sampai ke kamar Sehun adalah sesuatu yang cukup melelahkan, terlebih lagi desiran dari dalam tubuh Baekhyun membuatnya seolah dikejar sesuatu. Kamar Sehun sangat jauh dari kamarnya. Alih-alih menempati kamar di lantai satu atau dua di rumahnya, Sehun lebih memilih untuk tidur di lantai bawah tanah, lantai terabai di rumahnya.

Ini pertama kalinya Baekhyun mengunjungi kamar hyungnya. Pikiran Baekhyun tiba-tiba mengelana, penuh akan bayangan kamar Sehun. Baekhyun bertaruh bahwa kamar Sehun akan sangat membosankan dengan warna warna monokrom dan perabotan seperlunya.

Baekhyun menarik gagang pintu. Suara berderit seperti di film horor berhasil memaksa bangun bulu kuduk Baekhyun. Pintu perlahan terbuka dengan kepala Baekhyun yang sedikit demi sedikit menyembul dari balik pintu. Dan benar saja, anggapan Baekhyun tentang kamar Sehun selama ini benar. Malah terlihat lebih membosankan.

Kamar Sehun sangat mubazir. Ruangan peraduan tersebut luas tapi terlihat sangat kosong. Cat abu-abu pucat memonopoli warna warna lainnya. Tak ada hiasan pemanis ruangan. Sepi seolah menjadi teman abadi. Perabotan di dalamnya hanya sekadar ranjang dan meja belajar. Satu lagi yang terlewat, kamar Sehun dikelilingi rak-rak buku yang menjulang tinggi pada tembok kanan dan kiri. Kamar Sehun seperti tak bernyawa.

Keterkejutan menguasai Baekhyun saat netranya mendapati sosok Sehun. Alih-alih tertidur dengan wajah seakan tak berdaya, Sehun tengah duduk dengan punggung yang disandarkan sambil membaca buku. Mata Baekhyun menyipit, mencerna keanehan yang terjadi.

Baekhyun membawa hubungan mendekati Sehun lantas duduk di sampingnya.
"Hyung." Panggil Baekhyun, tanpa sedikitpun respon dari Sehun.

Beberapa kali Baekhyun memanggil nama Sehun, namun tetap tak ada jawaban hingga sempat Baekhyun berpikir bahwa Sehun kini tuli akibat benturan kepalanya. Kehadiran Baekhyun, sama sekali tidak merampok perhatian Sehun. Namja itu masih hanyut pada buku yang ia baca. Kesal tak diperhatikan, Baekhyun menyambar buku Sehun. Untuk beberapa saat, Baekhyun berhasil membuat pandangan Sehun bertabrakan dengan matanya.

Sehun menghembuskan napas panjang, ia sangat mengerti arti dari sorot mata Baekhyun. Sorot mata penasaran yang membuatnya harus siap mendengarkan pertanyaan panjang yang akan Baekhyun layangkan.

"Akhirnya kau menoleh padaku. Hyng apa yang sebenarnya terjadi? Malika bilang bahwa kau harus saja menyelamatkan Kyungsoo Hyung saat hendak ditabrak. Dia juga bilang bahwa kepalamu terbentur sangat keras. Kau tau, aku sudah membayangkan bahwa saat ini kau sedang terbaring tak berdaya di tempat tidur,  sebenarnya dokter sudah menyarankan agar kau dirawat di rumah sakit tapi kau tidak bersedia sehingga kau dirawat di rumah. Tapi sepertinya, ini terlihat tidak  begitu parah?" Benar saja, apa yang telah diprediksi Sehun.

"Naiklah. Aku ingin tidur." Perkataan dari mulut Sehun sama sekali tidak menjawab rasa penasaran Baekhyun.

"Kau ini, mengapa senang sekali menyuruhku naik? Lama-lama aku bisa naik sampek ke angkasa!! Jawab pertanyaanku dulu hyung!! " Nada bicara Baekhyun meninggi.

Days With My Hyung [New Account]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang