Bab 31

187 43 5
                                    

Satu minggu berlalu setelah tragedi jatuhnya Baekhyun dari atap sekolah. Anehnya adalah, polisi yang beberapa hari selalu mengunjungi sekolah untuk mengusut kasus tersebut tidak lagi datang. Kedatangan para polisi rupanya digantikan oleh Baekho, ayah Baekhyun. Lelaki paruh baya dengan badan tegap itu memasuki ruang guru untuk bertemu kepala sekolah dan wali kelas.

"Apa keputusan anda sudah matang untuk menutup kasus ini? Pak Baek, kita sudah mengetahui pelakunyadan tinggal menangkapnya kemudian menghukumnya." Tanya seorang kepala sekolah.

"Oh Sehun? Apa pelakunya Oh Sehun?" Kepala sekolah itu mengangguk. "Saya mengenal betul anak itu. Ia menyayangi Baekhyun layaknya adiknya sendiri. Sehingga saya rasa tidak mungkin ia akan mencelakakan Baekhyun. Jikapun benar Baekhyun jatuh karena Sehun, saya rasa itu hanya kesalahpahaman atau mungkin ada sedikit pertengkaran kecil diantara mereka." Guru dan wali kelas saling berpandangan. Bingung terhadap sikap Baekho yang terlewat baik, bodoh, atau tidak peduli dengan anaknya.

Baekho pergi dari sekolah tersebut setelah merasa bahwa urusannya di sekolah tersebut telah selesai. Beberapa Minggu di luar negeri membuatnya melewatkan banyak sekali kejadian penting yang menyangkut Baekhyun.

Lain cerita dengan Baekho, ketiga sahabat Baekhyun yang paling banyak menghabiskan waktu dengan Baekhyun merasa kecewa dengan keputusan yang diambil Baekho untuk menutup kasus tersebut dengan alasan yang menurut mereka tidak masuk akal. Mereka sedang berada di kantin kala mendengar berita tidka mengenakkan tersebut.

Jongin beberapa kali mendengus, sedangkan Chanyeol tak bisa menyembunyikan rasa kecewanya dengan terus mengusak rambutnnya karena gusar. Kyungsoo masih tenang dalam menyikapi keputusan Baekho ,meski sebenernya ia tak kalah kecewa dengan keputusan ayah Baekhyun.

“Apa semua hanya akan berakir seperti ini saja? Ini sangat menyebalkan mengingat sampai sekarang Baekhyun masih koma sedangkan pelakunya masih dibiarkan bebas berkeliaran di luar sana. Bukankah ini sangat tidak adil?” Selera makan Jongin hilang sepenuhnya. Menu kantin favoritnya tak mampu menarik minatnya untuk menyentuh makanan itu.

“Ini tidak bisa dibiarkan. Jika memang sekolah dan polisi tidak mau menghukum Sehun, maka aku yang akan menghukumnya sendiri. Aku akan mencari namja itu sampai ke ujung dunia. Aakn kubuat ia membayar semua perbuatannya.” Chanyeol mengelus tinjunya. Tatapannya nyalang di lempar asal ke suatu objek.

“Tahan dirimu, Yeol. Belum tentu juga Sehun yang melakukannya.” Ucap Kyungsoo yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari Jongin dan Chanyeol.

“Kyungsoo. Kenapa kau sangat percaya pada bajingan itu. Sudah jelas-jelas ia yang melakukan itu smeua. Semua bukti telah tertuju padanya. Kenapa kau masih bisa menerimanya.” Tatapan Chanyeol melembut meski dirinya masih sangat marah. Matanya berbinar menatap Kyungsoo yang memasang ekspresi sendu. Chanyeol berada pada titik dimana dia sangat mempercayai Sehun. Bahkan hingga sekarang, meski mulitnya selalu berkata bahwa Sehun adalah pelakunya, dalam hati kecil Chanyeol  ia masih tidak bisa menerima kenyataan tersebut.

Jongin memilih untuk meninggalkan mereka berdua dan memilih untuk menyendiri di suatu tempat. Baekhyun belum mati, tapi Jongin sudah merasa sangat kehilangan seperti ia tidak akan bisa melihat sahabatnya lagi. Tak peduli sesering apa Jongin bertengkar dengan Baekhyun, namja itu sangat menyayangi Baekhyun. Meski seirngkali orang mengolok bahwa mereka sebagai pasangan gay, Jongin tidak pernah risih untuk terus menempel dengan Baekhyun. Sekarang hari-harinya sangat sapi tanpa kehadiran namja itu.

Diantar oleh suara angin yang menenangkan serta gemerisik daun yang tertiup oleh angin, Jongin memejamkan matanya. Jongin sengaja menghindari Kyungsoo dan Chanyeol karena Lelah mendengar mereka berdebat tentang Sehun. Menangkap penjahat memang penting, tapi keselamatan Baekhyun lah yang lebih penting.

Days With My Hyung [New Account]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang