Bab 19

432 75 17
                                    

Update cepet nih
Langsung aja
Happy Reading

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Kyungsoo tersenyum simpul. Kakinya bergetar tak tenang. Sedangkan Minseok tengah menatapnya datar dengan memiringkan sedikit kepalanya.
"Jangan hanya tersenyum. Itu membuatku muak." Ujar Minseok kesal.

"Mianhae karena menyembunyikannya." Sesal Kyungsoo. Ia menundukkan kepalanya.

"Aku tidak butuh permintaan maaf. Ayolah, jangan membuatku kesal lagi. Jelaskan semuanya. Jangan ada yang dikurangi atau ditambah. Ini demi keselamatanmu." Ujar Minseok sembari menggaruk kepalanya gusar.

"Beberapa hari yang lalu, seseorang mengirimkan paket untukku. Paket itu berisi barang-barang yang mengingatku pada saat aku diculik dulu. Paket itu terus berdatangan setelahnya. Tidak hanya dikirim ke rumah, pelakunya juga meletakkan beberapa foto di lokerku. Aku dan teman-temanku sudah mencoba untuk menyelidiki siapa pelakunya. Kami mengecek CCTV sekolah. Dan yang kami dapati adalah Chanyeol yang menyelinap ke dalam kelas secara diam-diam. Kami berempat sempat menuduh Chanyeol lah pelakunya dan karena kesalahpahaman tersebut Chanyeol marah pada kami. Dia menganggap kami tidak tulus berteman dengannya. Dia juga menjelaskannya bahwa dia menyelinap ke dalam kelas untuk meletakkan beberapa uang di dalam lokerku untuk membayar biaya pengobatan ibunya yang dulu kau bayar." Kyungsoo tak memalingkan pandangannya sama sekali pada tangannya yang terlihat sedang memainkan kuku.

Sunyi beberapa detik. Minseok masih berusaha mencerna perkataan Kyungsoo sembari memikirkan jalan keluar.
"Aku tidak akan memarahimu karena tidak memberitahu padaku sejak awal. Bukan itu yang terpenting sekarang. Kita masih belum bisa memastikan apa motif pelakunya, yang jelas, peneror itu mengenal dirimu dengan baik. Aku akan mengurusnya dengan Junmyeon. Namun aku juga butuh bantuanmu. Jangan pernah sembunyikan apapun sekarang. Jika paket-paket itu kembali berdatangan, cepat beritahu aku. Ini mengenai keselamatanmu. Jadi aku minta tolong katakan semuanya padaku." Tatapan Minseok meluruh. Mendengar nada bicara Minseok yang tanpa diselingi amarah, membuat Kyungsoo berani untuk menatap wajahnya.

"Aku janji tidak akan menyembunyikannya. Tapi tolong berikan aku kesempatan untuk menyelesaikan masalahku sendiri. Setidaknya untuk masalah sepele yang sekiranya aku mampu menyelesaikannya." Berbicara seperti ini memang membuat mereka saling mengerti. Minseok tersenyum samar. Ia menyambut dengan baik pemikiran Kyungsoo untuk menjadi seseorang yang mandiri dan ia sangat senang setiap dongsaengnya itu menaruh kepercayaan padanya.

"Baiklah. Kau akan menjadi orang dewasa nanti, memang sudah saatnya aku tidak terlalu ikut campur pada semua urusanmu. Untuk masalah peneror itu tadi, serahkan padaku dan Junmyeon kami akan mengurusnya. Bagaimanapun, masalah seperti itu melampaui batas kemampuan remaja sepertimu. Ku beri kebebasan untukmu menyelesaikan masalahmu dengan Chanyeol. Tapi tolong tetap jaga dirimu." Senyum Minseok menular pada Kyungsoo. Perasaan Kyungsoo menjadi sedikit tenang sekarang.

"Tidurlah, aku juga harus menyelesaikan pekerjaanku."

"Jangan tidur terlalu malam, kau juga harus memperhatikam kesehatanmu, hyung." Minseok yang sudah berdiri dan hendak meninggalkan Kyungsoo kembali berbalik untuk mengelus lembut rambut dongsaeng nya.

"Dasar cerewet,  tapi terimakasih. Aku akan mendengarkannya Kyungsoo-si." Kyungsoo mematut bibirnya karena sebal dengan perkataan Minseok. Namun meski begitu, ia tersenyum setelah Minseok benar-benar pergi. Kyungsoo bisa tidur sedikit nyenyak malam ini.

***

H-14 UJIAN TENGAH SEMESTER
Tulisan itu terpampang di papan tulis dan sukses membuat mood siswa yang melihatnya menjadi buruk.

Days With My Hyung [New Account]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang