Bab 33

142 23 4
                                    

1 jam sebelumnya.

Suara klakson bersahutan mendesak sepi agar kehilangan eksistensinya. Terlihat beberapa pengemudi berseru marah mengeluarkan rentetan kalimat yang memuakkan telinga. Mobil yang tiba-tiba berhenti mengacaukan arus lalu lintas dan hampir menyebabkan kecelakaan beruntun. Sehun seketika menjelma sebagai pemeran utama dalam sebuah drama.

Sehun menepikan motornya. Abai dengan kekacauan yang telah ia sebabkan. Tak berselang lama, macet akibat insiden kecil terurai. Jalanan kembali lengang.

Ekor matanya mencuri pandang pada sebuah mobil yang menabrak pembatas jalan. Tabrakan tersebut memang tidak keras, namun cukup untuk menghentikan laju mobil. Tak mau menghabiskan waktu, karena waktu yang diberikan kepadanya memang tidak pernah cukup untuk menebus semuanya.

Sehun menuruni motornya lantas mengecek kondisi penumpang dari mobil tersebut. Penumpang masih tidur nyenyak seolah insiden tadi tak memberikan efek kepadanya. Sedangkan Sehun dapat melihat dengan jelas bagaimana si sopir memijat pelipisnya yang pusing karena kepalanya terbentur kemudi.

Sehun mengetuk kaca mobil. Dengan ekspresi marah, si pengemudi membuka kaca mobil tersebut. Tak mau menyia-nyiakan kesempatan, Sehun menarik kerah pengemudi dan memukul kepalanya lagi. Dalam sekali pukul, pengemudi itu pingsan. Sehun tidak pernah berekspetasi bahwa semua akan semudah ini. Baekho harusnya mempekerjakan sopir yang lebih tangguh untuk hal-hal kotor seperti ini. Sempat terbesit di kepalanya, bukan pengemudinya yang payah, namun Sehun memang algojo yang paling kompeten yang dimiliki oleh Baekho.

Sehun memastikan kembali kesadaran pengemudi tersebut. Dalam sekejap, ia mengambil alih kemudi. Penutup kepala yang semula dipakai Kyungsoo pindah merenggut kebebasan si pengemudi dalam bernapas. Begitupun dengan tali yang membelenggu tangan Kyungsoo.

Tidak ada rencana. Sabotase dalam penculikan Kyungsoo murni improvisasi dari Sehun. Termasuk bagaimana ia harus bertindak selanjutnya.

Mobil yang ditumpangi oleh mereka bertiga menggilas aspal jalanan dengan sangat kencang. Sehun tau dimana mobil itu seharusnya berhenti dari GPS yang ada pada mobil. Namun Sehun lebih memilih untuk mengantarkan Kyungsoo ke rumah Jongin terlebih dahulu. Ia rasa  rumah Jongin adalah tempat paling aman. Ia bisa saja mengirim Kyungsoo ke rumah Chanyeol, namun itu akan memakan waktu lama mengingat bagaimana rumah milik Chanyeol harus melewati gang sempit yang tidak bisa dilalui oleh mobil. Rumah Kyungsoo terlalu bahaya. Sehingga rumah Jongin adalah tempat paling tepat. Tak lupa Sehun menggunakan ponsel Kyungsoo untuk mengirim pesan kepada Jongin, 'Jongin-ah, aku ada di depan rumahmu, jadi cepat bukakan pintunya, aku lelah berdiri'.

Sehun memencet rumah dengan pagar tinggi tersebut setelah meletakkan Kyungsoo duduk bersandar pada pagar. Ia tidak serta merta pergi setelah memencet bel tersebut, melainkan ia menunggu di mobil hingga si pemilik rumah membuka pagar.

Tak lama kemudian, Jongin datang dengan masih mengenakan seragam sekolahnya. Sehun tak sempat menyaksikan bagaimana ekspresi Jongin ketika melihat Kyungsoo. Ia memutarbalikkan kemudinya dan bergerak menuju tempat Baekho menjamu tamu.

Di tengah fokusnya untuk mengemudi, Sehun membuat panggilan kepada Minseok. Pada dering yang ketiga, suara dari seberang mulai terdengar.

"Iya, Sehun-ah?"

"Minseok hyung, jangan panik dan dengarkan aku baik-baik. "

"Apa ada sesuatu buruk yang terjadi? Ahhh, baiklah aku akan mendengarkanmu dengan seksama."

"Seseorang berusaha menyulik Kyungsoo. Untungnya aku berhasil menyabotase penculikan tersebut dan mengambil alih kemudi mobil penculik. Sudah kupastikan bahwa Kyungsoo sudah berada di rumah Jongin. Dan kini aku tengah berada di perjalanan menuju bos si penculik."
Minseok mencerna satu persatu perkataan Sehun dengan sangat hati-hati.

Days With My Hyung [New Account]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang