Bab 17

463 77 28
                                    

Hellooo, i am comeback. Ada yang kangen sama aku gak? Udah berapa lama ya gak update? 1 bulan, atau lebih ya. Maafin karena amat teramat molor. Gak banyak ngomong deh, selamat membaca

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.


Gelap berkuasa di luar sana, dengan langit pekat yang terbentang di cakrawala. Sedangkan di dalam kamarnya, seorang namja sedang mati-matian mengendalikan dirinya. Berusaha mengusir bayangan buruk yang sedang memenuhi pikirannya. Kyungsoo mundur, tanpa sadar punggungnya terbentur sedikit keras pada dinding, namja ia duduk bersimpuh. Air muka bahagia yang tercetak di wajahnya beberapa detik yang lalu dengan cepat menjadi wajah panik.

Kyungsoo takut

Sangat takut

"Andwaee...andwae..."

Isi paket itu sangat mengejutkannya, sebuah robot bewarna biru dengan bagian tubuh yang terpisah dalam kotak tersebut mampu membuat Kyungsoo memimpikan hal-hal terburuk malam ini.

Kyungsoo ingat benar bagaimana ruangan gelap nan lembab menjadi tempatnya dikurung selama lebih dari satu minggu. Kyungsoo hanya minum air yang ada di bawah kakinya dan makan roti yang sudah terendam oleh air tersebut. Selama ini ia sudah mau melupakan kejadian itu, bahkan sepertinya ia sudah tak ingat lagi namun tiba tiba memory itu diundang untuk datang setelah ia melihat robot itu. Robot itu adalah robot kesayangannya dulu. Kyungsoo terus meletakkannya di pelukannya dan membawanya kemanapun. Hingga saat dia diculik pun, robot itu tetap ada di genggamannya. Si penculik memamfaatkan robot tersebut untuk menyiksa Kyungsoo. Setiap Kyungsoo menangis atau berteriak, satu bagian dari robot tersebut akan terlepas.

Kaos Kyungsoo mulai basah oleh air mata. Kyungsoo memejamkan matanya, menenggelamkan kepalanya di antara di lutut yang ia tekuk. Namun memejamkan mata hanya membuat perasaannya semakin buruk, kejadian yang membuatnya trauma itu tercetak semakin jelas.

Kamarnya terasa sangat menakutkan sekarang. Rasanya, Kyungsoo ingin berlari menuju kamar Minseok dan memeluk hyungnya itu, tapi ia tak ingin Minseok khawatir. Ia sudah berjanji untuk tidak selalu merepotkan Minseok terlebih lagi keadaan Minseok tidak begitu baik.

Dengan sedikit keberaniannya, Kyungsoo menendang benda terkutuk itu menjauh, tubuhnya bergerak risau. Ia tak mungkin membiarkan benda itu tetap di kamarnya dan membuatnya terus mengingat sesuatu yang tidak dia inginkan. Kyungsoo mengeluarkan beberapa pil aprozolam dari laci mejanya, kemudian meminumnya tanpa takaran. Jika ada yang bertanya mengapa Kyungsoo bisa memiliki obat untuk gangguan kecemasan itu, maka jawabannya adalah penyakit mental ini sering sekali menyerang saat Kyungsoo teringat hal-hal buruk dan sesuatu yang membuatnya takut.

Ketakutannya memang sedikit berkurang. Kyungsoo membuang benda-benda itu dengan cepat, kemudian kembali ke kamarnya. Obat itu membuatnya tenang, sekaligus membuatnya sangat mengantuk beberapa waktu kemudian, Kyungsoo tertidur dengan mimpi buruk yang terus mengikutinya.

*****

Nyatanya, teror itu tidak terjadi pada malam itu saja. Hampir setiap hari, Kyungsoo memerima kiriman paket. Dan parahnya, peneror itu tak segan mengirimkan paket misterius itu saat Kyungsoo di sekolah. Tak banyak yang tau tentang ini, temasuk Minseok. Kyungsoo memilih untuk menghadapinya sendiri tanpa bercerita pada siapapun. Hal tersebut membuat Kyungsoo sangat sering mengkonsumsi pill penenang hingga membuatnya kerap tertidur di sekolah.

Days With My Hyung [New Account]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang