28. Find You

533 74 14
                                    

Haii.. akhirnya update lagi 😄😁

Hari ini, hari yang penting bagi Chanyeol. Pasalnya tanpa diduga, Pemilik Choi Corp's membuat janji dengannya. Siang ini mereka akan melakukan rapat.

Segala sesuatu seperti proposal dan lain lain telah disiapkan secara matang. Ia ingin meyakinkan pada invertor besarnya tentang rencana kedepannya.

Mungkin ini jalan yang Tuhan beri untuk membuat perusahaannya berjaya lagi.

Sehun juga akan ikut dalam rapat tersebut. Karena ia tahu Ayah dari kekasihnya akan datang. Ya, pemilik Choi Corp's ini adalah milik ayah Joy, yaitu Siwon. Ia harus tampil berwibawa di depan calon mertuanya.

***

Semua telah berada didalam ruang rapat. Tapi, Siwon ternyata ingin rapat secara privat hanya Chanyeol dan Sehun, dan mereka tidak keberatan. Siwon juga hanya membawa seorang sekretaris dan Joy untuk ikut rapat didalamnya.

Mungkin Joy adalah orang yang akan pewaris perusahaan Siwon, Jadi ia perlu tahu tentang ini, pikir Chanyeol. Jadi ia tak mempermasalahkannya. Lagian ia tak akan bisa berbuat macam macam kalau didepan ayahnya Bukan?.

"Apa kabar Chanyeol?"

"Kabarku baik" jawab Chanyeol.

"Aku dengar kamu sakit beberapa waktu lalu?"

"Iya, beberapa waktu lalu saya dirawat karena tubuh saya kurang istirahat. Tapi sekarang sudah baik baik saja" Ucap Chanyeol membuat alibi. Ia tak perlu membahas masalah penyakitnya pada Siwon.

Siwon mengangguk mengerti.

"Jadi apa bisa kita mulai presentasinya?"

"Tak perlu"

kalimat itu membuat Chanyeol dan Sehun mengernyit, mereka saling bertatapan.

"Aku tidak butuh itu, aku sudah tahu perusahaan ini berpotensi besar, apalagi dibawah kepemimpinan seorang Chanyeol. Aku tidak ragu menyuntikan dana besar pada perusahaanmu. Berapapun yang kau inginkan aku akan setuju" Ucap Siwon sambil menautkan jemarinya.

Tetapi Kini, Chanyeol dan Sehun membulatkan matanya. Tak percaya dengan apa yang dikatakan Siwon tadi. Semudah itu ia memberikan kucuran dana pada perusahaannya yang hampir limbung ini?

"Tapi semua ada syaratnya" Siwon membetulkan posisi duduknya jadi lebih condong pada Chanyeol. Dan hati Chanyeol berfirasat buruk tentang ini.

"Kau pasti kenal dengan anakku kan?" Ucap Siwon sambil mengalihkan pandangannya pada Joy. "Dia adalah Joy, Putri yang akan mewarisi hartaku. Tentunya kamu tahu bahwa dia lulusan kampus bergengsi di dunia. Aku hanya memberi syarat agar kau... mau dan bersedia menikahinya"  Siwon menatap Chanyeol dengan yakin.

Bagaikan sebuah sambaran petir. Chanyeol tak mampu lagi berkata. Tubuhnya membeku seketika. Dan Sehun tak kalah terkejutnya, Sehun ternganga mendengarnya. Mereka berdua tak bisa berkutik.

Joy yang duduk disebelah Siwon pun hanya tertunduk malu, dalam hatinya kini mungkin bersorak kemenangan.

"Dia tidak mungkin mengurus bisnisku ini, perlu seorang suami sepertimu yang harus mendampinginya. Dan aku percaya padamu Chanyeol"

Chanyeol menelan salivanya dengan susah payah. Napasnya hampir tercekat.

"Ya, mungkin rapat kita kali ini cukup sampai disini. Aku mau kau bisa mempertimbangkan syaratku itu demi perusahaanmu. Soal pendanaan kau bisa menghubungi sekretarisku, dia yang akan mengurusnya. Kami pamit" Siwon dan Joy beranjak dari tempat duduknya. Mereka bersalaman lalu pergi meninggalkan Chanyeol dan Sehun.

Lengang, 10 menit ruangan itu tak bersuara. Chanyeol dan Sehun tak membuka pembicaraan, mereka larut dalam pikirannya masing masing.

"Aku tidak bisa memutuskan apapun lagi" Chanyeol mengurut pelipisnya.

Sehun masih diam, ia juga bingung. Ia tak mungkin membiarkan kakaknya sendiri merebut kekasih tercintanya. Tapi ia juga tak mungkin membiarkan perusahaannya terus begini. Ini sebuah pilihan yang sulit. Sehun memijit pelipisnya, kepalanya mulai berputar.

"Aku juga tak bisa menjawabnya. Beri aku waktu untuk memikirkannya" Sehun bangkit dan keluar dari ruangan.

.
.
.
.

Hari ini Jennie bangun kesiangan, setelah dirinya tidur pukul empat pagi karena menangis.

Padahal ia sudah janji pada Taeoh bahwa ia akan mengunjunginya.

Jennie bangkit dari tempat tidurnya, ia menatap pantulan dirinya didepan cermin. Matanya sangat sembab, ia tak mungkin datang dengan keadaan seperti ini. Jennie perlu mengompres matanya sebentar.

Setelah penampilannya lebih baik, ia berpamitan lalu pergi menuju Masion Kai. Mungkin bertemu dan bermain dengan Taeoh suasana hatinya akan membaik.

***

"Aunty Jennie!!" Taeoh yang melihat telah Jennie datang berlari menuju arahnya.

"Aku kangen" Taeoh memeluk Jennie yang berjongkok mensejajarkan tingginya. "Aunty juga sayang, kamu sudah sehat sekarang?"

"Iya Aunty, aku sudah sehat. Aku sekarang bisa lari lagi, lihat" Taeoh berlari mengelilingi Jennie. Dan Jennie yang melihatnya pun terkekeh.

"Ayo Aunty, kita kesana. Aku sudah merangkai lego terbaru hadiah dari Ayah"

"Oh ya?"

"Iya, ayoo" Taeoh menarik tangannya menuju ruang bermain Taeoh.

Melihat Taeoh bahagia dan tertawa sangat menyenangkan bagi Jennie. Sekejap ia melupakan beban pikirannya.

Taeoh yang sedang menyusun lego tiba-tiba terdiam, menatap Jennie "Aunty Jennie, aku lapar" Taeoh memegang perutnya.

Jennie yang melihat ia tertawa, ia gemas melihat Taeoh. "Baik, Aunty buatkan makan siang mau?"

"Mau!!" Ucap Taeoh dengan mengacungkan tangannya.

Akhirnya mereka berdua memasak bersama, setelah meminta izin pada maid yang ada di Masion Kai. Awalnya para maid tidak mengizinkannya karena takut dimarahi oleh Tuannya, beruntung Jennie mendapat izin Kai untuk memakai dapurnya.

Jennie dan Taeoh membuat sushi. Ini kali pertama Taeoh membantu memasak didapur, dan itu sangat menyenangkan. Taeoh sangat bersemangat.

Selesai sushinya dibuat, mereka duduk di meja makan. Taeoh dengan lahap memakan sushi buatannya.

Sebuah senyuman terlukis di bibir Jennie. Ia menatap lembut Taeoh, hatinya menghangat.

"Aunty ayo makan bersama" Jennie tersadar dari lamunannya, lalu ia kemudian ikut makan bersama Taeoh.

Sebuah keyakinan muncul dalam benaknya.  Haruskah ia menerima pinangan Kai dan menjadi ibu sambung bagi Taeoh?. Jennie sudah terlanjur nyaman bersama Taeoh yang sudah ia anggap anak sendiri.

Tapi hatinya untuk Kai? Apa ia harus menjalaninya dulu agar dapat memberi hatinya untuk Kai?.

Sore harinya Jennie pamit pulang, Tentu, bisa ditebak Taeoh memperlihatkan raut wajah sedih. Jennie mengecup pucuk kepala Taeoh "Jangan sedih, aunty nanti akan datang lagi ya" Dan Taeoh hanya mengangguk lucu.

Diperjalanan, ia menatap langit senja. Ia membulatkan tekad malam ini Jennie akan merundingkan perihal ini pada Nenek dan Kakeknya.

Semoga dengan keputusan ini Jennie dapat melupakan dan menghilangkan bayangan Chanyeol yang kian hari makin tak masuk akal. Semoga..

-TBC-

Woohhh.. Enjoyy guys dan maaf kalau ada typo atau kesalahan dalam tanda baca.

Ini update khusus buat kalian spesial hari ulang tahun Author tanggal 24 Januari besok 🙈😆 hehehe..

Oh iya, Jadi aku tuh buat beberapa ff oneshoot yg sekali tamat gitu, yg pasti castnya Chanyeol dan Jennie. Tapi gak tahu mau di up kapan, mungkin secepatnya. Kalo ada yg berminat baca ntar aku kasih tahu lagi, Tungguin aja yaa.. 🤗❤💝💖💃

FIND YOU (CHANYEOL X JENNIE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang