"Ayah, kapan aku bisa bertemu Aunty Jennie lagi. Aku kangen".
Kai yang sedang mematutkan diri di depan cermin, menoleh kearah Tae-oh yang berjingkrak-jingkrak diatas kasur.
"Nanti ya, Ayah akan buat janji dulu dengan Aunty Jennie, baru Tae bisa bertemu dengannya, oke?"
"Iya, tapi kapan ayaaaaaah?" Ucapnya tak sabaran.
Kai menghampiri Tae-oh dan duduk disampingnya. "Sabar sayang, Aunty Jennie juga bekerja seperti ayah. Jadi dia tidak punya waktu luang yang banyak. Ayah akan usahankan secepatnya ya".
Tae-oh menghela nafas. "hmm".
"Ayo bersiap, sebentar lagi kita terlambat. Ayah hari ini ada rapat dikantor".
Mereka pun berangkat setelah mengabiskan roti bakar yang dibuatkan maid di masion Kai.
***
"Bagaimana?"
"Bagaimana apanya?"
"Jangan pura-pura bodoh. bagaimana rencananya?" ucap Joy marah. Lawam bicaranya sedang menggoda dirinya.
"Sedikit lagi, tinggal sedikit lagi kita harus menunggu moment yang tepat"
"Tapi kapan aku sudah muak dengan sehun, sungguh"
"Kita butuh pengorbanan baby"
"Maksudmu aku yang berkorban bukan kita. aku tidak mau tahu semua harus seperti yang kita sepakati. Tapi ingat! hanya merusak sebagian perusahaannya, jangan sampai dia collaps. Aku tidak ingin menikah dengannya dalam keadaan miskin".
"Tenang sayang, ayahmu itu milyarder. Kekayaannya tak akan habis hanya dengan 7 turunan".
"Tetap saja aku tidak ingin itu terjadi".
"Semua anak suruhanku telah bekerja dengan baik laporan semua sudah ada di tanganku"
"Cepat bereskan baik nona muda". Sarkas seorang lelaki yang ada dihadapan Joy.
***
Satu minggu berlalu. Setiap malam Chanyeol tidak bisa tidur karena terlalu memikirkan tentang semuanya. Rasanya satu minggu berjalan dengan lambat.
Ia antusias dan sedikit takut dengan yang akan dia hadapi. Chanyeol pun harus meminum obat tidur untuk bisa terlelap dan istirahat.
Sikapnya pada Jennie harus terlihat biasa saja. Padahal dalam hatinya yang sangat merindukan sosok istrinya.
Hari ini tiba, Ia sudah bersiap di kantornya dia menyuruh Irene untuk tidak mengganggu nya di saatnya pergi seperti biasanya, selagi di kantornya pekerjaan tidak terlalu menumpuk.
Chanyeol datang lagi ke kediaman Jennie, seperti biasa tanpa sepengetahuan jennie tentunya.
Ia disambut oleh sang nenek.
Chanyeol duduk dengan gelisah. Apa ini waktunya menemukan titik terang.
Nenek kembali ke belakang untuk memanggil orang yang dinantikan.
"Siapa sih bu?"
"Itu yang sudah aku ceritakan satu minggu yang lalu".
Samar samar perbincangan mereka terdengar.
Sang kakek langsung menemui can can pun langsung berdiri menghormati pada kakek tersebut dengan perawakan yang tinggi, kurus namun rahangnya tegas. Matanya tajam tapi itu tidak menciutkan nyali Chanyeol.
Muka sang kakek seperti terkejut melihat Chanyeol ada dirumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIND YOU (CHANYEOL X JENNIE)
Fanfiction"DIA .. DIA JENNIE KU SEHUN, JENNIE YANG SELALU AKU CINTAI. PERCAYALAH.." - Park Chanyeol- "Lebih baik aku miskin kembali seperti dulu daripada aku kehilanganmu lagi" -Park Chanyeol ❌⛔ dilarang plagiat ataupun ngejiplak. Nulis itu susah, tolong har...