Hari ini Sehun pergi ke kantor kakaknya. Ada hal yang ingin ia lakukan. Dia sudah berfikir secara matang tentang ini, tentang nasib kakaknya.
Sehun disambut oleh puluhan wartawan didepan gedung kantor. Bagaikan semut yang melihat seonggok gula, para wartawan mengerubungi Sehun. Menimpali beribu pertanyaan. Dia hanya mengatakan keadaan Chanyeol kini lebih baik.
Sehun segera masuk ke kantor, untuk menghindari wartawan yang terus memberinya pertanyaan.
Manager Jongdae yang turun langsung menyambut Sehun dengan senyuman damai. "Tuan Sehun, bagaimana keadaan Tuan Chanyeol?".
"Dia telah siuman. Aku kesini untuk melakukan sesuatu yang penting. Panggil Assisten pribadi Kakak untuk menghadap langsung padaku. Aku tunggu di ruang Chanyeol saat ini juga".
"Baik Tuan segera saya laksanakan."
Sehun melangkah menuju lift.
Jongdae pun segera menelpon Jennie.
"Iya tuan Jongdae, ada apa?".
"Kamu dipanggil oleh tuan Sehun ke ruangan kerja tuan Chanyeol."
Deg. Hatinya merasa tak enak. seperti ada hal buruk yang akan ia hadapi. Tapi ia berusaha bersikap tenang.
"Baik, setelah aku beres memfotokopi berkas saya akan segera kesana".
"Secepatnya ya Jennie. Saya takut dia marah".
"Baik tuan".
Setelah semua beres dirangkap. Jennie segera pergi ke ruangan Chanyeol. Degupan jantungnya makin menggila saat ia terus mendekat ke pintu ruangan itu.
Ia menelan ludahnya, menarik nafas lalu membuka kenop pintu.
Pemandangan pertama saat Jennie masuk adalah tubuh tinggi sehun lengkap dengan jas yang pas dibadanya sedang berdiri sambil melipat tangannya di depan dadanya.
"Selamat siang tuan. Apa anda memanggil saya?". Jennie berusaha tersenyum.
Tak ada jawaban. Hanya tatapan tajam yang menusuk. Jennie segera masuk.
Jennie berdiri di depan meja. Wajahnya tertunduk tak mampu lagi melawan tatapan Sehun.
"Ini hari terakhirmu bekerja".
Wajah Jennie terangkat, tubuhnya membeku.
"Tapi kenapa tuan? apa kesalahan yang saya buat?"
"Kamu telah melakukan kesalahan sejak kamu menginjakkan kaki di kantor ini".
Jennie mengernyit tidak mengerti.
"Andaikan kamu tidak datang mengusik hidupku dan kakakku. Chanyeol hari ini tidak akan berada dirumah sakit. Berkat kau! dia hampir membunuh dirinya sendiri karena ingin bertemu mendiang istrinya!!. Betapa fatalnya kesalahan yang telah kamu buat. Jadi, silahkan kamu bereskan barangmu dan tinggalkan kantor ini. Jangan pernah kamu menampakkan wajahmu dihadapan Chanyeol dan aku. Aku akan membayar berapapun asalkan kamu pergi jauh dari sini, KAMU MENGERTI?!"
Air mata Jennie mengalir. Dia tidak mengerti apa yang dikatakan Sehun tadi. Di masih tidak mengerti kesalahan yang telah dibuatnya. Dia tidak tahu, kenapa dia jadi penyebab Chanyeol ingin bunuh diri?. Hatinya sakit entah kenapa saat mendengarnya.
"Baik tuan. Maafkan aku". Hanya itu kata yang bisa diucapkan Jennie. Ia lalu keluar dari ruangan Chanyeol.
Tangisannya semakin menjadi, ia berjongkok karena kakinya bergetar.
Irene yang melihatnya langsung mendekap tubuh Jennie.
"Ada apa? Kenapa kau menangis?".
"A. Aku.. Aku.. Dipecat"
KAMU SEDANG MEMBACA
FIND YOU (CHANYEOL X JENNIE)
Fanfiction"DIA .. DIA JENNIE KU SEHUN, JENNIE YANG SELALU AKU CINTAI. PERCAYALAH.." - Park Chanyeol- "Lebih baik aku miskin kembali seperti dulu daripada aku kehilanganmu lagi" -Park Chanyeol ❌⛔ dilarang plagiat ataupun ngejiplak. Nulis itu susah, tolong har...