Jennie kini sedang mengelilingi masion lamanya. Semua dekorasinya, barang barangnya tak pernah diubah atau diganti sama sekali, persis seperti dua tahun silam saat ia pergi meninggalkan Chanyeol. Ia sedikit berkaca kaca.
Jennie masuk kedalam ruangan yang menjadi favorit mereka berdua dulu. Dan betapa terkejutnya Jennie saat melihat sebuah lukisan dirinya terpajang di dinding. Ia tidak ingat ada sebuah lukisan disini? Apa ia masih melupakan sebagian kisah hidupnya dulu?.
Dan secara tiba tiba sebuah tangan melingkar di perutnya. Jennie tahu tangan siapa itu.
"Aku sudah bilang jangan kemana mana, di kamar saja, hm? Tapi kamu malah pergi kesini" bibirnya sangat dekat dengan daun telinganya yang membuat terasa sedikit geli.
"Kau sudah pulang?" Jennie membalikkan tubuhnya menghadap Chanyeol.
Chanyeol mengangguk lucu. "Aku merindukan istriku yang mungil ini" Tangan Chanyeol mengacak pucuk kepala Jennie.
"Chanyeol.. ".
"Ya?" Jawabnya lembut.
"Apa aku masih melupakan sesuatu? Aku benar benar tidak ingat tentang lukisan ini"
"Tidak, kau tidak melupakan apapun sayang. Lukisan ini dibuat setelah kejadian kecelakaan dulu. Aku memesannya khusus dari pelukis yang terbaik untuk mengenangmu" Hati Jennie tersentuh.
"Aku sungguh tidak bisa membayangkan lagi bagaimana aku hidup tanpamu selama dua tahun ini? Aku hampir gila rasanya"
"Tapi kenapa kamu tidak mencoba mencariku?" Tanya Jennie, sejujurnya ia penasaran.
Pertanyaan itu membuat Chanyeol tertegun.
"Aku.. Mengira kau sudah tiada" Jennie sontak tertegun. Chanyeol melanjutkan kembali kalimatnya "Saat aku terbangun dirumah sakit dulu, seseorang menemukan mayat perempuan di dekat mobilku. Perempuan yang punya ciri ciri yang sama denganmu".
Jennie mengerutkan keningnya. "Apa jangan jangan itu mayat cucu dari Kakek dan Nenek yang asli?". Ia berdialog sendiri.
"Maksudmu?"
Belum Jennie menjawab, seorang maid sudah menginterupsi mereka. Perhatian mereka langsung beralih.
"Permisi Tuan, Nyonya. Tuan Sehun sudah datang". Ucapnya dengan sedikit membungkuk.
"Baik, kita akan kesana"
Jennie masih diam ditempat. Tidak bergerak sama sekali. Hatinya sedikit takut mendengar nama Sehun .
"Ada apa? Kau takut Sehun tidak akan mempercayaimu?"
Ia hanya menatap Chanyeol dengan tatapan ragu.
"Tidak perlu khawatir. Sejak kepergianmu, Sehun juga seseorang yang paling sedih setelah aku. Tapi dia jarang mengungkapkannya. Dan saat ini, dia hanya perlu sedikit bukti, maka hatinya akan luluh lagi seperti dulu".
Senyuman Chanyeol meyakinkan Jennie. Keraguan yang ada didalam hati Jennie memudar. Semoga Sehun bisa menerimanya lagi.
Ia menggenggam erat Chanyeol kemudian berjalan bersama menuju ruang utama.
***
Sehun sudah berdiri disana, menunggu kehadiran mereka berdua dengan tangan terlipat didadanya.
Jennie ingat sekali, saat ia dipecat dulu, Sehun juga menampilkan gestur yang seperti ini. Auranya sangat kuat.
Jennie dan Chanyeol kini sudah berada diruangan yang sama dengan Sehun.
"Aku tidak terkejut sama sekali melihatmu lagi. Bagaimana aku bisa percaya bahwa kau adalah Istri Kakakku yang dulu. Atau jangan jangan kau memanfaatkan wajahmu dan berpura pura jadi istri kakakku karena menginginkan hartanya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
FIND YOU (CHANYEOL X JENNIE)
Fanfiction"DIA .. DIA JENNIE KU SEHUN, JENNIE YANG SELALU AKU CINTAI. PERCAYALAH.." - Park Chanyeol- "Lebih baik aku miskin kembali seperti dulu daripada aku kehilanganmu lagi" -Park Chanyeol ❌⛔ dilarang plagiat ataupun ngejiplak. Nulis itu susah, tolong har...