Chanyeol menggendong Jennie untuk masuk ke mobilnya. Jennie terlihat sangat kelelahan, badannya sangat lemas. Entah apa yang menimpanya hingga ia sampai di kantornya. Yang pasti ada sesuatu yang berbahaya sedang mengikutinya.
Jennie terlihat menggigil, Chanyeol mencari sesuatu untuk menghangatkan badannya dalam mobil. Karena jasnya juga basah kuyup, ia tidak mungkin menyelimutinya dengan itu. Tapi nihil, tak ada yang bisa menghangatkannya.
"Kita pulang sekarang ya sayang, bertahan sebentar lagi" Tangan Chanyeol mengusap pelipis Jennie yang duduk disampingnya.
Sepanjang perjalanan, genggaman Chanyeol tak pernah lepas, ia terus mengelus lembut punggung tangan Jennie, sesekali menatapnya cemas. Ia terus menggigil hingga terlihat kesakitan.
Mata Jennie terpejam, tapi ia tidak tidur. Ia sedang menahan sakit kepala, badannya juga terasa remuk.
Chanyeol tak berani bertanya bagaimana bisa Jennie dapat mengingatnya, lalu kenapa ia berlari dan hujan hujanan di depan kantornya. Chanyeol mencoba menahannya, ia tahu ini bukan waktu yang tepat. Yang terpenting Jennie sudah kembali kepadanya.
Sesampainya di Masion, Chanyeol langsung menggendong kembali Jennie ala bridel style. Sepertinya kini Jennie sudah hilang kesadarannya. Tubuhnya sangat lemas.
Para maid dan penjaga di Masion Chanyeol terkejut melihat Tuannya pulang dengan baju basah juga membawa seorang wanita.
"Siapkan makanan yang hangat cepat!" Perintah Chanyeol pada Maid, Chanyeol berjalan cepat ke kamar utamanya.
Ia membuka pintu kamar lalu, menaruh tubuh Jennie di kasur besar miliknya.
Dengan cekatan, Chanyeol langsung menyelimuti Jennie, mencoba menghangatkan badannya.
ia menatap lamat wajah Jennie , kemudian perlahan mencium kening istri yang telah lama ia rindukan sampai sampai ia merasa gila dibuatnya. "Terimakasih Tuhan" Chanyeol benar benar bersyukur. Kebahagiaan ini tak dapat ditukar oleh semua kekayaannya sekarang, ini terlalu mahal dari apapun.
Chanyeol membuka sebuah lemari yang sudah lama ia tidak buka. Ya, itu lemari Jennie dulu. Disana masih terlipat rapi baju bajunya, dan posisinya tak pernah berubah sama sekali.
Chanyeol mengacak lemari tersebut, mencari baju yang tebal sebagai ganti baju Jennie yang basah.
Setelah menemukan yang pas, Chanyeol mulai menggantikan baju Jennie dengan telaten. "Tunggu sebentar ya, aku buka bajumu sebentar setelah itu kamu akan jadi hangat ya". Jennie yang mulai terusik dan kedinginan kembali saat Chanyeol mencoba mengganti bajunya.
Selesai mengganti, Chanyeol memindahkan Jennie ke sisi ranjang yang tidak basah, ia mengganti juga selimutnya dengan yang baru.
Jennie kini mulai tenang, tubuhnya tidak menggigil lagi seperti tadi. Chanyeol sangat lega melihatnya. Dan kini giliran dia yang mengganti bajunya.
.
.
.
.
.Jennie mengerjapkan matanya, lampu yang ada di ruangan ini sangat menyilaukan, butuh beberapa waktu untuk matanya beradaptasi.
Tubuhnya terasa hangat berkat baju dan selimut yang menutup hampir seluruh tubuhnya.
Dirinya memperhatikan ruangan ini, ia ingat kamar ini, Kamar yang ia tempati bersama dengan Chanyeol dulu. Bahkan barang barang yang ada didalamnya tak pernah bergeser sedikitpun.
Kilasan aktivitasnya dulu bersama Chanyeol terlihat nyata dimatanya.
Saat ia menyiapkan baju untuk Chanyeol pergi bekerja, memakaikan dasi untuknya yang sesekali Chanyeol mencuri curi kesempatan untuk mencium pipinya. Saat ia sedang merias diri di meja riasnya Chanyeol tak pernah berhenti untuk memeluknya dari belakang. Semua kejadian itu kini sempurna kembali kedalam memorinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIND YOU (CHANYEOL X JENNIE)
Fiksi Penggemar"DIA .. DIA JENNIE KU SEHUN, JENNIE YANG SELALU AKU CINTAI. PERCAYALAH.." - Park Chanyeol- "Lebih baik aku miskin kembali seperti dulu daripada aku kehilanganmu lagi" -Park Chanyeol ❌⛔ dilarang plagiat ataupun ngejiplak. Nulis itu susah, tolong har...