"HENTIKAN MOBILNYA!!"
"AKU SUDAH BERUSAHA, TETAP TIDAK BISA!". Seseorang yang berada di kemudi pun sejak tadi berkeringat, mobilnya tidak beres. Dirinya berpuluh puluh kali menginjak rem tetapi percuma, tidak bekerja. "Remnya blong!!"
Mobil melaju kencang melewati batas maksimum. Disebuah Jalanan yang penuh dengan pohon diseluruh ruas jalan juga kelokan yang begitu tajam. Beruntung jalanan lengang. Karena ini malam.
Wanita yang berada disamping kemudi terus memegang erat kursi juga seat belt. "Jebal, hiks aku takut. Hentikan mobilnya hiks"
Lelaki itu pun tak kalah tegang, ia terus fokus menginjak rem mencoba memelankan laju kemudi tapi sia sia. Mobil makin cepat. Seperti ada yang mengendalikan.
"Tenanglah! aku sedang berusaha, kita pasti selamat, oke. Pegangan yang erat. Percaya padaku!".
Sayang beribu sayang, kemalangan kini yang datang. Tepat didepan terdapat belokan tajam yang tak terduga, lelaki itu berusaha membanting setir tapi percuma, jalanan licin akibat hujan.
"Tidak, TIDAKK!!"
BRUUUGGGHH....
Jennie terbangun dan langsung terduduk, Nafasnya terengah, badannya menggigil ketakutan. Pelipisnya dibanjiri oleh peluh.
Lagi lagi Jennie memimpikannya kembali. Mimpi buruk yang selalu muncul dan tidak pernah gagal untuk membuat Jennie ketakutan setengah mati. Mimpi itu terasa sangat nyata.
Jantungnya masih berdetak kencang. Ia langsung meminum air yang ada di meja dekat kasurnya. Setelah beberapa saat tubuhnya sedikit lebih rileks.
Glek glek glek
Dilirik jam, ternyata ini masih jam 2 malam. Pagi masih lama, padahal besok ia mulai kerja.
Entah sejak kapan mimpi itu selalu muncul. Kadang ia menangis setelahnya. Alur mimpi dan percakapannya selalu sama. Dan yang lebih membuat Jennie takut adalah orang yang ada di kejadian tersebut adalah dirinya sendiri.
Ia mencoba untuk tidur kembali, tapi tetap tidak bisa. Masih takut mimpi itu datang kembali. Hingga akhirnya pagi datang.
Jennie bersiap ke kantor dengan wajah kurang tidur.
"Kau tak apa nak?" Nenek Jennie khawatir melihat wajah lesu cucu satu-satunya itu.
Jennie tersenyum "Aku tak apa".
Ia pun berangkat seperti biasa. Ia mulai melupakan mimpinya dan hidup normal kembali tanpa ketakutan.
Beberapa karyawan menyapa setelah ia memasuki gedung.
Jennie mulai berhubungan baik dengan beberapa karyawan disini. Itu lebih baik daripada awal ia masuk kerja. Banyak mata yang melihatnya dengan sinis juga tidak suka. Jennie bersyukur keadaan berubah seiring berjalannya waktu.
Pagi ini Jennie sudah disuguhi setumpuk kertas yang tersaji di mejanya. Mereka seperti berteriak ingin cepat dikerjakan.
Seperti biasanya, Jennie dan Irene sibuk dengan jobnya masing-masing. Tapi ada yang aneh hari ini. Jam sudah menunjukkan pukul sembilan tapi bosnya ini belum juga menampakan batang hidungnya.
Jennie mengecek jadwal Chanyeol hari ini, akan ada rapat pengajuan kerjasama dengan perusahaan baru pukul setengah sepuluh ini.
"Kenapa Tuan Chanyeol belum datang juga? Padahal setengah jam lagi ada jadwal? Aku sudah menghubunginya tapi ponselnya tidak aktif" Jennie bertanya pada Irene.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIND YOU (CHANYEOL X JENNIE)
Fanfiction"DIA .. DIA JENNIE KU SEHUN, JENNIE YANG SELALU AKU CINTAI. PERCAYALAH.." - Park Chanyeol- "Lebih baik aku miskin kembali seperti dulu daripada aku kehilanganmu lagi" -Park Chanyeol ❌⛔ dilarang plagiat ataupun ngejiplak. Nulis itu susah, tolong har...