🔍
Hari hari berikutnya, Chanyeol menjadi sering bermain dengan Taeoh. Bahkan tak jarang ia pulang dari kantor, menyempatkan untuk mampir ke toko mainan untuk membelikan mainan pada Taeoh.
Jelas, Taeoh senang. Ia bahkan melupakan kesedihan tentang Ayahnya. Banyak waktu yang diberikan Chanyeol pada Taeoh.
Entah bagaimana, saat ia bermain bersamanya hatinya merasa bahagia. Semua lelahnya menguap begitu saja.
Sejak kemarin Chanyeol, telah memikirkan sesuatu. Tapi dirinya masih sedikit ragu untuk melakukannya. Di kantor pun, ia sering banyak melamun.
"Apa kakak yakin?" Sehun yang kini sudah duduk didepannya, bertanya dengan serius.
Dan Chanyeol hanya diam, terus berpikir. Jarinya terus mengetuk-ngetuk meja kerjanya.
"Itu keputusan yang besar. Kau tidak bisa main main. Kamu harus bertanggung jawab sepanjang hidupnya"
"Aku tahu itu. Tapi aku menyayanginya".
"Semua keputusanmu ada ditanganmu. Aku akan setuju apapun keputusanmu. Aku tidak bisa memaksakan apapun, kalau memang itu membuatmu bahagia, maka lakukanlah".
Ruangan jadi hening kembali. "Baiklah. Siang nanti aku akan kesana. Membicarakan ini bersama. Tolong gantikan aku di rapat siang ini"
Sehun menjawab dengan anggukan setuju. Ia tahu Chanyeol sudah membulatkan tekadnya.
***
Siangnya Chanyeol pergi menggunakan mobilnya, menuju ke sebuah tempat. Mobil mewahnya melesat cepat, membelah jalanan.
Akhirnya Chanyeol tiba di sebuah gedung. Menunggu seseorang keluar dari sana. Bukan hanya dirinya yang menunggu, ada beberapa orang juga yang melakukan hal yang sama dengannya.
Tak lama terdengar sebuah bel berbunyi nyaring. Dan pintu dari gedung itu terbuka lebar, kaki kaki kecil berlarian dari dalam sana. Suara teriakan dan tawa mengiringi mereka.
Chanyeol tersenyum, orang yang ia tunggu kini sedang berlari menujunya. "Papa!!"
Chanyeol berlutut dan merentangkan tangan panjangnya lalu menerima pelukan dari Taeoh.
"Bagaimana sekolahmu, Hm?" Chanyeol menghujani Taeoh dengan ciuman.
"Seru.. Aku tadi belajar menggambar Ironman"
Chanyeol mengusak pucuk kepala Taeoh. "Hari ini Taeoh siap bertemu Ayah?"
Taeoh langsung terdiam, menatap mata Chanyeol sejenak. "Hari ini kita ketemu Ayah?"
Chanyeol mengangguk. "Iya. Memang kamu gak kangen Ayah?".
"Aku kangen Ayah"
"Baiklah anak pintar" Chanyeol menggendong Taeoh "Kita pergi bertemu Ayah sekarang. Ayah sepertinya sudah merindukan kamu juga".
"Ayo!!" Taeoh bersemangat.
Mereka akhirnya masuk ke mobil dan melaju menuju gedung tahanan, setelah terakhir mereka kesana sekitar satu bulan yang lalu saat penetapan hukuman Kai.
Setelah mendapat izin menjenguk tahanan, Taeoh dan Chanyeol kini harus menunggu di sebuah ruangan, menunggu Kai dipanggil.
Taeoh terlihat gelisah, tangannya meremas tangan lainnya. Chanyeol tahu Taeoh sedang gugup, dan sebenarnya ia juga gugup.
Tak berselang lama, Kai pun datang bersama seorang petugas. "Waktu kalian hanya 15 menit" Kai pun mengangguk dan mengucapkan terimakasih.
"Ayah!!" Taeoh turun dari bangkunya lalu berhamburan berlari menuju Kai. Mereka lalu berpelukan. Kai memeluk Taeoh dengan erat, menghapus semua rindu pada anak semata wayangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIND YOU (CHANYEOL X JENNIE)
Fanfiction"DIA .. DIA JENNIE KU SEHUN, JENNIE YANG SELALU AKU CINTAI. PERCAYALAH.." - Park Chanyeol- "Lebih baik aku miskin kembali seperti dulu daripada aku kehilanganmu lagi" -Park Chanyeol ❌⛔ dilarang plagiat ataupun ngejiplak. Nulis itu susah, tolong har...