"DIA .. DIA JENNIE KU SEHUN, JENNIE YANG SELALU AKU CINTAI. PERCAYALAH.." - Park Chanyeol-
"Lebih baik aku miskin kembali seperti dulu daripada aku kehilanganmu lagi" -Park Chanyeol
❌⛔ dilarang plagiat ataupun ngejiplak. Nulis itu susah, tolong har...
Hai... Hehe maaf sudah menghilang 2 minggu. Ada yg kangen?. Selamat membaca..
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Perlahan mata Chanyeol mulai mengerjap. Punggungnya terasa nyeri akibat pukulan balok. Wajahnya meringis.
Matanya beredar keseluruh penjuru ruangan, ia kini berada disebuah gudang terlihat tak terpakai. Kini Chanyeol mulai tersadar dirinya duduk disebuah bangku dengan tangannya terikat kebelakang.
"Jennie?!" Ia baru ingat Jennie. Matanya mencari dimana keberadaan Jennie. Ia mencoba melepaskan diri dari sana, tapi nihil, ikatannya terlalu kuat.
"Jennie??" Chanyeol memanggil namanya lagi, berharap Jennie meresponnya.
Lalu matanya berhenti seketika melihat Jennie jauh di seberang sana dengan keadaan yang sama dengannya. Ia masih belum sadarkan diri.
Sekali lagi, Chanyeol berusaha melepaskan diri dan ingin berlari menyelamatkan Jennie.
Dan di detik setelahnya terdengar sebuah tepuk tangan lambat dari sudut arah yang gelap. "Coba lepaskan saja kalau bisa" seseorang itu menginterupsi.
"SIAPA KAU?!" Teriak Chanyeol. Namun ia baru menyadari sesuatu, suaranya tidak asing di telinga Chanyeol.
Dan seseorang tersebut mulai melangkah menuju cahaya, menampakkan wajahnya agar terlihat jelas oleh Chanyeol.
"Kai?" Mata Chanyeol sempurna membulat. betapa terkejutnya Chanyeol setelah mengenali pria tersebut.
"Kenapa? Kau terkejut?" Kai menunjukkan senyum smirknya lalu berdecih. Kai memainkan sebuah pistol ditangannya dengan enteng.
Chanyeol masih mematung, Hatinya terasa ditusuk oleh panah. Jadi selama ini musuhnya adalah Kai? Orang yang menjadi dalang kekacauan yang terjadi. Orang yang selama ini ia percayai dan dekat dengannya adalah orang yang berniat menghancurkannya. Chanyeol tidak bisa berkata apa apa lagi sekarang.
"kenapa kau lakukan ini? kenapa kau tega mengkhianatiku? menghancurkan kepercayaanku?"
Rahang Kai mengeras, wajahnya mendekat pada Chanyeol "Karena kau yang lebih dulu menghancurkanku Park Chanyeol!!". Matanya penuh amarah. Itu bukan seperti Kai yang seperti biasanya. Dirinya seperti sedang dirasuki setan. "Hh?! mengkhianatimu? siapa yang kau tuduh sebagai pengkhianat? Dari dulu aku tidak pernah berada dipihakmu. Aku berpura pura baik padamu hanya untuk menghancurkanmu lebih mudah dan sayangnya kau terlalu bodoh untuk menyadarinya"
"Kau mengambil semua yang aku perjuangkan! Karir, Atensi, semuanya. Bahkan sejak kehadiranmu, aku selalu dipandang sebelah mata oleh para pengusaha lainnya. Kau tidak pernah tahu rasanya hanya dikenal sebagai sahabat Park Chanyeol. proyek besar, tawaran kerjasama dan para investor mengalihkan atensinya padamu! Padahal aku juga sudah bekerja keras dari nol, namun dengan mudah semua diambil olehmu keparat!! dan aku benci itu!". Kai terengah, setelah emosi yang sudah bertahun tahun ia pendam dalam dirinya.
