Seorang gadis mencak-mencak di atas kasurnya dengan bersemangat, sesekali menatapi layar ponsel dengan pandangan berbinar. Padahal baru saja ia terbaring lemas, tapi karena notif dari sahabatnya, seakan keluhan yang baru saja ia rasakan langsung sirna.
Sarah mengirimkan pesan padanya jika Ares mencarinya di sekolah, tak ada angin tak ada badai, rupanya Ares sedang merindukan dirinya. Kepedean Diana tiba-tiba saja bergejolak, dia yakin dengan sangat yakin kalau Ares mulai mencintainya.
Diana kemudian mengetik dua patah kata yang kemudian dikirim ke pada kontaknya dengan nickname Es krim kutub utara🖤
Kak Ares harus ngaku
Kangen diana kan?
Diana berhenti lompat-lompat saat ia merasa sakit kepalanya kembali lagi, dia lalu memutuskan untuk berbaring saja sambil menunggu balasan dari Ares.
🐳🐳🐳
Di sisi lain, Ares sedang berada di kantin. Sarah tadi bilang kalau Diana tidak masuk sekolah karena sakit. Seharusnya Ares tidak peduli walaupun gadis itu sakit parah sekalipun, tapi Ares tahu jika sekarang ia sedikit khawatir.
"Kenapa?" tanya Akash yang melihat sedikit raut berbeda di wajah sahabatnya.
Ares mengangkat wajahnya pada Akash. "Apa?"
"Lo kenapa?"
Ares menggelengkan kepalanya, entah karena enggan menjawab atau mengisyaratkan jika ia tidak apa-apa.
Sedangkan Lingga menyantap bakso jumbo sehingga membuatnya kesulitan berbicara saking nikmatnya.
Tiba-tiba ponsel Ares bergetar dua kali, ia tak langsung mengecek ponselnya. Sampai bergetar kembali berkali-kali, baru Ares memutuskan untuk membukanya. Ia melihat banyak notif perempuan yang sejak tadi di pikirannya. Melihat pesan dari gadis itu, Ares sedikit tersenyum miring.
Kak Ares harus ngaku
Kangen diana kan?
Kak Ares balas dong
Apa susahnya sih balas 'iya kangen' gitu
Heh manusia Es!
Kalo gak balas jadi pacar Diana titik!
Ares sedikit terkekeh melihat pesan terakhir gadis itu, lalu mengetikkan sebuah kalimat.
Kalo gue bales, gue jadi apa?
Setelah terkirim, Ares mematikan layar handphone-nya sambil menunggu balasan Diana. Tapi tak genap satu menit, sudah ada balasan dari gadis itu.
Jadi pacar Diana juga, boleh?
Ares tertawa melihat balasan itu, tak sadar ia menjadi tontonan di kantin. Akash dan Lingga menggaruk tengkuknya, mereka juga bingung ada apa dengan sahabat mereka.
Gak mau, lo jelek!
Tak lama, Diana kembali membalas.
Terserah!
Tawa Ares makin menjadi karena pesan singkat yang benar-benar singkat dari Diana. Ketikan terakhir Ares kemudian menjadi akhir percakapan via chat mereka.
Cepat sembuh, gue kangen.
🐳🐳🐳
Ares membenturkan kepalanya berulang kali ke tembok kamarnya, ia baru sadar jika pesan terakhir yang ia kirimkan tadi sangat menggelikan. Niatnya tadi ingin langsung menarik pesannya, tapi sudah dibaca duluan oleh Diana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brass Monkeys
Teen FictionAres G. Syahreza namanya, jangan tanyakan parasnya, karena kalian akan mati ditempat jika melihatnya langsung. Dia dingin dan tak tersentuh. Diana bilang, Ares lebih dingin dari Es krim coklat kesukaannya. Ares tak pernah tertawa, berbicara saja ja...