2: The Meaning

946 79 16
                                    

"Kalo Yena udah lu jagain, elu gue jagain mau ga?" Ucapnya, dalam hati doang ga berani kalo langsung ntar dikata sok asik lagi.

"Bang?" Panggilnya sebab Seungcheol hanya menatap matanya kosong.

"Eh? Boleh minta id-line ga?" Ucap Seungcheol spontan setelah kembali sadar dari lamunannya.

Chaeyeon terkekeh kemudian menadahkan tangan meminta ponsel milik Seungcheol. Seungcheol langsung menyerahkan ponselnya pada Chaeyeon, ia melihat tangan lentik itu menuliskan id-line dan juga beberapa digit nomor ponselnya.

Chaeyeon menghubungi ponselnya sekali kemudian mematikannya, agar nomor ponsel Seungcheol juga tidak asing diponselnya. Ia mengeluarkan ponsel yang ada disakunya dan menyimpan nomor itu.

"Gue jarang aktif line, kalo butuh apa-apa secara mendadak telfon aja." Ucapnya saat mengembalikan ponsel itu.

"Thanks ya." Ucap Seungcheol yang hanya dibalas anggukan dan senyuman oleh Chaeyeon.

"Lu udah mau tidur emang?"

"Engga langsung tidur gitu sih tapi ya siap-siap aja, kenapa?"

"Has anyone ever said you look so beautiful without make up?" Kali ini Chaeyeon benar-benar tidak bisa menahan senyumnya lagi.

Memang Chaeyeon selama ini tetap memakai make up meskipun tipis diluar kamarnya, karena bisa saja sewaktu-waktu ia keluar rumah untuk membeli sesuatu. Ia tidak pernah menampakan wajah naturalnya selain anggota rumah dan keempat sahabatnya. Jikapun keluar rumah tanpa make up sama sekali, dia akan memakai kacamata dan masker. Ia tak pernah percaya diri dengan itu.

"You. The first one, sir." Chaeyeon mengalihkan pandangannya ia tidak bisa lagi menatap mata Seungcheol untuk waktu yang lama.

Seungcheol terkekeh karena ia baru saja menyadari bahwa kalimat itu membuat gadis dihadapannya tersipu.

"Gue keatas dulu ya bang," Pamitnya meninggalkan Seungcheol yang masih senantiasa menatapnya dari belakang.

Saat Chaeyeon benar-benar menghilang dari pandangannya, Seungcheol terduduk di kursi dekat meja dapur.

"Waahhh bisa bahaya gue kalo lama-lama disini." Ucapnya kemudian berlari menuju kamar Dokyeom.

Sesampainya disana ia merebahkan badannya didekat Dokyeom kemudian menatap ponselnya tanpa melakukan apapun sambil tersenyum.

"Gajadi tidur bang?" Tanya Dokyeom yang masih berkutat dengan laptop dan juga kertas-kertasnya.

"Gabisa tidur gue, balik dulu ya Kyeom. Dah dicariin si nyonya." Pamitnya membuat atensi Dokyeom beralih padanya.

"Mau dianter aja ga bang? Kata lu ngantuk gitu." Tawar Dokyeom yang ditolak oleh Seungcheol.

Dia benar-benar tidak merasa mengantuk setelah kejadian tadi, bahkan ia tak yakin akan bisa tidur nanti.

"Gausah gapapa, duluan ya." Seungcheol memakai jaket dan merogoh kantong mencari kunci motornya.

"Belajar yang rajin tapi jangan lupa tidur." Nasihatnya pada Dokyeom.

Seungcheol berlari kecil saat menuruni tangga, menyapa sebagian asisten rumah tangga yang mendapat pergantian jam malam. Membuka knop pintu utama dan berjalan menuju tempat dimana motornya berada. Melewati pos keamanan ia menyapa para satpam disana.

"Pulang dulu pak!" Katanya.

"Nggih hati-hati Mas Seungcheol." Jawab para satpam itu.

Chaeyeon menatap kepergian Seungcheol dari jendela kaca yang menghadap jalanan dari kamarnya sembari tersenyum. Entah apa yang ada dipikirannya saat ini yang jelas itu semua berhubungan dengan perlakuan Seungcheol tadi.

Adore U [Scoups X Lee Chaeyeon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang