Malam itu Seungcheol memang menghubunginya, bahkan seolah menjadi kebiasaan baru untuk mereka setiap malam. Dan berita hubungan Chaeyeon dan Seungcheol benar-benar dibicarakan semua mahasiswa fakultas seni. Seungcheol mahasiswa akhir jurusan seni tertampan dan Chaeyeon gadis pindahan Jepang yang paling populer karena kecerdasannya.
"Kemaren pas jemput Yena, gue denger ada yang gosipin kita. Risih ga sih?"
Eh kita ya?
"Engga sih, mendingan digosipin sama situ daripada digosipin deket sama Mas Jeonghan gara-gara disuruh nebeng sama Mbak Sowon karna tujuan kita sama, sama-sama ke apartnya Kim bersaudara."
"Kating masih ada yang ngejar?"
"Tetep ada meskipun ga sebanyak dulu."
"Sekarang di kamar?"
"Nope, lagi nemenin Kak Dokyeom nyalin tugas temennya." Jawab Chaeyeon asal.
"ENAK AJA! Gue ngerjain sendiri ya!" Protes Dokyeom tak terima.
"MAMIIII KAK KYEOM NGEBENTAAK ADEEEK!" Adu-nya pada sang ibu yang berada didapur tepat disebelah ruang tengah.
"Kang ngadu! Adek sssttt ssstt!" Panik Dokyeom.
"KAAAKKK ADEKNYA JANGAN DIBENTAK!" Balas Goeun.
"ENGGAK KOK MII, ADEK BECANDA TADI YA KAN DEK?" Chaeyeon tertawa keras melihat betapa paniknya Dokyeom.
"Gue balikin ke Jepang juga lu!"
"Dih, gue di Jepang juga lu nyamperin mulu. Ampe gue kencan sama gebetan aja ga pernah bisa. Dasar ga pengertian." Balas Chaeyeon sambil menatap Dokyeom sinis.
Ah kencan ya, bisa dibilang Seungcheol cukup penasaran saat ini tapi ia tidak berhak bertanya lebih lanjut.
Seungcheol mendengar pertengkaran itu hanya tertawa nyatanya perdebatan itu terasa nyata jika mengingat dirinya dan Yena juga sering berdebat pada hal yang tidak penting. Seungcheol juga menemani Yena yang uring-uringan diruang makan.
"Bang udah belum sih nelponnya?!" Protes Yena yang masih bisa didengar Chaeyeon dari telepon.
Chaeyeon berdiri menuju dapur, mencari tempat lebih privasi atau lebih tepatnya menemani ibunya yang seolah mencari resep baru sekarang.
"Kenapa tuh uring-uringan, perasaan baru selesai jadwalnya." Ucap Chaeyeon setelah mendudukan dirinya dikursi dapur.
"Nih ditanyain nih." Ucap Seungcheol menyalakan loudspeakernya.
"Kkikasete Kikkasete?" Terasa seperti kebiasaan Yena selalu memulai dengan sepenggal lagu lalu di harmonising sama Chaeyeon.
"Aisitheruu, Aisitheruu~" Lanjut Chaeyeon.
"Jjaeyeon~" Panggil Yena.
"Iya kenapa?"
"PENGEN KETEMU SEKARANG HUEEEE~" Ucap Yena sambil menangis palsu.
"Kenapa sih? Soal ijin lu kemaren buat jalan sama Kak Seungkwan?" Tebaknya, karna pada nyatanya keluhan Yena 70% penuh dengan Seungkwan.
Seungcheol tahu tapi tidak pernah ingin membahasnya karna itu urusan adik bungsunya, yang jelas jika ia ketahuan menangis hanya karna lelaki itu, ia berani bersumpah akan membuat pria itu babak belur.
"Hnggg~"
"Gue udah bilang kan kemaren? Iya gue ijinin."
"Tapi lu ga ihklas ngijininnya."
"YA GIMANA MAU IHKLAS LU JALANNYA MALEM-MALEM."
"Pleaseee ilangin dulu over protectivenya. Lagipula lu besok juga bakal jalan sama Bang Seungcheol."
KAMU SEDANG MEMBACA
Adore U [Scoups X Lee Chaeyeon]
FanficChoi Seungcheol yang tidak pernah percaya kata 'Cinta pandang pertama' itu harus menarik kalimatnya setelah adik sahabatnya kembali. Lee Chaeyeon, mahasiswi pindahan dari Jepang yang terus mendapat perhatian lebih dari sahabat kakak laki-lakinya itu.