22.A: What's next?

424 30 2
                                    

Beberapa orang datang dan pergi setelah mengucapkan selamat lalu setelah diberi makan pulang. Hingga pukul 8 malam tersisa dua kumpulan manusia yang berbeda jenis yang bercanda layaknya hari ini bukan hari spesial dua orang yang memiliki posisi penting di perkumpulannya.

Keluarga besar diminta untuk menginap di hotel untuk hari ini, mengingat jarak antara hotel milih Choi Minho dan rumah masing-masing anggota cukup jauh. Apalagi keluarga besar yang datang dari Jepang.

"Itu yang abis kencan di Jepang, udah ketemu Miyawaki-san dong ya?" Goda Chaeyeon yang melihat dua manusia pecinta kucing yang sedang mabar.

"Kata siapa anjir?" Sangkal Wonwoo.

"Yang Mulia Tuan Miyawaki dong." Jawab ibu dan kedua anak yang kompak.

"Kalian selalu saja percaya omongan papa." Sakura ikut menambahi.

Terlalu menggemaskan hingga aku ingin membuat cerita untuk mereka:<

"Yena jadian sama Pak Uyon?" Tanya Joshua pertama kali.

"ENGGAK LAH ANJIR ORANG PAK UYON PUNYA TUNANGAN, GILA AJA GUE BERANI REBUT PUNYA ORANG DIPENGGAL CHAEYEON NANTI." Cerocos Yena panjang saat tau rumor itu menjadi semakin tidak-tidak.

Dia hanya bercanda dulu jika mengatakan mereka jalan kepada Chaeyeon dan Seungcheol tetapi rupanya rumor-rumor aneh muncul dipermukaan.

"Iya engga ke punya orang tapi sekarang mainnya yang beda agama." Hyewon menambahkan.

"Enggaaak, gue sama Jihoon ga ada hubungan apapun Ya Tuhan."

"Gue ga sepopuler Chaeyeon sama Hyewon deh kok bisa rumornya aneh-aneh? Hng:("

Keempat gadis yang mendengar keluhan Yena hanya tertawa kencang.

"Perasaan satu circlenya Hyewon ga populer tuh mustahil dah anjir, liat si Yujin baru daftar di kampus gue aja udah banyak kating yang ngincer." Ucap Dino yang beberapa hari lalu papasan dengan Yujin yang mendaftar dan membayar administrasi awal kuliah bersama Chaeyeon.

"Sama Chaewon tuh yang banyak yang ngajak jalan juga setiap baru keluar gendung." Jun menanbahkan.

"Asyik gajadi nyari brondie, emang paling enak kating sendiri ya mbak." Yujin menanggapi itu dengan becanda.

"Cari aja yang brondie tapi kalo tiba-tiba ntar mintain lu duit, cari duit sendiri ya?" Ucap Chaeyeon sambil terkekeh menanggapi celotehan asal Yujin.

"Iya Jin, Chaeyeon nyari duit bukan buat ngebayarin brondie lu. Ngebayarin brondie gue lah." Chaewon ikut menambahkan.

Yena mengusap wajah Chaewon kasar "Kayak punya brondie aja lu."

"Punya lah anjir."

"Siapa?"

"Brondie gue? Brondienya Chaeyeon lah, Jo Yuri. WKWKWKWKKWKWKWK"

.
.
.
.
.
.

Setelah semua orang berpencar kembali dan pulang, Chaeyeon maupun Seungcheol kembali kepada kamar hotel yang disiapkan sang Ayah untuk mereka berdua. Seungcheol lebih dulu mandi sedangkan Chaeyeon melakukan kebiasaannya yaitu memastikan dua gadisnya tidur dengan aman dikamar sebelah. Setelah memastikannya, Chaeyeon kembali dan membersihkan badannya.

Sleep together isn't their first time, jadi kalo ada yang mikir ini malam pertama mereka tuh bakal gini-gini tuh enggak. Dua-duanya capek, gamau dulu. Kamar mereka pun sudah redup, hanya remangan dari salah satu lampu yang dibiarkan menyala.

Seungcheol bermain ponsel sembari rebahan dikasur, sebelum tidur tanpa mengobrol dengan Chaeyeon itu rasanya kurang.

"Yujin kuliah jurusan apa?" Tanya Seungcheol saat melihat Chaeyeon keluar kamar mandi sudah menggunakan kaos hitam milik Seungcheol dipadukan dengan celana bermotif leopard.

Adore U [Scoups X Lee Chaeyeon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang