Selama satu minggu Seungcheol dan yang lain berada di Lembang kali ini mereka pulang. Seungcheol tidak fokus sepenuhnya sekarang sebab pikirannya sekarang benar-benar tertuju pada gadisnya yang mungkin sudah terbang untuk pulang sekarang.
Masih menunggu para gadis pulang dari berkeliling daerah sekitar di teras rumah. Dokyeom baru saja kembali dari rumah salah satu pekerja vila mengatakan jika beberapa kursi makan itu rusak sebab Mingyu, Hyewon, Yujin dan Sowon berdiri di kursi semalam penuh karena kalah bermain game.
"Bang jangan dipikir berat dah, adek gue santuy disana masa malah elu yang kepikiran." Ucap Dokyeom.
"Kayak baru kenal sama gue sehari dua hari aja lu Kyeom." Seungcheol terkekeh karna faktanya memang demikian.
Seungcheol bukan Seungcheol jika tidak over terhadap sesuatu yang menjadi miliknya.
"Bucin gila lu sekarang Cheol." Cibir Jeonghan.
"Lah ga sadar kalo lu juga sama bang?" Dokyeom membalas Jeonghan.
"Dah berani dia bang." Wonwoo mengompori Jeonghan sambil tertawa.
Sepertinya si hidung mancung itu lupa beberapa hal, pertama paduka tidak pernah salah. Jika paduka salah kemungkinan ada dua jika paduka mengakui maka maafin aja tapi kalo paduka ga ngaku ya balik ke peraturan pertama. Kedua, perintah paduka adalah perintah mutlak.
Jeonghan hanya menampilkan senyuman manisnya, oh jangan lupakan jika Jeonghan ini sama seperti Chaewon. Dibalik senyum mereka yang bak malaikat tersimpan jiwa iblis didalamnya. Dokyeom sekarang tersenyum lebar nan pasrah, mungkin dirinya hanya akan berakhir sebagai orang yang membayar makanan mereka saat berkumpul setelah ini untuk beberapa minggu.
Para gadis kembali dengan beberapa kantong penuh makanan khas sekitar setiap orangnya. Memberi beberapa orang yang sebagai tanda pulang termasuk Yena yang membelikan jajanan khas daerah itu untuk Hoshi dan Seungkwan.
"Bawa pulang Bang kasih ke tante." Ucap Yena pada Hoshi sama seperti yang ia ucapkan pada Seungkwan.
Lalu keenam gadis itu masuk untuk mengambil barang-barang mereka, Seungcheol keduluan Hoshi demi membantu adik perempuannya itu. Sungguh jika ia diminta memilih Hoshi atau Seungkwan maka jawabannya sama seperti Yena, ia tidak akan memilih salah satu dari adik-adik tingkat yang sudah ia kenal bertahun-tahun itu.
"Udah semua kan?" Tanya Seungcheol yang dibalas anggukan keenam gadis itu.
Kali ini ia membiarkan dirinya menjadi supir adik-adik perempuan yang banyak bicara itu. Sebab hanya Seungcheol yang tau dimana alamat mereka.
"Balik ke apartnya Chaey atau rumah bang?" Tanya Yena setelah menyalakan musik yang cukup berenergi.
"Rumah dulu, mastiin diri sendiri ke bunda kalo kita pulang selamat." Ucap Seungcheol dengan nada tenangnya.
Jujur jika Yena tidak ingin abangnya ini dimiliki siapapun sebelumnya sebab hanya Seungcheol satu-satunya laki-laki yang ia percaya hingga saat ini. Tapi setelah ia tau Seungcheol jatuh cinta kepada Chaeyeon dia merelakan kakak laki-lakinya pada gadis itu.
Sebab ia kenal betul siapa Chaeyeon, gadis yang tidak akan pernah egois terhadap apapun yang ia punya kecuali untuk Hitomi dan Nako. Dia akan benar-benar egois jika berkaitan dengan dua gadis itu, bahkan saat Hitomi akan dipersunting Asahi, pria itu harus melewati banyak tantangan dari Chaeyeon sendiri. Benar-benar tidak ada hal tawar-menawar didalam tantangan itu.
"Bang kalo emang serius sama Chaeyeon perjelas hubungan kalian ya." Celetuk Hyewon yang duduk dibelakang.
"Hah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Adore U [Scoups X Lee Chaeyeon]
Fiksi PenggemarChoi Seungcheol yang tidak pernah percaya kata 'Cinta pandang pertama' itu harus menarik kalimatnya setelah adik sahabatnya kembali. Lee Chaeyeon, mahasiswi pindahan dari Jepang yang terus mendapat perhatian lebih dari sahabat kakak laki-lakinya itu.