9: Something never change but upgrade

502 53 12
                                    

Siangnya Chaeyeon menata apart barunya bersama keempat teman-temannya dibantu Dokyeom dan Seungcheol. Apartment yang jaraknya cukup jauh dari rumahnya itu memiliki 5 kamar kosong, salah satu kamar sudah ia hias sesuai keinginannya sisanya tergantung bagaimana penghuni lainnya nanti.

"Disana berapa hari Chaey?" Tanya Hyewon.

"Paling cepet lima harian Hye, kalo paling lama ya tergantung anak-anak gimana nanti."

"Asyik banget liburan di Jepang." Ucap Yujin dengan nada iri.

"Lah sekalian liburan? Bukannya-" Bibir Dokyeon yang cukup lebar itu langsung ditutup oleh Chaeyeon menggunakan tangannya dan melotot sambil tersenyum memaksa padanya.

"Hehe, enak dong." Ucap Chaeyeon yang dibalas hendikan bahu dari keduanya.

Menatap Dokyeom sinis yang hampir saja mengatakan maksud asli dirinya terbang ke Jepang, sedangkan Dokyeom hanya menampilkan senyum lebarnya seolah tidak merasa bersalah.

Pukul tiga sore baru lah mereka selesai, Chaeyeon juga sudah memesan makanan untuk mereka. Ia membawa bingkisan itu diruang tengah, Dokyeom dan Seungcheol duduk diatas sedangkan keempat gadis itu duduk dilantai sembari meluruskan kakinya yang mereka bilang hampir copot karena kelelahan.

Chaeyeon hanya terkekeh melihat mereka sebelum menyuruh mereka untuk mulai makan. Ia masih ingin menyelesaikannya agar sempurna, mondar-mandir dengan tumpukan hasil lukisan miliknya dan barang-barang pemberian lalu menyimpannya disalah satu ruangan.

"Ntar pas lu pada vacation dan gue gaada, jangan bikin repot orang-orang," Ucapnya pertama kali kemudian menerima satu suapan dari Seungcheol.

"Lu bilang gitu kayak kita mau pisah jauh banget aja Yeon." Ucap Chaewon saat melihat gadis itu terduduk didepan Seungcheol.

"Insting seorang mak-mak gitu Won." Chaeyeon dibela Yena sedangkan Chaeyeon hanya terkekeh mendengar itu.

"Ga laper?" Tanya Chaewon lagi yang hanya dibalas gelengan.

"Makasih udah bantu, padahal cuma kek gini gue juga bisa minta bantuan orang rumah."

"Sekalian Mbak Chaey kita ngeduluin bertamu, karna kita gatau siapa yang lebih sering kesini nanti." Goda Yujin sembari melihat Seungcheol sekilas.

Chaeyeon terkekeh sembari menggeleng kecil menanggapi godaan Yujin, sedangkan Seungcheol yang baru saja selesai menyelesaikan makannya langsung mencium pipi Chaeyeon yang ada didepannya sebelum pergi mencuci piringnya sendiri.

"Anjir mending gue ngeliat mereka berantem kek kemaren daripada bucin kek gini." Yena hampir saja mengumpati kakaknya itu.

"Main nyosor aja tuh laki." Dokyeom ikut tak terima kemudian mengelus rambut adiknya posesif.

"Lu juga laki bang, kalo Mbak Yuju disini paling juga udah disosor mulu." Chaewon ikut protes.

"Yew kalo main nyosor aja mah Bang Jeonghan ke Mbak Sowon, kalo gue tuh-"

"Main pake pengaman." Ucap Chaeyeon asal yang dibalas toyoran dari Dokyeom sedangkan kelima gadis itu tertawa terbahak-bahak.

"Ya Tuhan mulut, ga pernah ya anjing." Dokyeom mengelus dadanya untuk tetap sabar.

"Canda pengaman. Iya ga pernah asal nyiun tapi asal meluk ya sama aja." Chaeyeon membenarkan kalimat itu.

Seungcheol kembali duduk disebelah Chaeyeon menyimpan kepalanya dilekukan leher Chaeyeon. Sedangkan yang lain membereskan makanannya, setelah itu baru kembali berbincang.

"Ngomong-ngomong lagi rame orang-orang pengen mobil tesla, Chaey beli gih." Ucap Yena asal.

"Buset, gas lah anjir. Gih pesen." Chaeyeon menanggapi candaan itu dengan baik.

Adore U [Scoups X Lee Chaeyeon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang