Adore U [Scoups X Lee Chaeyeon]

15. Relationship

Empat bulan setelah Chaeyeon dari Jepang gadis itu mulai menerima pekerjaan dari perusahaan. Gadis itu memilih perusahaan yang berada di bidang pabrik barang. Kesibukan antara Seungcheol dan Chaeyeon semakin banyak, hanya bertemu setiap malam itupun jika pria itu tidur ditempatnya. Sudah lebih dari satu tahun hubungan mereka juga tidak jelas.

Pukul 7 pagi Chaeyeon sudak keluar dari apartnya menuju kantor dan meninggalkan sarapan serta sticky note untuk kedua gadisnya.

Chaeyeon meninggalkan kelas untuk beberapa hari selama ini sebab Minho menginginkan gadis itu untuk memegang proyek yang bekerja sama dengan salah satu agensi pemegang aktor/aktris untuk menyiapkan merch untuk para artisnya.

Dengan segala persiapan yang matang dan anggota tim yang ia percaya, aura dominan selalu terasa untuk siapapun yang menatap Chaeyeon dengan tatapan memjua. Tidak tahu apa maksud ayahnya memercayakan proyek bernilai milyaran padanya.

Chaeyeon tidak ingin dinilai garang itu sebabnya ia memakai pakaian formal simplenya, bahkan pakaian ini ia pikir terlalu santai. Tapi sayangnya itu tidak berguna, sebab pada saat gadis itu melangkahkan kakinya kedalam gedung besar itu seluruh mata menatapnya.

"Abis ini mau kemana dah lu tumben ngambil uang cash banyak tadi?" Tanya salah satu anggota tim bernama Hyojung karena sebelum kemari gadis itu mengambil uang di bank.

"Jalan sama Yujin, udah janji soalnya mbak. Kasian juga dia abis ujian-ujian sebulan ini." Ucapnya sembari masuk lift sesuai arahan resepsionis.

Setelah keluar lift orang-orang dengan nametag perwakilan dari perusahaan PT. MH Production itu memasuki salah satu ruangan dimana mereka sudah ditunggu dengan pimpinan perusahaan.

"Shit." Umpat gadis itu dalam hati.

Seungcheol tersenyum tipis nan berkharisma menyambut mereka. Menyapa gadisnya membuat Chaeyeon tergagap, "Selamat pagi Nona Chaeyeon."

"Eh- Se-selamat pagi Tuan Choi." Jawab Chaeyeon tak kalah formalnya.

Tidak hanya Chaeyeon yang tergagap disana, semua orang dari perusahaannya tiba-tiba kehilangan kendali pikiran mereka sendiri. Lagipula tidak ada yang tau kedekatan mereka selama ini diperusahaan keduanya kecuali sekertaris mereka berdua, hanya kabar burung jika keduanya sudah bertunangan dengan orang. Jangankan tunangan, kedua orang itu memiliki hubungan yang jelas saja tidak.