4. Kamis [sudah di REVISI]

317 20 0
                                    

4. [Kamis🔥07:15]

Deru motor Gio berhenti setelah terpakir dengan rapi didekat motor mahasiswa lainya. Bella langsung turun dari motor, tangan Gio membuka pengait helm yang dikenakan oleh Bella lalu menyimpannya.

Sesuai janji malam itu Gio menepati janjinya berangkat bareng Bella.

Gio membantu merapihkan rambut Bella yang hari ini dibiarkan terurai, Bella tersenyum. Dua tahun menjadi pacar Gio membuat Bella merasakan perhatian yang lebih, meski Bella kadang penasaran dengan keluarga Gio. Pasalnya selama dua tahun pacaran Gio belum pernah mengenalkan Bella pada orangtuanya Gio. Ketika Bella meminta bertemu dengan orang tua Gio, Gio selalu beralasan dengan alasan orangtuanya tinggal di Swiss bersama kakek neneknya pulang juga palingan setahun sekali. Maka tak heran teman-teman nya pun tidak tahu dengan orang tua Gio malahan mereka tak tahu Gio tinggal dimana. Gio dan Cici berusaha menutup identitasnya dengan rapat-rapat.

Gio menggandeng tangan Bella menuju kelas jurusan sastra yang satu ruangan dengan temanya itu si Rendi genit. Sepanjang perjalanan, banyak pasang mata yang melihat dua sejoli itu terkagum-kagum dengan ketampanan dan kecantikan yang sudah melekat pada diri mereka.

"Kamu berangkat sama aku terus Cici sama siapa?" tanya Bella.

"Cici bawa motor," ucap Gio

"Yaudah cepetan masuk aku liatin disini." ucap Gio. Bella pun menganguk dan pergi masuk kekelasnya.

***

"Udah nunggu lama. Maaf Yah tadi disuruh dosen keruangannya dulu. Yaudah yu kita jalan." Ajak Bella menghampiri Gio.

Gio menganguk lalu memasukan ponselnya kedalam saku. Gio Memasangkan Helm sembari menatap mata Bella dengan tersenyum. Bella yang ditatap seperti itu dari jarak dekatpun menjadi salah tingkah.

"Jangan liatin gitu! Malu tau." protes Bella dengan cemberut.

Gio terkekeh mendengar rengekanya. Bella terlihat imut saat cemberut seperti itu hingga Gio tidak bisa menahan tanganya dan mencubit-cubit pipi cubby Bella.

"Aw! Sakit tau kok malah dicubit," ucap Bella cemberut.

"Salah sendiri, selalu bikin aku gemes." ucap Gio di akhiri tawa.

"Yaudah yuk berangkat aku mau tidur cantik siang ini." ucap Bella.

Gio menghentikan tawanya dan menaiki motornya. Bella pun duduk di jok belakang. Motor Gio mulai berjalan saat Bella sudah duduk manis dibelakang. Tangan Bella pun sudah melingkar indah diperut Gio.

Ditengah perjalanan, Bella banyak cerita tentang kesehariannya. Bella menyadarkan kepalanya dipunggang Gio. Menikmati Semilir angin siang yang cukup mendung membuat hatinya sejuk.

Motor Gio berhenti di kediaman rumah Bella. "Mau masuk dulu?" ajak Bella setelah turun dari motor.

"lain kali aja deh,"

"Ouh yaudah Sekarang kamu mau kemana?"

"Aku mau nganterin Cici ke butik," ucap Gio yang diangguki kepala oleh Bella.

"Yaudah aku berangkat dulu yah."

Gio menurunkan standar motornya lagi saat terdengar deringan ponsel di saku jaketnya. Terlihat jelas nama Cici dilayar ponsel itu. Lalu dia mengangkatnya.

"Hallo bang, abang lagi dimana. Cici udah berangkat ke butik. Bisa minta tolong gak bang. Tolong jemput Cindi dia masih dikampus. Tadi Cici tinggal karna Buru-buru dibutiknya lagi rame."

Different (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang