"Kebahagiaan yang sesungguhnya itu bisa menghabiskan waktu berkumpul dengan keluarga"
***
26. [Mempertemukan🔥]
"Cici," Panggil Gio menghampiri Cici yang sedang makan snack sambil menonton tv diruang keluarga.
"Hmm," ujar Cici tampak malas.
"Kamu masih marah?" Tanya Gio duduk disebelah Cici.
"Enggak," Ujar Cici jutek sambil melihat tayangan Film.
"Oh yaudah,"
"Udah gitu doang?"
"Terus harus gimana?"
"Abang gak peka yah jadi orang," kesal Cici.
"Terus harus gimana dong?"
"Ya Abang fikir sendiri lah,"
Gio menghela nafas pelan. "Ci untuk saat ini aku gak akan mikirin apapun termasuk tentang aku dan Cindi. Aku mau fokus dulu ke keluarga kita. Kalau kamu marah Aku minta maaf,"
"Maksud abang?"
"Kakek dan nenek akan pulang sebentar lagi, kita harus menjalankan rencana kita. Soal aku dan Cindi, aku akan pikirkan setelah masalah ini kelar,"
"Bang maafin aku yah, aku egois, aku gak mikirin gimana susahnya jadi abang, aku malah mengampangkan semua masalah,"
"Tidak apa sekarang kita akan mengatur semuanya, ini sudah waktunya."
◾◾◾
"Maafkan aku sus tapi ini sudah waktunya,"
"Tidak apa kok suster ngerti mungkin ini adalah doa dari kamu, kalian semua. Dan Ini sudah waktunya kalian bahagia." Ujar Suster Elis, Gio hanya menganguk.
"Dimana bunda?"
"Gio," panggil Risti. Gio menoleh keasal suara yang Dia tangkap berada dibelakangnya. Gio dibuat takjub dengan kecantikan Risti.
"Tada cantikan," ujar Cici sambil tersenyum bahagia.
"Bunda cantik banget," puji Gio menghampiri Risti.
"Makasih sayang, ini adalah hari yang paling bahagia dan hari yang sudah bunda tunggu-tunggu,"
"Bunda,"
"Kalian tau bunda sebenarnya tidak gila, bunda hanya stres kehilangan anak bunda, bunda marah sama diri bunda sendiri, bunda bener-bener terluka sama kejadian beberapa tahun silam, bunda butuh waktu yang lama untuk menyembuhkan dari rasa sakit ini semua."
"Sudahlah bunda yang lalu biarkanlah berlalu kita akan menata masa depan kita."
Dimobil...
"Kita mau kemana Gio?" Tanya Risti.
"Suatu tempat yang paling bahagia buat bunda."
Setelah sampai disuatu tempat mereka turun, lalu Mereka masuk kedalam Rumah Elis.
Andra yang sedang belajar dengan Amora di ruang atas mendengar suara orang banyak dan menghampiri kaca Andra melihat kebawah ternyata ada Gio, Cici dan satu wanita. "Al kayaknya ini hari yang aku tunggu," ujar Andra tersenyum bahagia.
"Aku seneng kalau kamu seneng."
Amora adalah teman dekat Andra mereka kenal saat mengikuti olimpiade seiring berjalannya waktu mereka menjalin pertemanan yang erat bahkan mereka sudah terbuka satu sama lain tapi mereka sudah berjanji hanya sekedar sahabat tidak lebih. Selanjutnya kalian Boleh baca cerita yang berjudul AMORA. Promosi dulu bentar😁
KAMU SEDANG MEMBACA
Different (Selesai)
Teen Fiction⚠DIHARAPKAN UNTUK FOLLOW TERLEBIH DAHULU ⚠❤ Jangan lupa Vote and coment disetiap partnya!🔥 ••• Ini tentang kisah seorang Gio Dirgantara Remaja laki-laki yang hidup seperti remaja pada umumnya. Namun, tak banyak yang tahu jika seorang ayahnya berpro...