29. Mengakhiri Masalah [sudah di REVISI]

53 3 0
                                    

"Apa!"

Pekikan suara itu berasal Dari Cindi yang terkejut dengan apa yang ia dengar.

"Ke-kenapa Om lakuin ini semua? A-apa salah aku sama Om?" Cindi tak mampu menahan tangisannya yang langsung saja menerobos keluar.

"Jawab Om!"

"Maafkan Saya," ujar Dewa sembari menunduk, jujur Dewa sangat menyesal melakukan itu semua.

"Apa dengan cara Om meminta maaf bisa mengembalikan Mama aku yang sudah meninggal? Jawab Om." Dewa menggelengkan kepalanya.

"Om kita gak kenal tapi Om sudah berbuat sejauh ini demi kebahagian anak Om. Dan Om rela membunuh orang yang gak bersalah demi kebahagiaan anak Om dan penderitaan buat aku."

"Kenapa Om lakuin ini?"

Dewa yang sejak tadi terdiam akhirnya membuka suara. "Kamu sudah menghancurkan kebahagian anak saya,"

"Maksudnya?" Tanya Cindi tak paham.

"Kamu telah mengambil Gio dari Bella." Semua orang yang berada disana terkejut mendengar ucapan yang keluar dari Dewa. Begitupun Bella tertawa miris.

Cindi tertawa sinis. "Bukanya Om yang menentang hubungan mereka. Om kan yang menghancurkan hubungan mereka karna Om tidak setuju. Aku tau semua kebusukan Om berbagai cara Om lakukan demi membuat hubungan mereka hancur. Giliran aku bahagia sama Gio, Om menuduh aku yang menghancurkan hubungan mereka."

"Maafkan saya Cindi saya bersalah,"

"Oke aku memaafkan semuanya tetapi yang bersalah tetap harus menerima hukuman. Aku akan melaporkan Om kekantor polisi atas tindakan Om yang telah membunuh mamah Aku."

Dewa terkejut ia sangat ketakutan. Tubuhnya terasa lemas.

"Kenapa Om? Takut. Seharunya Om harus berpikir sebelum melakukan sesuatu." Dewa tertunduk ia menyesali atas semua perbuatanya.

"Kak Bella maaf jika aku menyakiti hati kak Bella dan keluarga tapi ini harus." Bella menganguk.

"Gakpapa Cindi. Papah memang harus membayar semua perilaku papah."

***

Tiga minggu berlalu...

Cindi terduduk sembari mengusap Nisan. "Aku masih gak nyangka jika Mama akan pergi secepat ini. Kenapa ini harus terjadi sama mama. Dan kenapa Om Dewa tega melakukan ini semua sama aku." Cindi termenung mengingat semua kenangan dari kecil kenangan Random yang terus berputar diotaknya seperti kaset rusak.

Cindi sudah memikirkan ini semua, semoga keputusanya tidak salah.

Cindi pergi kekantor polisi untuk menemui Dewa dan mencabut tuntutan Dewa. "Kenapa kamu melakukan ini sama saya. Saya bersalah,"

"Tapi Om dengan Om dipenjara apa akan membuat mama saya kembali tidak kan?"

"Tapi saya tetap bersalah Nak Cindi saya harus mempertanggung jawabkan semuanya,"

"Tidak Om aku sudah memaafkan semuanya dan berfikir dengan baik. Aku tidak mau mempunyai beban yang berat dengan cara aku memasuki Om kedalam jeruji penjara. Semuanya tidak akan membereskan masalah yang ada semuanya tambah rumit dan dendam akan terus terjadi. Aku berpikir aku akan mengakhiri semuanya."

Dewa termenung mencerna setiap kalimat yang dilontarkan Cindi. Gadis yang pikiranya sudah dewasa mampu memaafkan kesalahan yang fatal. Gadis sebaik ini kenapa bisa dipertemukan dengan Manusia berhati iblis seperti Dewa. "Nak Cindi kamu terlalu baik buat saya yang sudah jahat sama kamu. saya tidak pantas menerima kebaikan Nak Cindi,"

"Tidak Om aku akan merasa jahat jika aku memenjarakan Om,"

"Tapi kenapa kamu melakukan ini?"

"Aku tidak ingin melihat kalian berpisah dengan keluarga kalian karna aku tau gimana rasanya ditinggal oleh orang yang aku sayang." Dewa terdiam lagi-lagi ia selalu menyalahkan dirinya karena telah membuat orang-orang disekitarnya terluka karena dirinya.

"Om bolehkan aku mengangap Om sepeti ayah ku sendiri." Dewa menganguk ia akan berusaha membuat Cindi Bahagia, Dewa akan menebus semua kesalahanya pada Cindi, Bella dan orang-orang yang pernah ia sakiti. Mereka berpelukan dan akan mengakhiri semuanya dari sekarang.

***

Sebulan berlalu. Setelah melewati masa-masa sulit ternyata kebahagiaan menunggu didepan.
Tidak ada lagi dendam, kebencian iri dan sebagainya. Kini mereka menjalin hubungan kekeluargaan dengan baik.

Dua minggu lagi acara pernikahan Gio dan Cindi.

Gio tersenyum dan dia akan terikat dengan seseorang.

Gio mempersiapkan pernikahanya diMansion tadinya dia akan digedung. Namun, atas permintaan Cindi. Akhirnya Gio mempersiapkan pernikahnya diMansion saja.

"Gak nyangka, kalian... Arghh Cindi lo jahat banget! Kenapa gak ngasih tau gue dari lama. Kalau lo sahabat Gue waktu kecil." Ucap Cici misuh-misuh. Gio dan Cindi hanya terkekeh menanggapinya.

"Habis mau gimana lagi,"

"Tapi gue bahagia banget, masih gak nyangka."

***

Different (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang