23. Masa Lalu Rios [sudah di REVISI]

129 7 0
                                    

"Kita Dua orang yang Ingin
Terlihat baik-baik saja, tapi nyatanya sama-sama terluka"

***

23. [Masa Lalu Rios]🔥

"Kok udah pulang, acaranya kan baru mau dimulai," Tanya Rios Yang memerhatikan Gio.

Gio menatap Ayahnya Yang sedang duduk di depan sembari membaca koran dan meminum kopi. "Iya, iya ayah ngerti," Ujar Rios yang sedang Diperhatikan anaknya, lalu Rios memegang bahu Gio.

"Kenapa yah semua ini harus terjadi sama Gio?"

"Gio gak mau seperti ini,"

"Gio, Masuk dulu yuk, Ngobrolnya didalem." Merekapun masuk kedalam rumah dan duduk disofa. "Kenapa yah, apa Gio gak pantas bahagia, apa Gio harus menderita terus?"

"Ayah, ayah gak akan berubah lagi kan. Gio udah seneng lihat ayah seperti ini. Ini yang aku inginkan yah, tapi Gio sadar ini hidup ayah. Ayah yang menentukan semua ini Gio gak berhak ngelarang ayah,"

"Gio dengerin ayah, ayah sedang berusaha berubah sebisa ayah, Demi kamu sekarang waktunya ayah berubah, seharusnya dulu ayah gak Mencoba-coba seperti itu, ayah akan berubah demi Gio anak ayah,"

"Ayah gak terpaksa kan, Gio gak mau ayah berubah karna terpaksa ataupun kasihan sama Gio. karna Gio dulu selalu memaksa dan meminta terus sama ayah buat berubah, ayah kasian yah sama Gio,"

"Enggak Gio, Ayah sekarang akan berubah ayah udah cape ayah gak dapet apa-apa dari itu semua, ayah cuma dapet kesengsaraan. keluarga ayah yang dulu harmonis semuanya hancur dalam sekejap. Ayah menyesal sudah menghancurkan semua yang ayah punya ayah kehilangan bunda kamu, dan adik kamu. Ayah menyesal, Maafkan ayah,"

"Sudahlah Ayah. Ayah gak perlu menyesal, Menyesalpun gak ada gunanya. Sekarang ayah hanya perlu memperbaiki dan mempertahakan apa yang ayah punya."

***

Sedari tadi Gio sedang tiduran dikasur sambil menatap langit-langit. Ia menatap Langit-langit itu dengan kosong, pikiranya melayang kepada kejadian yang pernah ia lalui.

Ceklek

Suara pintu tak mengusik Gio ia masih tetap pokus sampai tak memperhatikan bahwa Ayahnya sudah duduk ditepi kasur. "Gio." Panggilnya. Namun Gio tetap diam masih tak terusik, hingga ayahnya menguncangkan tangan Gio. "Ah iya, ada apa yah?"

Rios memperhatikan Gerak-gerik anaknya yang seperti orang Linglung. "Kamu sedang apa?"

"Seperti yang ayah lihat,"

"Iya ayah sedang lihat kamu tiduran, tapi ayah tidak tahu kamu sedang memikirkan apa." Rios Menghela napas berat. "Gio,"

"Hmm,"

"Ayah tau ini semua pasti berat buat kamu, tapi ayah harap kamu bisa mengiklaskanya,"

"Gak bisa yah,"

"Kenapa gak bisa? Semuanya bisa kok kalau kita niat,"

"Ayah. Dulu dia itu penyemangat Gio selama 2 tahun Gio benar-benar merasa hidup, tapi sekarang dia pergi Gio harap ayah juga gak akan pergi lagi."

Rios terdiam memikirkan kata apa yang pas untuk menyampaikan sesuatu kepada Gio. "Kamu mau kan dengerin jawaban Ayah dari semua pertanyaan kamu."

Gio mengangkat sebelah alisnya, mungkinkah ini semua adalah jawaban dari semua pertanyaan nya. Lalu Gio menganguk. "Dulu..."

Flashback on

"Ini Rumah siapa yah?" Tanya anak laki-laki yang berusia 4 tahun.

"Ini rumah baru kita,"

Different (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang