12. Dia Kembali [sudah di REVISI]

180 16 0
                                    

'Apa dia kembali, Apa dia orang yang sama, bahkan dulu aku tidak tahu siapa namanya'

12. [Dia kembali🔥]

"BANG GIO!" teriak Cici di depan kamar Gio, sambil menepuk pintu dengan bruntal.

"Ada apa sih Ci?" ujar Gio yang membukakan pintu kamarnya.

"Gawat.. Temen Abang katanya mau jenguk. Gimana dong?!"

"Jenguk?" ulang Gio. "Kamu tenang aja biar abang yang pikirin. Mendingan sekarang kamu siap-siap dulu." Cici pun menganguk setelah Cici pergi kekamarnya. Gio menghubungi orang kepercayaan.

"Carikan apartemen sederhana, sekarang!"

"Baik."

***

Sesudah sampai Di apartemen sederhana Gio dan Cici sedang menunggu kedatangan teman-temannya. "Apa sebaiknya kita kasih tau mereka?" Ujar Cici sambil memakan cemilan.

"Kita akan kasih tau Tapi gak sekarang," ujar Gio yang dibalas anggukan kepala oleh Cici. Setelah itu teman-temanya mereka pun datang.

"WOEE! DIEM DIEM BAE!" Teriak Angga mengelegar menghampiri Gio dan Cici yang sedang duduk dikursi.

"Ini curut," ujar Fandi malas.

"Dan aku cogan," ujar Rendi lebay.

"Kita kesini gak bawa apa-apa, cuma bawa do'a saja," ujar Angga pura-pura menunduk. "Eee Tapi Boong,"

"Kita kesini bawa cewek cantik," ujar Rendi menimpali.

"Ini dia," ujar Angga.

"Oh Cindi," ujar Gio sambil menganguk.

"Hay," ujar Cindi.

"Sehat, Cerdas, dan ceria," ujar Angga antusias. "Gak kayak nenek rombeng, cantik sih iya tapi aslinya jelek," lanjutnya.

"Siapa?" ujar Gio sambil mengangkat sebelah alisnya.

"Bella lah siapa lagi!" Ujar Rendi menimpali, setelah kejadian pagi tadi mereka Kini kesal dengan sikap Bella. mereka melihat Cici dan Bella sedang mengobrol entah apa yang mereka bicarakan mereka melihat dari awal sampai akhir setelah itu Cici menceritakan kejadian pagi tadi.

"Dia masih pacar gue, ingat itu!" Ujar Gio memperingati.

"Pacar, bukanya pagi tadi dia jalan bareng om-om," ujar Fandi, setelah Fandi ngomong begitu Cici memelototi Fandi supaya diam, Fandi hanya menyengir 'peace' ujarnya pelan seperti gerakan bibir saja.

"Maksudnya?" ujar Gio heran.

"E-engak bang, bang Fandi kan gitu orangnya, mending kita makan dulu yu," ujar Cici mengalihkan pembicaraan.

"Oh iya aku bawa buah-buahan buat kak Gio." ujar Cindi lalu memberikan buah-buahan sekeranjang. Lalu Cici pamit kedapur untuk membawa aneka cemilan.

"Makasih Cindi," ujar Gio yang dibalas senyuman Cindi.

"Kita gak bawa apa-apa sih, cuma bawa beban," ujar Fandi sambil menunjuk Angga dan Rendi yang sedang memakan cemilan punya Cici.

Different (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang