9. Kode? [sudah di REVISI]

234 19 1
                                    

"Kenapa dunia sangat kejam, seolah-olah tak ingin aku hidup bahagia"

9. [Kode?🔥]

"Bella." guman Gio

Gio melihat tatapan Bella yang terlihat sendu.
Apakah Bella melihat semuanya? Batin Gio.

Sontak saja Gio langsung tersadar dari lamunannya. Buru-buru Gio berlari mengejar Bella keluar dari Cafe.

Cindi yang melihat Gio mengerutkan dahi nya bingung. Melihat kepergian Gio yang tiba-tiba aneh. Sesampainya Gio diluar Cafe, ia kehilangan jejak. Mengacak rambutnya prustasi. Mungkin setelah ini Bella akan kecewa padanya. Fikir Gio. "Kak Gio, kenapa?" Tanya Cindi yang menghampiri Gio.

"Bella, Cin. Bella ngelihat kita tadi!" Ucap Gio yang terlihat Gelisah.

"Sabar aja kak. nanti kak Gio jelasin aja sama kak Bella." Ucap Cindi memberi saran, Cindi pun sejujurnya merasa bersalah.

***

Sudah satu minggu sejak kejadian itu. Gio Mencari-cari keberadaan Bella. Bahkan setiap pagi Gio selalu mengunjungi rumah Bella. Namun yang diharapkan tak sesuai kenyataan. Bella sengaja berangkat pagi-pagi. Dan pulang lebih awal.

Saat ini Gio sedang menunggu di ruangan jurusan sastra, Sudah satu jam lebih Gio menunggu Bella.

Setelah kelas selesai, Bella Buru-buru keluar kelas untuk menjauhi Gio. Namun harapannya tak sesuai dengan kenyataannya. Ternyata Gio sudah menunggunya.

Bella melihat Gio yang sedang memainkan ponselnya. 'Aku kangen banget sama kamu' batin Bella tersenyum getir. Ia tersadar dari lamunannya. Buru-buru Bella berjalan sembari buang muka supaya Gio tak melihatnya.

Namun harapanya harus pupus, ternyata Gio sudah melihatnya. Gio mencekal pergelangan tangan Bella. Yang mana langsung ditepis kasar oleh Bella. "Kok, kamu jadi gini?!" Ucap Gio heran.

"Kenapa! Gak seneng!" ucap Bella memutar bola mata malas.

"La, aku mau minta maaf soal yang minggu kemarin." Ucap Gio tersenyum tulus menatap mata indah Bella dengan sayu.

'Plis jangan natap aku seperti itu, jangan buat aku merasa bersalah' batin Bella terkekeh miris.

"Udah, gitu doang. Gak penting," Ucap Bella datar.

"Kok kamu ngomongnya gitu sih?" Heran Gio.

"Kenapa gak suka. Udahlah gue mau pergi. Gak ada waktu buat hal yang gak penting." Ucap Bella ngegas. Dan melenggang pergi, Gio berlari kecil menyamakan langkahnya dengan Bella. "Aku bisa jelasin semuanya La," ucap Gio memegang kedua tangan Bella.

"Jelasin apalagi sih, mau jelasin kamu pacaran sama dia. HAH, IYA!" Teriak Bella menghempas kasar tanganya.

"Bukan seperti itu La,"

"Terus seperti apa Hah! jangan ngelak gue tau semuanya. lo selingkuh kan sama dia. Gue liat dengan mata kepala gue sendiri lo pelukan Sama dia,"

"Enggak La. kamu salah paham,"

"Muak gue sama pembohong kayak lo." tunjuk Bella. Lalu Bella melangkah pergi meninggalkan Gio. Gio termenung melihat perubahan Bella. Sudah 2 tahun mereka pacaran, namun mereka belum pernah berantem seperti ini. Jikalau ada masalahpun mereka selalu membicarakanya baik-baik, dan baru pertama kalinya bella mengatakan lo-gue tampa embel-embel aku-kamu.

Different (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang