'Meskipun akhirnya belum tentu bahagia, setidaknya kita pernah tertawa bersama'
15. [Puncak🔥]
"Udah siap semuanya?" tanya Fandi.
"Udah tinggal nunggu kak Gio," ujar Cindi.
"Tuh dia datang," ujar Angga setelah melihat Gio datang bersama Bella.
'Tadinya aku ngajak kak Gio mau naik motor bareng, tapi yaudah lah lain kali aja' batin Cindi.
"Udah siap Yuk kita berangkat," ucap Cici. Lalu merekapun berangkat. Gio bareng Bella naik motor, Angga dan Rendi naik motor, Fandi Cici dan Cindi naik mobil jeep milik Fandi yang disupiri oleh sepupu Fandi si Alex.
"Gue mau ikut jalan eh malah dijadiin supir," ujar Alex cemberut.
"Udah Diem aja lo nyupir didepan bareng Cindi, Gue sama Cici duduk dibelakang," ujar Fandi sembari merangkul bahu Cici.
Sedangkan dimotor Gio dan Bella berdiam tak ada yang memulai percakapan hingga Gio pun tak tahan dan berbicara. "Tumben gak teriak-teriak,"
"Emang lo kira gue orang gila," ujar Bella ketus. 'Apa aku salah bicara?' Gio menenangkan hatinya untuk terus bersabar menghadapi sikap Bella yang sekarang, demi menguatkan hatinya Gio pun berbicara lagi.
"Tapi kan biasanya juga suka teriak-teriak." namun tak ada respon dari Bella. Merekapapun berhenti Saat lampu bewarna merah.
Hingga ada segerombolan orang aneh menghampiri motor yang dikendarai Gio dan Angga. Orang itu pun memengang tangan Bella. "Dih jangan pegang-pegang tangan gue," sentak Bella sembari menepis tangan orang itu dengan kasar.
"Mulus buanget kita lesbian Yuk," ajak laki-laki itu.
"JANGAN NGANGGU GUE WARIA!" bentak Bella sarkas yang mana mengundang tatapan orang-orang.
Gio yang mendengar teriakan seseorang yang menurutnya begitu dekat lantas menoleh kebelakang, melihat Bella yang sedang diganggu beberapa waria. "Mending sama abang Angga aja Yuk, ih meni lucu," ujar Angga menggoda.
"Cantik, mau jadi pacar abang Rendi yang ke 255 gak?" Tanya Rendi kepada waria itu.
'Ayah ngapain disini' batin Gio bertanya.
Gio membuka kaca helm full face nya dan menatap tajam ayahnya. Tentu saja ayahnya itu kaget, menganga salah cari mangsa. hingga ayahnya memutuskan pergi dari hadapan Gio.
'Masalah besar, kamu goblog banget sih!" Batin Rios menggerutu.
***
Merekapun sampai ditempat tujuan, yaitu puncak. Suasananya begitu indah, sejuk, damai dan tentram. "Kok kepuncak sih!" Ujar Bella yang baru turun dari motor.
"Emang lo kira kita mau kemana?" Ujar Fandi ngegas.
"Ngapain sih kesini, Gio Kamu kan tau aku gak suka kepuncak. Gara-gara puncak aku jatuh dan keseleo," ujar Bella.
"Bodoamat emang Gio peduli gituh," ujar Angga malas.
"Masih untung lo mau diajak Gio, setelah apa yang udah lo lakuin," ujar Fandi. namun tak dihiraukan oleh Bella. "Kita kepantai aja yah," ujar Bella sambil memegang tangan Gio.
"Dih sape lo, kepantai aja sendiri," ujar Angga malas. Gio hanya diam memperhatikan mereka, namun jiwanya seperti tertinggal, mendadak dirinya tak bersemangat. Mengingat kejadian tadi di lampu merah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Different (Selesai)
Novela Juvenil⚠DIHARAPKAN UNTUK FOLLOW TERLEBIH DAHULU ⚠❤ Jangan lupa Vote and coment disetiap partnya!🔥 ••• Ini tentang kisah seorang Gio Dirgantara Remaja laki-laki yang hidup seperti remaja pada umumnya. Namun, tak banyak yang tahu jika seorang ayahnya berpro...