'Pada akhirnya kamu memang tidak ditakdirkan denganku, Melainkan dengan orang lain'
***
21. [Undangan🔥]
~3 Bulan kemudian~Sudah 3 bulan lamanya. Gio tidak bertemu Bella, bahkan kabar dan keberadaannyapun Gio tidak mengetahuinya. Sudah kesana kemari Mencari informasi tentang Bella namun tidak ada. Sudah mencoba melacak keberadaan Bella namun tidak menemukan titik terang. Bahkan dirumahnya Bella pun kosong tidak berpenghuni.
Gio sangat dibuat Frustasi dengan itu. Namun dia berusaha bersikap tenang dan bersikap biasa. Mungkinkah kisah mereka sudah berakhir?
Memikirkannya saja sangat membuat Gio stres.
Demi menghilangkan stresnya itu, Gio jadi lebih banyak menghabiskan waktu bersama temen-temennya, dibandingkan menghabiskan
Waktu sendiri, sudah lelah dia menghabiskan waktunya sendiri.Dan, saat ini Gio sedang berada di Mall bersama Cici, Cindi, Fandi, Rendi dan Angga. Mereka menghabiskan waktu libur dihari minggu ini.
Mereka terus berjalan, sekali-kali mereka berhenti dikarenakan Angga merengek ingin menaiki Mobil-Mobilan. Dan berhenti untuk mengisi perutnya yang kosong.
Berakhir, mereka berjalan ke toko baju Karna Angga dan Rendi ingin membeli jaket yang diincar mereka.
"Buruan gue mau jaket yang gue incer," ujar Angga Buru-buru.
"Kenapa sih! Di Distro nya Gio juga ada ngapain disini?" Ujar Fandi.
"Ya bedalah, kalau disini kan ditraktir Gio, kalau didistro nya kan harus bayar," ujar Angga Ngegas.
"Gratisan mulu," Cibir Fandi.
"Udah biarin daripada berisik, sekalian kalau lo mau tinggal ambil aja," ujar Gio.
"Jelas lah mau, kan gratisan," ujar Fandi kegirangan.
"Tadi aja main cibir," sindir Angga sinis.
Mereka sibuk memilih baju yang diingankan dan berlomba-lomba mengambil baju traktir dengan sebanyak-banyaknya.
Hingga tak sengaja mata Angga melihat seorang yang ia kenali berjalan memasuki toko dimana Angga dan temanya berada disana.
"Ki-kita pulang aja yuk," ujar Angga terbata.
"Kenapa lo? Kayak orang ketakutan begitu?" Tanya Fandi disebalahnya.
Langsung saja Angga menarik tangan Fandi untuk menjauh dari yang lainya. "Kenapa sih lo? Aneh banget," ujar Fandi memberhentikan angga.
"I-itu," tunjuk Angga keobjek yang ia lihat.
Langsung saja Fandi melihat objek yang ditunjuk oleh Angga, Fandi membeku ditempat. "Kenapa lo gak bilang dari tadi?" Geram Fandi. Lalu dengan tergesa-gesa Fandi menghampiri yang lainya.
"Kita pulang yuk, udah sore," Ajak Fandi ke yang lainya.
"Kenapa sih!" Tanya Rendi.
"Ini udah mau magrib pamali mau magrib tapi masih berkeliaran diluar, lain kali aja deh kita kesini lagi," ujar Angga.
"Iya juga sih, tapi tadi bukanya lo pengen banget ja.."
"Udah gak penting ini, Kita lanjut lain hari okey," Elak Angga.
"Yaudah yuk kita pulang, lagian aku udah cape banget," ujar Cici. Lalu mereka berjalan kedepan Tapi sebelum itu Angga dan Fandi memberhentikan mereka.
"Muter jalan sana aja," tunjuk Angga dan fandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Different (Selesai)
Teen Fiction⚠DIHARAPKAN UNTUK FOLLOW TERLEBIH DAHULU ⚠❤ Jangan lupa Vote and coment disetiap partnya!🔥 ••• Ini tentang kisah seorang Gio Dirgantara Remaja laki-laki yang hidup seperti remaja pada umumnya. Namun, tak banyak yang tahu jika seorang ayahnya berpro...