Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah satu bulan lebih mendapat perawatan di rumah sakit, akhirnya Junkyu diizinkan untuk pulang kerumahnya. Selain itu, Dokter juga sudah mengizinkan Junkyu beraktivitas seperti biasanya, namun tidak diizinkan terlalu lama dalam beraktivitas.
Bagaimana dengan Mashiho?
Remaja Takata itu sudah masuk sekolah seperti biasa setelah berhari-hari tak masuk. Sepulang sekolah, Mashiho selalu menyempatkan diri datang kerumah Junkyu bersama Jeongwoo. Tentu saja tanpa pengetahuan Junmyeon.
Tentang perintah itu, Mashiho sama sekali tak mengidahkan nya. Sebab, dirinya tak tahu apa alasan dibalik Kim Junmyeon yang menyuruhnya untuk menjauhi Junkyu begitu saja tanpa alasan.
"Junkyu hyung, ada Mashiho hyung." seru Jeongwoo langsung naik ke lantai atas meninggalkan Mashiho dan Junkyu berdua saja di ruang tamu.
Junkyu yang sedang terduduk di sofa, menonton televisi, lantas menoleh kearah dimana Mashiho berdiri. Remaja manis itu masih mengenakan seragam sekolahnya, membawa satu kantung plastik putih di tangannya yang entah apa isinya.
"Kemari lah, duduk disini bersamaku." Junkyu memberi isyarat pada Mashiho dengan menepuk ruang kosong di sampingnya. Mashiho langsung menghampiri Junkyu dengan senyum yang tercetak di wajahnya. Kemudian duduk di sampingnya. Tak memberi jarak sedikitpun.
"Kamu membawa apa?" tanya Junkyu mengintip isi dari kantung plastik putih itu.
"Eum, aku membawa bubur abalon untuk Junkyu hyung. Suka tidak?" tanya Mashiho, membuka tempat makan bewarna kuning berisi bubur abalon yang ia katakan barusan.
Junkyu terkekeh kecil, mengusak surai Mashiho dengan gemas. "Apapun yang kamu masakan untuk Junkyu, pasti Junkyu suka." kini bergantian Mashiho yang terkekeh, memberi satu suapan bubur ke dalam mulut Junkyu yang terbuka.
"Junkyu hyung tahu tidak, kemarin aku belajar memasak banyak makanan bersama Asahi di rumahnya. Dia itu pintar sekali dalam hal memasak, sampai-sampai Asahi memasakkan makanan untuk Jaehyuk hyung hampir setiap harinya."
Mashiho mengerucutkan bibirnya lalu menoleh kearah Junkyu, "nanti kalau aku sudah pintar memasak, Junkyu hyung harus menjadi orang pertama yang mencoba masakan ku ya?"
"Tidak perlu pintar memasak. Aku pasti akan memakan masakan mu apapun itu makanannya." Junkyu mengecup sekilas pipi Mashiho, menerima suapan bubur terakhir darinya.
Setelah itu Mashiho kembali memasukan tempat makannya ke dalam kantung plastik. Memberikan segelas minum yang terletak di atas meja kepada Junkyu.
"Jeongwoo, kamu sudah makan belum?" tanya Mashiho begitu melihat Jeongwoo baru saja turun dari tangga. Membawa sebuah buku di genggaman tangannya.
"Belum. Tapi, nanti aku akan makan setelah membaca buku ini." ucap Jeongwoo menunjukkan buku di tangannya. Mashiho mengangguk, melempar senyum padanya.
