Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kebiasaan yang terdahulu kini terulang kembali. Kebiasaan yang telah Junkyu kurangi kini bertambah lebih parah hingga membuat Jaehyuk dan Jihoon cukup stress melihatnya. Candunya tak dapat di kendalikan akhir-akhir ini.
Junkyu mulai kembali meminum minuman beralkohol dengan kadar banyak yang tak terhitung. Lihatlah sudah berapa buah botol alkohol yang berada di atas meja sekarang. Junkyu benar benar tak dapat mengendalikan dirinya, entah sudah beberapa kali ia bergurau tak jelas hingga membuat Jihoon kebingungan harus melakukan apa.
Jihoon sampai harus menghubungi Jaehyuk yang sedang sibuk-sibuknya bekerja hanya untuk mengurus Junkyu yang sedang kacau balau ini. Namun tak ada hasilnya, Junkyu tetap meneguk alkoholnya tak mempedulikan dirinya yang sudah mabuk parah.
"Hentikan, bodoh! sampai kapan kau terus melampiaskan kemarahan mu pada minuman seperti ini?! kau lupa sudah berjanji pada kekasihmu untuk menghindari ini semua?!"
Junkyu hanya tertawa remeh mendengarnya, "persetan dengan semuanya, sial! kita sudah selesai, Park Jihoon! semuanya diantara diriku dan anak itu sudah berakhir!"
Jihoon dan Jaehyuk langsung saling memandang satu sama lain ketika mendengar ucapan Junkyu mengenai berakhirnya hubungan diantara dirinya dan Mashiho. Tentu saja mereka berdua terkejut. Mereka pikir hubungan Junkyu dan Mashiho selalu baik-baik saja selama ini. Namun ternyata tidak.
Nyatanya tidak semua ekspetasi sesuai dengan realita sesungguhnya seperti apa yang semua orang kira.
"Takata Mashiho argh! kau selalu membuatku gila karena dirimu, sialan! kenapa kau harus hadir di hidupku!?"
Junkyu langsung memukul meja di depannya dengan sangat keras hingga menimbulkan suara gaduh sampai atensi semua orang disana terarah kepadanya. Jaehyuk sendiri hanya bisa memandang pilu sahabatnya yang hancur itu. Ia tidak pernah melihat Junkyu sehancur ini sebelumnya. Pasti ada alasan dibalik berakhirnya hubungan Junkyu dengan Mashiho hingga membuatnya berantakan seperti ini.
Junkyu menangis sejadi jadinya. Membiarkan semua air mata yang ia tahan keluar begitu saja bersamaan dengan batinnya yang selalu tersiksa menerima kenyataan hidup yang menyakitkan. Rasanya Junkyu tak sanggup untuk sekedar bangkit, melangkah mencari tujuannya.
Apa ini akhirnya? akhir yang begitu pahit untuknya. Dimana Junkyu harus menerima kenyataan bahwa Mashiho yang sangat ia cintai adalah adik kandung nya sendiri. Oh Tuhan, tak ada sedikitpun kiasan yang dapat menjelaskan bagaimana Junkyu sangat mencintai seorang Takata Mashiho.
Disaat ia mencoba melupakan wajah manis nan cantik itu, kepalanya terus memutar dan membayangkan wajahnya mendekat lalu mencium bibirnya. Bayangan itu cukup membuat Junkyu semakin tersiksa hingga rasanya ia ingin mengakhiri hidupnya sendiri.
Haruskah Junkyu melakukan itu demi meringankan beban hidupnya? namun, tetap saja. Junkyu akan lebih tersiksa jika melakukannya. Dia akan lebih tersiksa jika harus tinggal tanpa seorang Takata Mashiho di hidupnya.
