Akhir akhir ini, Mashiho lebih sering menghabiskan waktunya di dalam kamar. Terkadang Yedam sering mencoba membujuknya untuk sekedar bermain ke taman bersama Junghwan dan anak anak lainnya, namun Mashiho terus saja menolak.
Ia merasa sangat gelisah entah karena apa. Kedua matanya selalu tertuju kearah sebuah kalung di telapak tangannya, menatap kosong kalung itu sesekali mengusapnya dengan ibu jarinya.
Mungkinkah Mashiho sedang mengkhawatirkan Kim Junkyu? jawabannya adalah iya. Remaja Takata itu sangat mengkhawatirkan lelaki pujaannya yang kini entah bagaimana keadaannya.
Ini sudah hampir seminggu. Namun, dalam minggu ini tidak pernah sekalipun Mashiho bertemu dengannya. Bahkan Mashiho selalu pergi ke minimarket setiap hari hanya untuk mengharapkan pertemuannya dengan Kim Junkyu.
Tetapi, semuanya hanya sebuah bayangan. Terkadang, ia bertanya pada dirinya sendiri. Apakah mungkin Junkyu melupakannya dan pergi begitu saja tanpa memberi sedikitpun kepastian untuknya?
Tidak. Itu tidak mungkin. Mashiho tidak seharusnya mempertanyakan hal itu. Junkyu tidak akan mungkin meninggalkannya.
Buktinya ada disini. Dimana Junkyu mempercayakan dirinya untuk menjaga dan menyimpan kalung ini. Kalung yang sepertinya sangat berarti bagi seorang Kim Junkyu. Itu artinya, Junkyu mempercayainya. Ya. Junkyu percaya padanya.
Setelah meletakan kalung di genggamannya ke dalam saku celananya, Mashiho bangkit dari duduknya lalu meraih jaket yang tersampir di kursinya dan langsung memakainya.
Melirik kearah jam di dinding, kini waktu sudah menunjukkan pukul dua belas malam. Yedam sudah tertidur, keadaan ruang tengah asrama juga sudah sepi.
Diam diam Mashiho membuka jendela kamarnya, secara perlahan keluar dari sana berusaha untuk tidak membuat suara agar Yedam tidak memergokinya meninggalkan asrama panti malam malam.
Ini adalah malam minggu. Mashiho teringat saat saat dimana ia dipertemukan dengan Junkyu. Sebuah arena wild racing yang berada di jalan raya tak jauh dari asramanya. Mashiho tidak bisa menahannya lagi, ia sudah terlalu rindu dengan Kim Junkyu.
Mashiho memasukan kedua tangannya ke dalam saku jaketnya, mengenakan masker hitam untuk menutupi wajahnya. Melangkah dengan tergesa-gesa takut ada seseorang yang melihatnya.
Lama berjalan, akhirnya samar samar suara keributan mulai terdengar. Sebelum benar benar melangkah lebih dekat, Mashiho menyempatkan diri untuk mengintip keadaan yang begitu ramai disana.
Semua orang berteriak dengan keras, beberapa mobil yang saling melaju dengan kecepatan tinggi membuat Mashiho hampir saja mengurungkan niatnya untuk menyusul kearah sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Desire +Junshiho ✓
Mystery / ThrillerKehidupan serta percintaan si pembalap di gemerlapnya dunia malam. ft. Jaesahi [start: nov fin: mar 2021]