NB!
Baca ini dulu biar ngerti alur nya!!
font yang miring semua itu berarti batinnya neng Jiyeon ya....
Sedangkan yang font miring dan diikuti tanda petik di awal dan diakhir itu berarti batin dari salah satu cast.
Okey...enjoy this story!
Hope u like it!
oOo
Krystal berlari mendekati Jiyeon yang masih bersimpuh di lantai itu,
"Kau tak apa? Ada yang luka? Bagaimana bisa kau melompat seperti itu? Kenapa kau terlihat cemas?" Krystal membantu Jiyeon berdiri sembari terus menghujani gadis itu dengan berbagai pertanyaan.
Gadis ini!! Tidak bisakah dia membiarkan aku berdiri dengan tenang?
Tenang Jiyeon! Yang perlu kau lakukan sekarang adalah pencitraan!
Ya! Benar! Pencitraan!
Jiyeon meremas gaunnya kuat, membungkukkan tubuhnya sembari membuat air wajah cemas.
"Maaf kan saya... Sungguh! Saya tahu hal yang baru saja saya lakukan itu melanggar semua etiket yang ada. Namun saya tidak ada pilihan lain, saat ini saya tengah diikuti oleh seorang pria berjubah misterius! Saya-- saya..." Jiyeon berbicara seolah ia tak dapat mengeluarkan sepatah katapun akibat terlalu takut."J- Jiyeon... Tenanglah..." Krystal mencoba menenangkan gadis itu sembari memeluknya.
"Nona, kami paham... Jangan merasa bersalah seperti itu." Ujar seorang wanita paruh baya yang kini ikut menenangkan Jiyeon.
"Rambut hitam itu, bukankah Anda Lady Blaine?" Tanya seorang pria yang kini tengah menatap Jiyeon lekat.
"Iya tuan." Jiyeon mengangguk pelan,
"Anda adalah putri dari keluarga terhormat, saya yakin anda melakukan hal itu karena terdesak. Mungkin istri saya bahkan wanita bangsawan lainnya akan melakukan hal yang sama." Ujar seorang pria paruh yang Jiyeon yakini dia adalah pria bangsawan.
"Visscount Rudofl benar Jiyeon, yang kamu lakukan itu tidak salah Jiy... Ayo, duduklah sesuatu yang manis pasti akan membuatmu lebih baik!" Ajak Krystal sembari membawa Jiyeon ke mejanya.
Jiyeon mengangguk pelan, "Sekali lagi... Saya minta maaf." Merasakan atmosfer yang hangat, Jiyeon merasa yakin bahwa wajah melas nya itu sudah mencuri hati semua orang.
Tapi katanya pria itu adalah Visscount Rudolf?
Rudolf Alberto, Visscount kaya raya yang nanti akan berpihak ke Sejeong dan Azzula.
Yah itu tak lepas dari tipu daya Azzula, sepertinya saat ini nenek sihir itu belum melakukan apapun.
"Ini Jiyeon, makanlah! Kamu pasti suka!" Krystal tersenyum manis sembari menyodorkan sepiring tart coklat kearah Jiyeon.
"Makasih, Krystal!" Jiyeon tersenyum manis dan mulai menyuapkan sesendok kue itu.
oOo
Sehun, pria itu berjalan masuk kedalam istana setelah menyembunyikan jubah miliknya.
Bibir tipis itu tak berhenti tersenyum, Jiyeon yang melompati pagar itu benar benar membekas di ingatan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Queen
Fantasy[BUKAN NOVEL TERJEMAHAN!!] ketika seorang gadis era 21 masuk kedalam novel era pertengahan. Rian, seorang gadis yang berjuang hidup dalam ketidakadilan, apakah setelah mati pun ia harus mendapatkan ketidakadilan? inilah kisah, kisah seorang protagon...