Chap.18

2.1K 355 72
                                    

NB!

Baca ini dulu biar ngerti alur nya!!

Untuk font yang miring semua itu berarti batinnya neng Jiyeon ya....

Sedangkan yang font miring dan diikuti tanda petik di awal dan diakhir itu berarti batin dari salah satu cast.

Okey...enjoy this story!

Hope u like it!!

oOo

Sehun berjalan, menghampiri para tamu sembari tersenyum walau dipaksakan, Kai yang melihat itu tidak bodoh, ia tahu betul bahwa Sehun sedang tidak baik baik saja.

Pria berkulit tan itu melangkahkan kakinya menuju sang sahabat, menepuk pelan bahu tegap itu, "Kenapa?" Bisiknya.

Sehun menatap Kai sekilas, lalu melihat pintu khusus anggota kerajaan, kini Kai mengangguk paham namun raut wajah khawatir kini menyelimuti wajah tampannya.
"Bagaimana bisa Sean tahu?!" Bisiknya lagi, takut apabila ada yang mendengarkan.

Tidak.

Bukan karena pihak kerajaan malu dengan pangeran bungsu yang mengalami depresi, tapi demi menyelamatkan sang pangeran kecil.

Sebaik apapun Gabriel, ia tetap memiliki musuh, maka jika musuh mengetahui hal ini tentu akan membahayakan keselamatan Sean.

"Aku tidak tahu Kai, bagaimana bisa Sean tahu bahwa sedang ada pesta... Aku khawatir." Sehun terlihat gusar, tepukan penenang Kai berikan.

"Tenang saja! Paman kan sudah menghampiri Sean, dan jodoh masa depanku juga ikut!" Mendengar itu Sehun mendelik kesal, masih sempat sempat nya sahabatnya itu mengatakan hal itu.

Sehun yakin sekali, jika Krystal mendengar hal ini, sudah dipastikan akan ada sepatu melayang kearah kepala Kai.

"Teruslah bermimpi." Sehun kini berlalu, guna meminimalisir rasa khawatirnya.

Kai menatap tak suka, "Lihat lah itu! Dasar sahabat yang sangat baik!"

oOo

Gabriel, Krystal, Jiyeon dan seorang pengawal kini terhenti didepan lorong bercabang yang mengitari air mancur taman belakang.

"Paman, lebih baik kita berpencar saja! Biar aku dan Jiyeon ke arah sini." Gabriel mengangguk lalu segera berjalan kearah lorong lainnya.

Kini dapat Jiyeon perhatikan, bahwa Krystal tampak sangat khawatir, ia cukup tahu bahwa Sean adalah anak yang nekat, tapi Jiyeon tak mengerti kenapa semuanya sepanik itu?

"Krystal, berhenti!" Jiyeon menarik lengan putih Krystal pelan, manik rubahnya menatap kesekitar dengan sorot mata tajam.

"Ada apa Ji?" Kini Krystal ikut memelankan suaranya saat Jiyeon berbicara setengah berbisik.

Jiyeon tak menjawab, maniknya masih menatap ke seluruh penjuru arah,

"Ji? Ada ap--"

Kalimat Krystal terhenti tatkala Jiyeon langsung memeluk Krystal dari depan, bersamaan dengan suara lemparan basah yang kini mengotori gaun perak milik Jiyeon.

Perfect QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang