NB!
Baca ini dulu biar ngerti alur nya!!
Untuk font yang miring semua itu berarti batinnya neng Jiyeon ya....
Sedangkan yang font miring dan diikuti tanda petik di awal dan diakhir itu berarti batin dari salah satu cast.
Okey...enjoy this story
oOo
Sejeong menatap ibunya dengan tatapan kesal, "Bagaimana si bodoh itu?! Bukankah ibu sudah menyih-- Awh!" Ucapannya terpotong saat sang ibu menginjak ujung kakinya.
"Oh maaf sayang, sepertinya kaki ibu tergelincir." Ujar Azzula dibalik kipasnya.
Azzula menunduk, mendekatkan tubuhnya kearah Sejeong, "Bukankah sudah ibu katakan, hati hati dengan lidah ceroboh mu itu?" Ujar Azzula datar.
Sejeong meneguk ludahnya kasar, "Maaf ibu..." Ujarnya takut.
"Pergilah, usahakan kau disana tidak membuat masalah, karena ibu tak bisa membantumu di akademi. Kau mengerti?" Ujar Azzula.
"Baik ibu, aku tidak akan mengecewakan ibu! Aku pergi dulu." Sejeong segera menaiki kereta kuda miliknya dengan beberapa pelayan pengikut ibunya.
Azzula menatap kereta putrinya yang kian menjauh dari mansion, meremat kipasnya kuat.
"Julia!" Panggilnya"Ya nyonya." Pelayan bernama Julia itu menunduk hormat menanti perintah Azzula.
"Kumpulkan semua para pekerja kediaman Blaine, sekarang!" Tihtahnya datar, Julia mengangguk mengerti.
"Baik, nyonya." Pelayan pribadi Azzula itupun langsung pergi mengerjakan tugas dari majikannya.
"Pasti ada seseorang yang membantu gadis bodoh itu bebas dari sihirku. Dasar hama." Ujarnya lalu berjalan masuk kedalam mansion dengan langkah angkuh nya.
oOo
"Vedrik!" Panggil Sejeong kearah sang kusir.
"Ya nona." Jawab Vedrik sembari terus mengemudikan kereta.
"Kejar kereta Jiyeon, dan salip mereka." Tihtah Sejeong dingin, Vedrik mengangguk mengerti.
"Akan saya lakukan nona." Ujarnya, lalu menambahkan kecepatan pada kereta mereka.
oOo
Sedangkan di kereta Jiyeon, gadis ayu itu tengah santai menikmati perjalanannya sembari membaca sebuah buku.
"Anda tidak pusing nona?" Tanya Millie khawatir.
Jiyeon terkekeh, "Tidak bibi, walaupun sedikit terguncang guncang.."
"Pad-- ASTAGA!!"
Sebuah kereta melaju kencang dari arah belakang menyalip kereta Jiyeon, membuat kuda kuda yang menarik keretanya terkejut dan hampir membalikkan kereta Jiyeon.
Kereta Jiyeon terhenti, jika saja para prajurit pendamping Jiyeon tidak sigap, mungkin kereta itu akan terbalik.
"Nona... Anda tidak apa?!" Tanya Millie khawatir, Jiyeon mengangguk pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Queen
Fantasy[BUKAN NOVEL TERJEMAHAN!!] ketika seorang gadis era 21 masuk kedalam novel era pertengahan. Rian, seorang gadis yang berjuang hidup dalam ketidakadilan, apakah setelah mati pun ia harus mendapatkan ketidakadilan? inilah kisah, kisah seorang protagon...